Merancang mimpi
Saat kecil, setiap kali nenek, kakek, om, tante, dan kedua orang tua saya bertanya ‘kalo gede mau jadi apa?’ saya pasti menjawab ingin menjadi seorang dokter. Bagaimana tidak, dari saat saya masih berada di bangku taman kanak-kanak, papa kerap kali berkata ‘Dissa kalo udah gede mau jadi dokter yah’. Bukan hanya sugesti dari papa, tapi saat kecil, saya berfikir bahwa pekerjaan sebagai dokter adalah pekerjaan yang mulia selain itu juga bisa mendapat penghasilan yang tidak sedikit. Dan profesi sebagai dokter memang profesi yang paling sering diminati anak-anak.
Seiring berjalannya waktu, saya tetap bercita-cita ingin menjadi dokter di bangku SMP. Bahkan saat itu saya telah berfikir ingin menjadi dokter gigi spesialis orthodontic, menjadi dokter spesialis penyakit dalam atau dokter bedah. Namun mama saya berkata lebih baik tidak menjadi seorang dokter bedah, karena akan sangat sibuk dan disamping itu saya adalah seorang perempuan yang nantinya akan menjadi seorang istri dan ibu. Dan pada akhirnya saya lebih tertari untuk menjadi dokter gigi spesialis orthodontic. Selain resiko terhadap pasien nya tidak sebesar dokter bedah, waktunya prakteknya pun bisa lebih fleksibel. Jadi kehidupan rumah tangga saya nantinya juga mungkin akan lebih terkontrol.
Selain bercita-cita menjadi dokter gigi spesialis orthodontic, saya juga memiliki hobi bernyanyi. saya pun pernah beberapa kali menjuarai lomba menyanyi saat berada di bangku sekolah dasar. Dan saat pertemuan keluarga, kerap kali saya disuruh tampil menyanyi. Namun saya sama sekali tidak bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Karena menurut saya menjadi penyanyi adalah sesuatu yang tidak mudah, banyak pesaing-pesaingnya di dunia luar dan saya tidak ingin masa depan saya berada di dunia entertainment. Namun saya bisa memanfaatkan hobi ini saat kuliah nanti. Mungkin saya akan magang dan mengisi acara dengan bernyanyi agar mendapat tambahan uang jajan sekaligus belajar mandiri.
Tapi, yang terpenting dari mimpi-mimpi saya adalah, saya ingin membahagiakan dan membuat orang tua saya bangga. Mereka tidak pernah menuntut saya untuk menjadi apa yang mereka mau. Meskipun dulu papa sering memberikan sugesti agar saya menjadi dokter, namun sekarang itu adalah sepenuhnya keputusan saya untuk menentukan cita-cita dan jalan mana yang ingin saya pilih. Saya ingin menjadi seorang yang sukses, bahagia, dan berguna bagi bangsa dan negara. Sukses dalam hal berkarier dan bergaul, sukses dalam membangun rumah tangga yang baik, dan yang terpenting sukses dalam membuat orang tua saya bangga. Saya tidak ingin kasih sayang, materi, dan segalanya yang telah mereka berikan selama ini menjadi sia-sia di hari nanti. Dalam berkeluarga nanti pun saya ingin seperti mereka sekarang, mereka telah memberikan contoh yang terbaik. Selain itu, saya juga akan berusaha sedemikian mungkin untuk membentuk pribadi saya menjadi lebih baik. Dan terakhir, saya ingin menjadi orang yang bahagia dalam menjalankan hidupnya di dunia maupun di akhirat nanti.
Target-target mewujudkan mimpi
Semua mimpi-mimpi yang telah saya rangkai ini tak akan hanya jadi mimpi semata. Dengan usaha, pengorbanan dan doa yang ikhlas, insyaallah saya akan membuat mimpi ini dapat terwujud. Dari mimpi-mimpi tersebut, saya menulis target dan langkah-langkah apa yang harus saya capai untuk meraih mimpi-mimpi itu dalam selembar kertas putih
Saat masih SMP, target saya adalah mendapatkan prestasi dalam bidang akademik dan masuk ke SMA Labschool Kebayoran. Dan dengan usaha yang disertai dengan doa, Alhamdulillah saya pun dapat meraih nilai yang baik di SMP mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 serta lulus UAN dengan nem yang memuaskan sesuai target serta di terima di SMA Labschool Kebayoran. 3 buah target dalam selembar kertas itupun telah saya berikan tanda checklist.
Target pertama yang harus saya capai di SMA Labchool Kebayoran adalah mendapatkan nilai yang baik di kelas 10. Karena semester pertama sudah lewat, maka saya harus memperbaiki nilai di semester kedua. Caranya dengan memperbaiki pola belajar saya dan membuka semangat baru di awal tahun, serta fokus saat berada di kelas. Saya juga harus mengurangi mengobrol di kelas dan mengulangi pelajaran yang telah disampaikan hari ini dirumah. Ini berhubungan dengan target kedua saya di SMA, yaitu masuk jurusan IPA. Saya harus mendapatkan nilai pelajaran MIPA minimal 75. Target selanjutnya, saya berharap bisa menjadi pengurus OSIS di SMA. Gunanya untuk melatih cara berorganisasi dan melatih jiwa kepemimpinan, sangat baik bagi kehidupan sosial dan menjadi bekal di masa depan. Dan target berikutnya, saya harus lulus SMA dengan nilai yang baik. Dan terakhir, untuk menjadi dokter gigi spesialis orthodontic saya harus bisa diterima di universitas terbaik. Pilihan pertama saya adalah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Dan beberapa pilihan berikutnya adalah FKG UNPAD dan FKG Moestopo.
