Tugas 3: Hanya Ada Di Labschool - Pengalaman Mengikuti 3 Kegiatan Labschool

Dalam kurun waktu 5 bulan saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoran, saya telah melalui serangkaian kegiatan yang telah dibuat khusus untuk murid kelas 10 SMA Labschool Kebayoran. Kegiatan tersebut berjumlah 3, yaitu kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa), PILAR (Pesantren Islam Ramadhan), dan yang terakhir adalah TO (Trip Observasi). Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap murid SMA Labschool Kebayoran. Jadi, walaupun sudah tidak berada di kelas 10, bagi murid yang belum mengikutinya, diwajibkan untuk mengikuti bersama angkatan selanjutnya.

Saya akan bercerita mengenai MOS terlebih dahulu. MOS atau Masa Orientasi Siswa, diadakan saat pertama kali saya masuk ke SMA Labschool Kebayoran. Tujuan dari kegiatan ini tentu saja untuk mengenalkan budaya yang ada di SMA Labschool Kebayoran kepada murid-murid baru kelas 10. Kegiatan MOS ini diawali dengan Pra-MOS, yang berisi pembagian kelompok, pengenalan mentor, pemberitahuan barang-barang dan atribut yang harus dibawa dan dipakai saat MOS, dan yang terakhir pemberitahuan mengenai name tag.

Setelah mendapatkan kelompok, saya dan kelompok saya mulai bergegas mengatur jadwal membuat name tag  yang dimata saya, cukup rumit. Akhirnya pada hari setelah Pra-MOS, saya dan kelompok saya, mengerjakan name tag di sekolah. Ternyata, kelompok-kelompok lain juga banyak yang mengerjakan di sekolah. Kami mengerjakan dari pukul 8 pagi hingga jam 2 sore. Waktu yang cukup lama, mengingat betapa rumitnya name tag MOS kami pada saat itu.

Selesai mengerjakan name tag, kami seangkatan pun berembuk mengenai makanan yang akan dibawa untuk makan siang pada hari pertama MOS. Hal ini dikarenakan kakak OSIS tidak secara langsung memberitahu apa yang harus kami bawa untuk makan siang, melainkan mereka menggunakan teka-teki. Syukurlah, banyak dari teka-teki tersebut yang sudah terpecahkan, jadi saya hanya tinggal menyamakan jenis makanan serta minuman dengan yang lainnya.

MOS berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama, kegiatan kami didominasi oleh materi-materi yang disampaikan oleh para pembicara. Agak membosankan, tetapi beberapa diantaranya cukup menyenangkan. Akhirnya, tiba saat makan siang. Kami diharuskan makan siang dengan cara makan komando. Yaitu, waktu makan kami dihitung, dan waktu makan tersebut tidaklah lama, mungkin hanya 15 menit atau kurang dari itu. Selama MOS, setiap kami disuruh makan, pasti kami harus mengikuti makan komando. Saya, yang tidak terbiasa makan cepat-cepat, tentu saja merasa agak panik saat kakak OSIS mulai menghitung waktu makan siang kami. Tapi, saya berusaha untuk makan dengan cepat dan mendorongnya dengan minum, agar lebih cepat tertelan dan habis.

MOS hari pertama memang kurang begitu banyak kegiatan diluar ruangannya, yang jujur saja agak membuat saya bosan. Tapi, saat hari kedua, kami disuruh melakukan kegiatan PBB oleh kakak OSIS. Pada kegiatan PBB, kami diajarkan cara PBB yang baik dan benar oleh kakak OSIS. Tetapi ditengah-tengah kegiatan PBB, saat kami disuruh membentuk barisan, beberapa kakak CAPSIS datang dan mengisi kekosongan pada barisan kami. Nah, pada saat itulah kami sebagai kelompok MOS harus memberikan argumentasi kepada kakak CAPSIS yang menempati barisan kami tersebut. Cukup menegangkan, karena pada saat itu, yang mengisi barisan kelompok saya ternyata adalah para calon ketua umum OSIS periode selanjutnya. Tapi, karena kerjasama tim dan argumen-argumen dari kelompok kami, akhirnya kakak CAPSIS tersebut mau meninggalkan barisan kami.

