Dalam jangka waktu 5 bulan saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoran,terhitung telah 3 rangkaian kegiatan yang telah saya lalui,diantaranya yaitu MOS (Masa Orientasi Siswa) yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran sebagai kegiatan wajib bagi siswa baru di SMA Labschool Kebayoran.yang kedua adalah PILAR (Pesantren Kilat Ramadan) yang dilaksanakan pada saat bulan Puasa dan yang ketiga adalah TO (Trip Observasi).
Pertama saya akan menceritakan tentang kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran sebagai bentuk kegiatan yang bertujuan untuk membiasakan budaya SMA Labschool Kebayoran pada peserta didik terutama pada siswa yang berasal dari SMP di luar Labschool Kebayoran.kegiatan MOS ini diawali dengan kegiatan Pra-MOS yang berisi pembagian kelompok MOS,pengenalan mentor,briefing tentang alat-alat dan atribut yang harus dipakai selama MOS dan juga briefing mengenai pembuatan name tag.
Setelah mengetahui di kelompok mana saya akan berada selama MOS ini,dan juga setelah berkenalan dengan beberapa anggota kelompok yang lain dan juga dengan mentor,saya dan kelompok saya mulai mendiskusikan tentang pembuatan name tag yang desainnya cukup rumit.akhirnya setelah dirundingkan dengan semua anggota kelompok,diputuskanlah bahwa keesokan hari setelah Pra-MOS ini kami akan berkumpul di sekolah untuk bersama-sama membuat name tag.
Keesokan harinya,sesuai dengan kesepakatan awal,kami sekelompok berkumpul di sekolah untuk membuat name tag.saya ditugasi oleh ketua kelompok untuk membawa karton merah,begitu juga dengan anggota kelompok yang lain,mereka juga bertugas membawa barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembuatan name tag ini.
Ternyata membuat name tag ini memerlukan waktu yang tidak sedikit,terhitung setidaknya 5 jam kami membuat name tag ini,mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 1 siang.hal ini disebabkan karena rumitnya desain name tag yang mana mengharuskan siswa untuk sangat teliti dalam membuatnya,terutama dalam menempelkan potongan potongan kecil kertas warna-warni.
Saat pembuatan name tag ini saya berkenalan dengan teman pertama saya di SMA Labschool Kebayoran ini,yaitu Fakhry Aufar.awal perkenalan ini sebenarnya disebabkan oleh percakapan sepele,saat itu fakhry menanyakan kepada saya apakah saya melihat lem atau tidak,berawal dari situ berlanjut hingga perkenalan singkat.
Setelah selesai membuat name tag,kami pun mendiskusikan masalah makanan yang harus dibawa pada hari pertama MOS.mungkin terdengar aneh mengapa makanan saja harus didiskusikan?ya,karena kakak OSIS tidak memberitahukan makanan yang harus dibawa secara gambling,melainkan dengan sandi sandi yang harus dipecahkan sendiri oleh para peserta MOS.
Sandi yang diberikan oleh kakak OSIS untuk makanan pada hari pertama adalah :
· Nasi Snow White
· Ayam Michael Jackson
· Edi Kribo Bau Ketek
· Buah Semangat
· 1½ liter sarang burung
· Snack halo beruang cina kulit bule
· Kakak perempuan dalam segi 4
Dan setelah dirundingkan dengan kelompok kelompok lain,hasilnya adalah :
· Nasi Putih
· Ayam Pop
· Brokoli Tumis Bawang
· Buah Semangka
· 1½ air mineral nestle
· Hello panda vanilla
· The kotak
Kegiatan MOS ini berlangsung selama 3 hari,dari hari Senin hingga hari Rabu.pada hari pertama,kegiatan didominasi oleh materi-materi yang dibawakan oleh pembicara.membosankan memang,harus duduk berjam-jam mendengarkan materi yang dibawakan oleh pembicara,akan tetapi kakak kakak OSIS terkadang menyelipkan intermezzo untuk penghilang rasa jenuh.waktu makan pun tiba,saya yang berasal dari SMP diluar Labschool tidak tahu menahu masalah makan komando.perlu diperjelas bahwa makan komando adalah makan dengan tata cara seperti militer,yaitu makan dengan sikap sempurna dan dengan pergerakan yang cepat.pergerakan cepat yang dimaksud disini adalah yaitu makannya dibatasi waktu sebanyak 10 hitungan,yang mungkin hanya 5-10 menit saja.saya panik karena makanan yang saya bawa cukup banyak dan saya tidak yakin bisa menghabiskan makanan saya itu sendiri.maka dari itu saya membagi makanan saya dengan teman sebelah saya dan juga makan disertai dengan didorong air minum agar cepat tertelan.