Jika insyaallah saya telah di terima di universitas terbaik itu, target saya adalah saya akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa berprestasi. Saya juga akan bergaul dengan lebih banyak orang karena itu sangat baik, selain kita bisa bertukar cerita dengan teman-teman, semakin banyak orang yang kita kenal, maka akan lebih mudah untuk membuat koneksi saat sudah bekerja. Selain itu, saya juga akan belajar hidup mandiri, seperti yang telah saya bilang, saya akan memanfaatkan hobi menyanyi saya dengan magang. Mungkin saya akan bernyanyi di café, restoran, atau tempat umum lainnya atau mungkin mengisi acara seperti pernikahan, ulangtahun, dan sebagainya. Intinya saya akan mencoba untuk menghasilkan sedikit uang agar bisa mandiri dan merasakan bagaimana sulitnya mencari uang dan menghentikan kebiasaan buruk seperti belanja terlalu banyak dan boros.
Target selanjutnya, setelah lulus dari perguruan tinggi, insyaallah jika di beri rizki oleh Allah, makan saya
akan melanjutkan kuliah untuk mengambil spesialis orthodontic. Dan setelah selesai, target selanjutanya adalah, mula-mula saya ingin membuka praktek di sebuah klinik. Kemudian setelah satu atau dua tahun, saya ingin praktek di rumah sakit ternama. Begitulah target saya untuk menjadi dokter gigi spesialis orthodontic.
Untuk mimpi terbesar saya, yaitu membahagiakan dan membanggakan orang tua saya. Target pertama yang harus saya lakukan pastinya belajar dengan tekun agar mendapatkan prestasi-prestasi dalam bidang akademik. Yang kedua, saya harus bersikap baik kepada siapapun terutama orang tua saya. Saya harus menghormati mereka. Saya ingin mereka berfikir bahwa apa yang telah mereka berikan selama ini kepada saya membuahkan hasil dan tidak hanya sia-sia. Saya juga ingin menjadi lebih tekun dan bekerja keras saat besar nanti, saya ingin melakukan apapun untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga saya di masa depan seperti semua yang telah papa dan mama berikan kepada saya. Saya ingin mencontoh semangat mereka. Intinya, saya ingin ada satu waktu dimana orang tua saya melihat saya kemudian mereka tersenyum bangga dan merasa berhasil mendidik saya.
Papa selalu bilang ‘apapun yang kamu kerjakan, kalau ada niat yang baik dan dilakukan dengan usaha yang baik dan diiringi dengan doa, makan hasilnya pun pasti akan baik’. Saya selalu ingat kata-kata itu dan akan menerapkannya dalam kehidupan saya. Dan kata-kata mama yang selalu saya ingat adalah ‘take and give’ beliau selalu mengajarkan saya harus seimbang antara menerima dan memberi, jangan hanya mengharapkan sesuatu dari orang, tapi kita juga harus memberikan sesuatu pada orang. Contohnya perhatian, kita harus perhatian pada orang, jangan hanya ingin diperhatikan. Maka itu target saya adalah menghilangkan sifat cuek saya. Saya akan lebih perhatian dengan lingkungan sekitar. Ini adalah beberapa cara untuk membentuk pribadi yang lebih baik mulai dari sekarang.
Jika saya sudah menjadi seorang dokter gigi spesialis orthodontic, target selanjutnya adalah saya harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, saya harus bisa mengontrol waktu sebaik mungkin karena nanti saya akan menjadi seorang istri dan ibu maka saya memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak saya. Saya akan mendidik anak saya selayaknya orang tua saya telah mendidik saya.
Dan yang terakhir, mimpi saya untuk menjadi orang yang bahagia di dunia maupun di akhirat nanti. Ada pepatah yang berbunyi ‘hidup seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah’. Artinya, tak selamanya hidup itu selalu seperti apa yang kita inginkan, kadang kita pun mendapatkan cobaan. Kita harus sabar dan ikhlas dalam menerimanya. Kita juga harus bersyukur saat mendapatkan nikmat apapun dari Allah. Nenek dan kakek saya pernah bercerita di hari ulangtahun perkawinannya yang ke 40, beliau mengatakan ‘kami sudah tidak bekerja jadi kami tidak hidup dalam kemewahan, namun kami bahagia karna kami mensyukuri hidup kami apa adanya.’ Maka dari itu ikhlas, sabar, dan bersyukur adalah kunci utama untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia. Dan untuk menjadi orang yang bahagia di akhirat, target utama yang ingin saya terapkan sekarang adalah solat lima waktu, saya akan menghilangkan kebiasaan buruk saya meninggalkan solat dan juga saya akan meminimalisir perbuatan saya yang kurang baik, contohnya bergossip, marah, dan lain-lain. Kemudian target lainnya adalah berbagi apa yang telah saya punya dengan orang lain, contohnya adalah berinfak dan beramal kepada orang yang kurang beruntung. Target selanjutnya adalah jika diberi rizki, saya ingin naik haji saat sudah besar nanti dan ingin menutup aurat saya sebagai muslimah dengan memakai jilbab. Saya ingin menjalankan rukun iman dan rukun islam dan juga berbuat baik sebanyak-banyaknya, sebagai bekal untuk kehidupan akhirat nanti.
Begitulah target dan langkah-langkah untuk mencapai mimpi saya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan berdoa untuk meraihnya. Saya ingin saat tua nanti, dapat membuka selembar kertas putih yang berisi target lengkap dengan tanda checklistnya dan memandanginya sebagai perjalanan hidup yang telah saya raih. Namun jika pada akhirnya saya belum bisa meraih mimpi-mimpi tersebut, saya yakin bahwa Allah memiliki rencana yang jauh lebih baik dari apa yang saya inginkan.
0 comments:
Post a Comment