Saat MOS hari ketiga, kegiatan yang berkesan tentu saja saat mencari tanda tangan kakak OSIS. Setiap kelompok berlomba-lomba untuk mendapatkan tanda tangan terbanyak. Dan yang serunya lagi, setiap kakak OSIS memberikan tantangan terlebih dahulu sebelum mau menandatangani buku kami. Seru sekali, kelompok saya disuruh menyanyi, menari, dsb. Walaupun pada akhirnya, bukan kelompok saya yang mendapatkan tanda tangan terbanyak, tapi saya tetap senang.

Setiap hari saat MOS, kami diharuskan lari pagi. Awalnya sih dekat, walaupun ditengah jalan kami berhenti untuk push-up sebanyak 4 seri. Tapi setiap hari jarak lari paginya semakin bertambah jauh. Saya pun ngos-ngosan saat disuruh lari sejauh itu, mungkin karena bersama-sama teman yang lain, saya jadi bisa dengan lancar lari pagi dengan jarak sejauh itu.

Pada akhirnya, saat hari Rabu, yaitu hari terakhir MOS, MOS ditutup. Saya merasa cukup lega, karena akhirnya MOS usai sudah, dan saya ‘resmi’ menjadi murid SMA Labschool Kebayoran.

Kegiatan setelah MOS adalah PILAR, yaitu Pesantren Islam Ramadhan. Sama seperti pesantren kilat di sekolah lainnya, yaitu kami menginap di sekolah saat bulan Ramadhan, dibekali ilmu agama, dsb. Pada PILAR, bukan kakak OSIS yang sepenuhnya menjalankan acara, tetapi yang menjalankan acara adalah kakak-kakak dari Pesantren Daarut Tauhid.

Saat PILAR, kami banyak diberi materi-materi mengenai agama, diselingi juga dengan games menarik yang telah disiapkan oleh kakak-kakak dari Daarut Tauhid. Mereka juga banyak mengajarkan tepuk, mulai dari tepuk bersemangat, tepuk at-tama, dsb.

Namun, saat sahur dan buka puasa, lagi-lagi saya dihadapkan dengan makan komando. Yang memegang komando kembali lagi kepada kakak OSIS. Tetapi saya mengikuti saja dengan baik, karena mungkin sudah lapar jadi tidak terpikirkan lagi makan komandonya.

Pagi-pagi saat PILAR, kami diharuskan sholat tahajud dan tadarus Al-Qur’an. Kami disuruh mengkhatamkan beberapa juz. Setelah ibadah pagi, dilanjutkan oleh olahraga pagi, yaitu senam. Kami juga disuruh membuat yel-yel kelompok dan menampilkannya pada saat kegiatan olahraga pagi tersebut.

Saat hari kedua, kami mendapat materi-materi lagi. Tetapi, pada hari kedua ini kami mendapat materi dari Aa Gym. Materinya cukup menyenangkan, mendengarkannya seperti sedang mengobrol bersama orangtua. Sorenya saat berbuka, kami berbuka dengan anak-anak dari panti asuhan. Salah satu diantara mereka juga ternyata sudah ada yang pintar berkhutbah. Jadi kami mendengarkan khutbah lagi pada saat menunggu berbuka puasa.

Pada malam kedua, diadakan kegiatan muhasabah. Ya, memang tipikal acara menangis mengingat orangtua. Saya, pada saat itu bertekad untuk tidak menangis. Tapi, ternyata... Gagal. Perkataan dari Kak Jay, fasilitator dari Daarut Tauhid pada saat itu, sangat menyentuh hati. Akhirnya, saya pun menangis juga. Setelah muhasabah usai, kami disuruh untuk membuat surat kepada orangtua berisi permintaan maaf.
Setelah itu, kami ditutup matanya dan disuruh berjalan bagai ular naga ke hall basket. Disana, bagi yang orangtuanya hadir, bisa bersalaman dan bercengkrama bersama. Tetapi, sayangnya orangtua saya pada saat itu berhalangan hadir, jadi saya berada di barisan belakang bersama teman-teman saya yang orangtuanya juga berhalangan hadir.

Esoknya, yaitu hari terakhir PILAR, kami berpisah dengan kakak-kakak fasilitator dari Daarut Tauhid. Cukup mengharukan, bahkan beberapa kakak fasilitator ikut menangis. Tetapi, pada akhirnya pertemuan harus diakhiri oleh perpisahan.

Kegiatan yang paling terakhir saya lakukan adalah TO, atau Trip Observasi. Kegiatan ini paling seru menurut saya, karena mendekatkan saya dengan angkatan saya. Kegiatan TO diawali dengan kegiatan Pra-TO. Bagian yang paling melelahkan adalah kegiatan ini.