MOS hari kedua sedikit berbeda dengan MOS hari pertama,mengapa? Karena pada MOS hari kedua ini,aktivitas banyak yang dilakukan diluar ruangan.seperti contohnya pada saat kegiatan PBB.kami diajari cara-cara PBB yang baik dan benar sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.ada yang menarik sekaligus menegangkan di kegiatan PBB ini,yaitu kami disuruh membuat barisan yang ditengahnya terdapat posisi yang bolong dan ada kakak OSIS dan CAPSIS (Calon Pengurus Osis) yang mengisi di dalamnya.yang harus kami lakukan sebagai satu kelompok adalah memberikan argumentasi kepada kakak OSIS dan CAPSIS tersebut agar dapat meninggalkan barisan kami.sulit memang,tapi karena kami melakukan ini sebagai satu kelompok,kami akhirnya berhasil mengeluarkan kakak OSIS dan CAPSIS itu dari barisan kami.
Selama MOS,kami diharuskan untuk mengikuti kegiatan lari pagi yang mana merupakan kegiatan wajib SMA Labschool Kebayoran setiap Jum’at pagi,namun bedanya pada kegiatan MOS ini,kegiatan itu dilakukan setiap hari.kami dituntut untuk terus berlari (minimal jogging) sembari menyanyikan lagu lagu yang ada di SMA Labschool Kebayoran.saya sebagai siswa baru yang benar benar tidak tahu menahu mengenai budaya labschool,perlahan-lahan mulai mengenal budaya budaya yang ada di labschool mulai dari lagu lagu yang ada di labschool kebayoran.
Perasaan lega menyelimuti diri saya setelah MOS hari ketiga berakhir,ini berarti berakhir sudah rangkaian kegiatan melelahkan yang telah dilakukan selama 3 hari terakhir.dan kini ‘resmi’ sudah saya menjadi bagian dari SMA Labschool Kebayoran.
Kegiatan setelah MOS adalah PILAR (Pesantren Kilat Ramadan) yang dilaksanakan di SMA Labschool Kebayoran hasil kerjasama dengan Pesantren Daarut Tauhid yang terletak di Bandung.acara PILAR ini berisi tentang pembekalan akhirat,siraman rohani,dsb.bedanya dengan MOS adalah acara ini tidak seutuhnya diatur oleh kakak OSIS,melainkan dari kakak-kakak fasilitator dari Daarut Tauhid.
Yang menyenangkan dari kegiatan PILAR ini adalah,selain diberi siraman-siraman rohani,kami juga diberi hiburan berupa tepuk tepuk yang unik dan menghibur,seperti tepuk bersemangat,tepuk attama,dll. Dan juga ada senam gembira yang dipandu oleh kakak kakak fasilitator Daarut Tauhid.
Ada yang sedikit menyebalkan dari acara PILAR ini,yaitu untuk yang kedua kalinya kami dihadapkan pada prosesi makan komando.dapat dibayangkan perut yang sudah lapar karena berpuasa seharian,atau perut yang belum bisa makan banyak karena baru saja bangun tidur,kini harus dipaksa makan dengan diberi batasan waktu.
Diantara berbagai kegiatan di PILAR,ada kegiatan yang paling berkenang bagi saya,tidak lain dan tidak bukan adalah Muhasabah.Muhasabah artinya adalah renungan,yang mana kamih harus merenungi apa saja kesalahan kita,terutama kepada orangtua kita karena pada konteks ini kami adalah seorang anak.perkataan-perkataan dari kakak kakak fasilitator Daarut Tauhid sangat menyentuh hati sehingga saya tak kuasa menahan air mata yang jatuh dari mata saya.kami pun diperintahkan untuk membuat surat yang berisi permintaan maaf kepada orangtua saya.saya menulis surat itu dengan perasaan dari hati yang paling dalam,sehingga tak sadar bahwa air mata telah menetes dari pipi saya.
