Pra Trip Observasi
Hari Kamis, 14 Oktober 2011 kami melaksanakan kegiatan Pra-TO hari pertama. Kami diharuskan membagi tugas kepada setiap anggota kelompok kami. Sebagian dari kelompok kami diberi tugas untuk mengecat tongkat, dan sebagian lagi diberi tugas untuk membuat nametag. Saya dapat bagian mengecat tongkat. Mengecat tongkat tidaklah mudah seperti yang saya bayangkan. tongkat mula-mula harus di amplas dan dicat warna dasar, baru lah digambar sesuai ukuran dan bentuk yang ditentukan, setelah itu baru di cat dengan warna-warna yang juga sudah ditentukan Kakak-kakak OSIS seksi kesenian. Membuat nametag TO juga tidak mudah, pembuatan nametag TO jauh lebih sulit dibandingkan dengan nametag MOS. Hal ini dikarenakan desainnya yang sulit dan detail nya yang banyak serta batas waktu yang terbatas. Namun dengan usaha yang kami lakukan, nametag dan tongkat selesai tepat waktu.
Tongkat TO |
Nametag TO |
Hari ke dua Pra Trip Observasi dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011. Hari ke dua Pra-TO ini berbeda dengan hari pertama. Seluruh calon peserta Trip Observasi diharuskan mengenakan seluruh atribut yang telah diperintahkan Kakak OSIS untuk dikenakan. Kami semua bergaya culun namun tujuan dari semua ini adalah supaya kami semua terlihat sama, tanpa ada satupun yang berbeda serta membangun kekompakkan antarsiswa. Kegiatan Pra-TO sangat melelahkan, segala keluhan terlontarkan saat saya melakukan kegiatan ini, namun semua itu terbayar oleh karena angkatan kami mendapat nama dan ketua angkatan pada hari terakhrir Pra-TO. Dasa Eka Cakra Bayangkara atau disingkat Dasecakra yang berartikan "angkatan ke-sebelas yang menjaga keseimbangan roda kehidupan". Ketua angkatan Dasecakra adalah Bayu, Maga, dan Abon.
Barikade tongkat |
Trip Observasi
Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Kamis, 20 Oktober 2011, Dasecakra dan Kakak-kakak OSIS&MPK akan berangkat ke Kampung Parakan Ceuri, Purwakarta. Kami berkumpul di Hall pada pukul 06.30 untuk melaksanakan acara apel pelepasan, dan kami pun berangkat pada pukul 07.00, menggunakan bis yang telah ditentukan. Hawa panas selama perjalanan yang tak kunjung hilang bukan menjadi alasan untuk mengurangi perasaan senang dan semangat saya. Setelah kurang lebih dua setengah jam menunggu dengan sabar, akhirnya kami tiba. Namun kami masih harus melewati sawah dan jalan yang sangat panjang dan melelahkan hingga akhrinya tiba di Kampung Parakan Ceuri dengan sambutan hangat yang diberikan oleh warga desa. Setelah melaksanakan apel, kelompok saya diserahkan ke orang tua asuh. Kami pun lansung berjalan menuju rumah orang tua asuh yang mana akan kami singgahi selama lima hari empat malam. Setelah tiba, kami berkenalan dengan orang tua asuh kami, setelah itu kami beristirahat,mengobrol serta bercanda tawa.
Setelah beristirahat, kami melakukan kegiatan PDP. Sesuai dengan nama kegiatannya, kami diharuskan melihat dan mengobservasi tempat orangtua asuh kami bekerja. Karena orang tua asuh kami adalah seorang ibu rumah tangga, maka kami hanya ikut membersihkan lingkungan rumah sambil mewawancara. Pada malam hari, dilaksanakan pentas seni. Pentas seni merupakan kegiatan yang mengharuskan kelompok-kelompok yang lolos audisi pada saat Pra-TO untuk menampilkan kembali kesenian yang telah mereka persiapkan. Malam itu saya tidak ikut menonton pentas seni karena harus menjaga rumah bersama Nillam. Sekitar pukul 21.30 teman-teman sekelompok saya yang menonton pentas seni kembali ke rumah. Pada malam pertama kami di Trip Observasi ini, dua orang dari kelompok kami diharuskan untuk menjaga vendel. Penjagaan vendel terdiri dari dua shift. Shift pertama dilakukan dari jam 22.00 hingga jam 24.00, sedangkan shift dua dilakukan dari jam 24.00 hingga jam 02.00. Sistemnya, kedua penjaga tidak dibolehkan tertidur atau berganti shift hingga kakak OSIS datang memberi sinyal berupa sorotan cahaya lampu senter ke kertas mika berwarna. Setelah itu, kedua penjaga diharuskan membalas cahaya tersebut dengan warna yang sama.