Pada kegiatan Pra-TO kami disuruh mengecat tongkat, name tag, dan pentas seni bagi setiap kelompok. Saya kira, name tag MOS adalah name tag tersulit yang harus saya buat. Tetapi, saya salah, teramat sangat salah. Name tag  TO adalah name tag tersulit yang harus saya buat sejauh ini. Karena setiap kelompok berjumlah kurang lebih 8 orang, jadi kami membagi 4 orang membuat name tag, dan 4 lainnya mengecat tongkat. Kebetulan, saya mendapatkan bagian untuk membuat name tag. Pada saat pembuatan name tag dan mengecat tongkat ini, sebenarnya belum termasuk dalam rangkaian kegiatan Pra-TO, tetapi adalah kegiatan Pra Pra-TO.

Akhirnya setelah name tag dan tongkat selesai, kegiatan Pra-TO pun dimulai. Disini, kakak OSIS mulai menunjukkan perangainya. Kami disuruh lari pagi dengan jarak yang, menurut saya, jauh sekali. Apalagi pada hari ketiga, kami melalui rute yang sampai ke Gandaria City. Jauh sekali? Memang. Tapi, walaupun saya pada akhirnya tidak sanggup melanjutkan lari karena sakit, tapi setidaknya saya sudah lari dari sekolah ke Gandaria City.

Selain lari pagi, kami juga tentu saja dan lagi-lagi, makan komando. Makanannya hanya 4 sehat 5 sempurna, tidak lagi menggunakan teka-teki seperti pada saat MOS. Tetapi menurut saya, makan komando saat Pra-TO lebih cepat dibandingkan dengan MOS. Pada kegiatan Pra-TO ini, banyak simulasi-simulasi yang dilakukan untuk menghadapi TO. Simulasi pertama adalah Presentasi Penelitian, kelompok saya mendapat tema “Studi Komparasi Efisiensi Biaya Bahan Bakar Minyak Tanah dan Kayu Bakar.” Cukup sulit, tetapi kami ber-8 bisa mengatasinya. Selain Presentasi Penelitian, kami juga melakukan simulasi kegiatan PKD (Peduli Kehidupan Desa), pada simulasi ini kami bergabung dengan kelompok 3, dan ikut membantu seorang pramubakti yang bertugas di lantai 3 SMA Labschool Kebayoran.

Pada saat Pra-TO juga sudah mulai berlaku panggilan-panggilan, banyak yang lucu, seperti contohnya adalah panggilan Teletubbies. Teknis panggilan itu adalah, kalau kita dipanggil, misalnya “Irdita Satu!” kita harus melakukan apa yang telah disuruh kakak OSIS sebelumnya. Itu cukup menjadi hiburan selama Pra-TO.
Kegiatan yang menarik di Pra-TO lainnya adalah siaga tongkat. Jadi kami seangkatan dibariskan di lapangan hijau, mengambil sikap istirahat. Nah saat peluit dari ketua umum OSIS berbunyi, kakak OSIS pun mulai berlari merebut tongkat tersebut dari tangan kami. Jika direbut, untuk mendapatkannya maka kita harus beradu argumen dengan kakak OSIS yang merebutnya. Kerjasama kelompok diperlukan, agar tongkat tersebut kembali ke tangan pemiliknya. Kegiatan ini hanya berlangsung selama 15 menit, berakhir dengan tanda peluit ketua umum OSIS yang berbunyi kembali.

Pada hari terakhir Pra-TO, ada kegiatan audisi pentas seni, banyak dari pentas seni yang ditampilkan sangat lucu, dan ada beberapa yang biasa saja. Yang lolos audisi pentas seni, akan tampil lagi saat TO nanti.
Lalu, ada kegiatan barikade angkatan. Pada kegiatan ini kami seangkatan harus mengambil tongkat ketua angkatan yang berada di tangan ketua umum OSIS. Jadi, diperlukan kerjasama kami sebagai angkatan dalam kegiatan ini. Pada saat itu, ada 3 tongkat yang dipatahkan oleh kakak OSIS dari seksi Bela Negara, tetapi ternyata itu adalah tongkat yang telah dibuat oleh kakak OSIS dari seksi Kesenian sebelumnya.