Setelah menulis surat,kami dibawa perkelompok dan ditutup matanya.kami digiring dengan mata tertutup,ada perasaan berdebar-debar di benak kami.pertanyaan pertanyaan “akan dibawa kami?” selalu muncul di benak masing masing peserta PILAR.ternyata kami dibawa menuju Hall dan dihadapkan dengan orangtua kami masing masing.amat disayangkan orangtua saya pada saat itu berhalangan untuk hadir sehingga saya didudukkan di sisi timur Hall bersama teman teman yang orangtuanya berhalangan hadir juga.
Pada hari terakhir PILAR,rasa haru menyelimuti semua peserta PILAR.hal ini disebabkan karena kami akan berpisah dengan kakak kakak dari Daarut Tauhid yang telah dengan sabar mendampingi kami selama kegiatan PILAR ini berlangsung.bahkan beberapa orang kakak kakak fasilitator Daarut Tauhid ada yang terlihat menitikkan air matanya karena sedih akan berpisah dengan kami.
Kegiatan setelah PILAR dan yang paling akhir saya lakukan adalah kegiatan TO(Trip Observasi).kegiatan ini adalah kegiatan yang paling menyenangkan,mengharukan dan melelahkan dibandingkan dua kegiatan yang sudah saya lakukan sebelumnya.tujuan dari kegiatan TO ini adalah sesuai nama dari kegiatannya,yaitu observasi.selain untuk menguatkan rasa kesolidaritasan antar satu angkatan.
Sebelum kegiatan inti dari TO dilaksanakan,ada kegiatan persiapan TO yang diberi nama Pra-TO.tujuan dari kegiatan Pra-TO ini adalah untuk mempersiapkan para peserta TO agar tidak kaget dengan situasi yang ada di lokasi Trip Observasi nantinya.
Akan tetapi sebelum kegiatan Pra-TO berlangsung,ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.yaitu diantaranya adalah name tag,tongkat dan pentas seni.kebetulan saya terpilih sebagai ketua kelompok 5 sehingga saya memiliki wewenang untuk mengatur dan mengkoordinasikan pembagian kerja agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.dalam satu kelompok terdapat 8 anggota yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.maka dari itu saya memutuskan untuk membagi kerja,dengan pembagian 4 orang laki laki mengecat tongkat,dan 4 orang perempuan sisanya membuat name tag.
Saya berpikir pada awalnya bahwa name tag pada saat MOS adalah name tag ter-rumit yang pernah saya lihat.ternyata saya salah besar,name tag untuk kegiatan TO ini teramat sangat rumit,bahkan banyak dari anak perempuan yang meminta untuk dipindahkan ke bagian mengecat tongkat.akan tetapi karena sudah diatur sedemikian rupa,pembagian kerja tetap pada ketetapan awal.
Mengecat tongkat pun tidak semudah seperti yang dibayangkan,ada pola pola tertentu yang harus dibuat menggunakan selotip.ketelitian,kekreatifan serta kekompakan sangat diperlukan disini.desain tongkat pun tidak semudah yang dibayangkan.kami harus mengukur dengan spesifik menggunakan penggaris,panjang tongkat yang akan diwarnai dengan warna warna tertentu.
Kegiatan Pra-TO pun dimulai,hampir sama dengan kegiatan MOS,kegiatan Pra-TO ini diawali dengan lari pagi.akan tetapi yang membuatnya beda adalah jika pada saat MOS kami hanya disuruh untuk menyanyikan lagu lagu labschool dan jarak tempuh lari pun tak seberapa,pada saat Pra-TO ini kami dipaksa untuk terus menyanyikan lagu lagu labschool tanpa terputus sedikitpun.bila terputus,maka teriakan teriakan dan marahan dari kakak OSIS pun akan terlontar.dari segi jarak pun lari pagi Pra-TO sangat berbeda dengan lari pagi MOS.lari pagi Pra-TO ini menempuh jarak yang lumayan jauh dan ditambah dengan membawa tongkat.ya saya perjelas lagi,berlari dengan bernyanyi sepanjang jalan dan dengan membawa tongkat.pasti terbayang bagaimana lelahnya kami para peserta Pra-TO.
Selain lari pagi, kami juga mengalami lagi lagi makan komando.namun kali ini makanan yang harus dibawa diberikan secara gamblang, tidak lagi menggunakan teka-teki seperti pada saat MOS.Akan Tetapi makan komando saat Pra-TO ini lebih cepat dibandingkan dengan MOS. Pada kegiatan Pra-TO ini, banyak simulasi-simulasi yang dilakukan untuk menghadapi TO. Simulasi pertama adalah Simulasi penelitian,kami diperintahkan untuk membuat proposal mengenai penelitian yang akan kami lakukan di lokasi TO nanti,kelompok saya mendapat tema “Penggolongan Darah di Kampung Parakan Ceuri.” Cukup sulit, akan tetapi karena didasari atas kerjasama kelompok,kami bisa mengatasinya. Selain Presentasi Proposal Penelitian, kami juga melakukan simulasi kegiatan PKD (Peduli Kehidupan Desa), pada simulasi ini kami bergabung dengan kelompok 6, dan ikut membantu seorang pramubakti yang bertugas di lantai 2 SMA Labschool Kebayoran di gedung IPS.
Pada kegiatan Pra-TO ini,diberlakukan panggilan panggilan yang teknisnya adalah jika peserta TO dipanggil misalnya “irsyad satu!”,maka peserta tersebut harus melakukan gerakan gerakan atau perkataan yang telah dicontohkan oleh kakak OSIS sebelumnya.yang paling menghibur dan paling fenomenal adalah panggilan “Combo Teletubbies” yang mana jika dipanggil demikian,maka Razi,Hasif,Rafi dan Andri harus menirukan gerakan gerakan teletubbies beserta gerakan khas teletubbies yaitu berpelukan.panggilan panggilan ini cukup membuat peserta TO tertawa ditengah rasa lelah yang mendera mereka.
Kegiatan menarik sekaligus menantang yang ada di Pra-TO adalah kegiatan siaga tongkat,dalam kegiatan ini kita harus berdiri dalam posisi istirahat yang mana berarti kita hanya menggenggam tongkat dengan 3 jari saja.dan kita harus mencengkram tongkat dengan kuat agar tidak dapat diambil oleh kakak OSIS.jika tongkat terambil,maka kita harus ber adu argumen dengan kakak OSIS yang mengambil tongkat kita agar tongkat kita dapat dikembalikan.
Pada hari terakhir Pra-TO, ada kegiatan audisi pentas seni, banyak dari pentas seni yang ditampilkan sangat lucu, dan ada beberapa yang biasa saja. Yang lolos audisi pentas seni, akan tampil lagi saat TO nanti.
Lalu, ada kegiatan barikade angkatan. Pada kegiatan ini kami seangkatan harus mengambil tongkat ketua angkatan yang berada di tangan ketua umum OSIS. Jadi, diperlukan kerjasama kami sebagai angkatan dalam kegiatan ini. Pada saat itu, ada 3 tongkat yang dipatahkan oleh kakak OSIS dari seksi Bela Negara, tetapi ternyata itu adalah tongkat yang telah dibuat oleh kakak OSIS dari seksi Kesenian sebelumnya.
Pada Pra-TO ini,angkatan kami memiliki nama resmi, yaitu Dasa Eka Cakra Bayangkara yang berarti angkatan sebelas yang bisa menjaga roda kehidupan,dan bila disingkat menjadi DASECAKRA. Dan kami pun juga mendapat yel-yel angkatan, yang kami tampilkan pada beberapa hari sebelum TO berlangsung.
Akhirnya Pra-TO selesai setelah 2 hari dilaksanakan. Dan pada hari Kamis, seminggu setelah Pra-TO, kami seangkatan pun pergi ke Purwakarta untuk melaksanakan TO.
Kami sampai di Purwakarta pada siang hari. Karena kami mengambil jalan yang berbeda untuk masuk ke Kampung Parakan Ceuri, jadi kami berjalan cukup jauh melalui sawah-sawah. Padahal ternyata, bus bisa masuk melalui jalan aspal.
Hari pertama, kami melaksanakan kegiatan penelitian. Saya dan beberapa teman dari kelompok saya berkeliling desa untuk mewawancara dan mensurvey beberapa warga desa yang kami pilih secara acak. Kami berkeliling dari rumah ke rumah,hal ini cukup menyenangkan karena kami dapat bercengkrama dengan warga desa Parakan Ceuri.
Pada malam harinya,kami melaksanakan kegiatan pentas seni, untuk kelompok yang lolos audisi pada saat pra-TO akan menampilkan lagi aksinya disini.Hari kedua, pada pagi hari kami melaksanakan lari pagi. Larinya cukup jauh dengan rute yang menanjak,lagi lagi kami dipaksa untuk bernyanyi sambil berlari dan tak lupa dengan membawa tongkat. Siangnya, kami melaksanakan kegiatan PKD. Orangtua asuh saya kebetulan bekerja sebagai petani ketela pohon ,sehingga saya dan 3 orang teman saya ikut membantu bapak dalam memetik ketela pohon,diperjalanan menuju lading kami juga sempat berbagi cerita dan bertukar pengalaman mengenai kehidupan di kota dan kehidupan didesa. Sorenya, ada kegiatan lintas budaya, kelompok saya mendapatkan tema Cina. Menonton lintas budaya sangat seru, karena beberapa ada yang mempresentasikannya dengan lucu.
Hari ketiga, adalah hari presentasi penelitian dan PKD. Sangat disayangkan kelompok saya tidak lolos kedua-duanya.jadinya pada hari itu kegiatan kami kebanyakan hanya dihabiskan dirumah saja. Sorenya adalagi kegiatan lintas budaya. Namun, saat kegiatan berakhir, hujan deras pun turun. Jadi sembari menunggu hujan reda, kami dan kakak OSIS/MPK bersahutan-sahutan bernyanyi yel-yel angkatan dan lagu TO.suasana kebersamaan sangat terasa disini.
Saat malam pertama dan kedua di TO, ada kegiatan menjaga vendel. Yaitu kegiatan membalas warna senter dari kakak OSIS yang berpatroli saat malam hari.menjaga vendel dibagi menjadi 2 shift yaitu shift 1(pukul 22:00-00:00) dan shift 2 (00:00-02:00),berat memang melawan kantuk yang melanda,ditambah lagi kegiatan itu sangat membutuhkan konsentrasi agar tidak salah dalam membalas sinar senter dari kakak OSIS.
Pada hari keempat, kami melaksanakan kegiatan penjelajahan. Kegiatan ini bisa dibilang kegiatan yang paling menyenangkan sekaligus paling melelahkan diantara semua kegiatan yang ada di Trip Observasi ini, Kami mendaki bukit dan menuruni lembah,serta melalui pos-pos yang telah disiapkan sebelumnya oleh OSIS/MPK. Di pos kesenian, muka kami dicorat-coret dengan lipstik, di pos olahraga kami disuruh menyanyi sambil bersikap buta-tuli, dan pos yang paling berkesan tentu saja pos bela negara, karena kami disuruh merayap di lumpur,dimarah-marahi,tongkat kami dibuang ke lumpur dan vendel kami dipatahkan tongkatnya. Setiap seksi OSIS/MPK mempunyai posnya masing-masing, pos yang paling terakhir adalah pos edukasi. Perjalanannya cukup jauh,berkisar antara 9km. kelompok saya berada pada urutan ke 14 pemberangkata penjelajahan yang dilepas pada pukul 07:15 pagi,dan sampai kembali di desa pada pukul 12:30. Kami kembali dengan kondisi kotor dan lumpur pada sekujur tubuh kami karena pada saat berada di pos bela negara,kami disuruh untuk merayap di lumpur dan kepala kami disirami lumpur.
Malamnya, ada kegiatan api unggun. Disini ketua angkatan menyalakan obor dan kami beserta kakak OSIS/MPK bernyanyi lagu-lagu bersama. Tak terasa, malam itu adalah malam terakhir kami di Purwakarta.
Keesokan harinya, adalah hari terakhir kami TO di Purwakarta. Berlalu dengan sangat cepat TO ini, mungkin karena saya gembira makanya tidak terasa berat. Saat siang hari setelah apel kami pun pulang ke Jakarta dengan menggunakan bis.berat rasanya meninggalkan Desa Parakan Ceuri.Desa yang penuh kenangan bagi kami
0 comments:
Post a Comment