Hari Ke-dua Trip Observasi. Kami memulai aktivitas dengan sholat subuh berjamaah, dan dilanjutkan dengan sarapan bersama di rumah orang tua asuh. Setelah itu, kami melaksanakan olahraga pagi yaitu lari pagi. Berlari di jalanan yang naik turun bukan hal yang biasa bagi saya, dengan kondisi saya yang kurang sehat pada saat itu, hingga akhirnya saya menyerah dan berhenti di tengah perjalanan. Untungnya, saya diizinkan untuk beristirahat sejenak dan melanjutkan kembali kegiatan lari pagi hingga selesai. Setelah kegiatan lari pagi, kami melakukan bersih diri lalu dilanjutkan dengan persiapan kegiatan PDP, PKD, dan Lintas Budaya. Kebetulan, saya memegang tanggung jawab sebagai pengurus Lintas Budaya bersama Kalista. Lintas Budaya adalah kegiatan dimana dua orang dari masing-masing kelompok harus menampilkan dan mempresentasikan kebudayaan-kebudayaan daerah sesuai yang telah ditentukan. Kelompok kami mendapatkan tema Amerika Latin. Saya dan Adif bertugas sebagai yang menampilkan Lintas Budaya ini. Pada hari itu, yang mempresentasikan Lintas Budaya hanya kelompok 1 sampai 15 saja, sementara kelompok saya mempresentasikannya pada hari ke-3. Malam harinya kelompok kami menampilkan pentas seni yang bertemakan Si Bolang. Awalnya kami terheran-heran mengapa bisa kelompok kami lolos audisi, namun dengan segala keyakinan, kami tetap percaya diri menampilkan pentas seni malam itu, dan Alhamdulillah berjalan lancar.
Hari ke-tiga Trip Observasi. Seperti biasa, kami memulai hari dengan sholat subuh berjamaah lalu dilanjutkan dengan sarapan bersama. Saya dan Nillam tidak mengikuti olahraga pagi dikarenakan harus menjaga rumah dan memasak untuk makan siang. Di hari ke-3 ini, saya menyerahkan surat cinta yang telah saya buat di rumah. Saya memberikan surat cinta ini kepada Kak Riandri. Usaha saya tidak sia-sia, Kak Riandri memberi saya dua pita hijau dan sebuah coklat kitkat. Pita hijau merupakan hal yang paling dilomba-lombakan setiap kelompok untuk menjadi kelompok terbaik. Kelompok saya mendapat cukup banyak pita hijau, namun kami mendapat 3 pita kuning karena kelalaian kami. Tapi kami tidak bersedih hati. Siang harinya, saya bertugas untuk ikut membantu program kesehatan masyarakat bersama Tikka, Dahlia, Bilah, dan Rama. Pada sore hari, saya dan Adif mempresentasikan Lintas Budaya. Rasa grogi menghantui saya pada saat itu. Namun Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Tepat seusai acara Lintas Budaya, hujan mengguyur kami seangkatan, sehingga kami terjebak dibawah tenda. Ketiga ketua angkatan berdiri didepan seluruh barisan angkatan sebelas, dan mulai mempimpin menyanyi yel-yel angkatan serta lagu-lagu lainnya. Saat-saat seperti inilah yang takkan bisa dilupakan. Dingin dan derasnya suara air hujan pun terkalahkan dengan kehangatan kebersamaan dan suara kami, Dasecakra.
Bersama Adif, Lintas Budaya. |
Hari ke-empat Trip Obesrvasi merupakan hari yang paling dinanti setiap peserta dikarenakan kegiatan penjelajahan. Penjelajahan merupakan kegiatan dimana setiap kelompok akan menjelajahi hutan dan melewati pos-pos yang ada. Kelompok kami mendapatkan urutan ke- 10 untuk berangkat. Penjelajahan memang kegiatan yang paling seru selama Trip Observasi. Banyak kejadian lucu hingga kejadian yang membuat takut, tetapi inilah yang membuat kami semakin dekat satu sama lain. Sesaat setelah sampai dan melaporkan kedatangan, saya langsung bersih diri dan beristirahat. Malam hari setelah penjelajahan, Dasecakra dan Kakak-kakak OSIS dan MPK berkumpul di lapangan untuk menonton pentas seni, dan melakukan kegiatan api unggun. Kegiatan api unggun sangat sangat sangat berkesan bagi saya. Segala rasa bahagia bergabung menjadi satu pada saat itu. Terasa sekali hangatnya kebersamaan kami semua saat kami bernyanyi sambil merangkul mengelilingi api unggun. Sungguh takkan terlupakan.
Hari terakhir di Purwakarta, lima hari yang indah berlalu begitu saja. Rasa sedih menyelimuti kami semua yang harus berpisah dengan orang tua asuh dan dengan segala kenangan indah yang ada. Kami melakukan perpisahan dengan foto bersama dan memberikan kenang-kenangan. Setelah itu, kami berjalan menuju lapangan utama untuk melaksanakan apel penutupan. Setelah itu, kami berjalan menuju bis masing-masing dan berangkat kembali ke Jakarta. Lima hari yang indah, yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan hidup saya. Beruntung rasanya saya bisa menjadi siswi SMA Labschool Kebayoran, dan menjadi bagian dari angkatan ke-11, Dasa Eka Cakra Bayangkara.
0 comments:
Post a Comment