Pada Pra-TO ini kami juga sudah mempunyai nama angkatan, yaitu Dasa Eka Cakra Bayangkara. Dan kami pun juga mendapat yel-yel angkatan, yang kami tampilkan pada beberapa hari sebelum TO berlangsung.
Akhirnya Pra-TO selesai setelah 2 hari dilaksanakan. Dan pada hari Kamis, seminggu setelah Pra-TO, kami seangkatan pun pergi ke Purwakarta untuk melaksanakan TO.

Kami sampai di Purwakarta pada siang hari. Karena kami mengambil jalan yang berbeda untuk masuk ke Kampung Parakan Ceuri, jadi kami berjalan cukup jauh. Padahal ternyata, bus bisa masuk lewat jalan aspal.
Hari pertama, kami melaksanakan kegiatan penelitian. Saya dan beberapa teman dari kelompok saya berkeliling desa untuk membagikan angket. Kami berkeliling dari rumah ke rumah, cukup seru karena kami bertemu dengan kelompok lain yang melakukan kegiatan serupa.

Malamnya kami melaksanakan kegiatan pentas seni, untuk kelompok yang terpilih akan menampilkan lagi aksinya disini. Beberapa diantaranya diselingi pemberian surat cinta kepada kakak OSIS.
Hari kedua, pada pagi hari kami melaksanakan lari pagi. Larinya cukup jauh dan menanjak. Siangnya, kami melaksanakan kegiatan PKD. Orangtua asuh saya kebetulan bekerja menjadi petani, jadi beberapa teman saya mengikuti kegiatan orangtua saya bertani ke sawah. Sorenya, ada kegiatan lintas budaya, kelompok saya mendapatkan tema Batak. Menonton lintas budaya sangat seru, karena beberapa ada yang mempresentasikannya dengan lucu.

Hari ketiga, adalah hari presentasi penelitian dan PKD. Kebetulan kelompok saya lolos kedua-duanya, jadi kami membagi orang untuk melaksanakan presentasi-presentasi tersebut. Sorenya adalagi kegiatan lintas budaya. Namun, saat kegiatan berakhir, hujan deras pun turun. Jadi sembari menunggu hujan reda, kami dan kakak OSIS/MPK bersahutan-sahutan bernyanyi yel-yel angkatan dan lagu TO.

Oh iya, selama malam pertama dan kedua di TO, ada kegiatan menjaga vendel. Yaitu kegiatan membalas warna senter dari kakak OSIS yang berpatroli saat malam hari. Membuat mengantuk memang, tapi kegiatan itu sangat membutuhkan konsentrasi agar tidak salah dalam membalas sinar senter dari kakak OSIS.
Pada hari keempat, kami melaksanakan kegiatan penjelajahan. Kegiatan ini teramat sangat seru! Kami mendaki bukit dan masuk ke pos-pos yang telah disiapkan sebelumnya oleh OSIS/MPK. Di pos kesenian, muka kami dicorat-coret dengan lipstik, di pos olahraga kami disuruh menyanyi sambil bersikap buta-tuli, dan pos yang paling berkesan tentu saja pos bela negara, karena kami disuruh merayap di lumpur. Setiap seksi OSIS/MPK mempunyai posnya masing-masing, pos yang paling terakhir adalah pos edukasi. Perjalanannya cukup jauh, awalnya kelompok saya berangkat dengan urutan keempat, tapi kembali menjadi urutan kesembilan. Dan tentu saja, kotornya itu... Walaupun kami sudah membersihkan diri di curug, tetapi tetap saja masih banyak sisa lumpur dari pos bn di wajah, rambut, dan di pakaian kami.

Malamnya, ada kegiatan api unggun. Disini ketua angkatan menyalakan obor dan kami beserta kakak OSIS/MPK bernyanyi lagu-lagu bersama. Tak terasa, malam itu adalah malam terakhir kami di Purwakarta.
Keesokan harinya, adalah hari terakhir kami TO di Purwakarta. Berlalu dengan sangat cepat TO ini, mungkin karena saya gembira makanya tidak terasa berat.  Saat siang hari setelah apel kami pun pulang ke Jakarta dengan menggunakan bis.

Itu adalah sedikit cerita saya mengenai kegiatan di SMA Labschool Kebayoran ini. Semoga kegiatan-kegiatan menjadikan saya orang yang lebih baik lagi di kemudian hari.

 Lari Pagi TO


 Kelompok 4 (yang perempuan) bersama Kak Danti & Kakak Pembimbing


 Pra-TO


 Tongkat TO


Pra-TO

Irdita Saraswati XF

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine