Fakhry Aufar, Lawyer!


Nama saya Fakhry Aufar Sasmoyo Abdullah yang saat ini sedang duduk di bangku SMA Labschool Kebayoran kelas 10-F, saya sudah pernah bercerita sedikit tentang diri saya tetapi pada tulisan kali ini saya akan bercerita tentang diri saya dan cita-cita atau impian saya di masa yang akan dating nanti.
Ketika saya masih kecil dulu, saya sering sekali ditanya oleh siapapun dengan pertanyaan yang sama ‘kalo udah gede nanti mau jadi apa?’ lalu saya yang masih kecil sekali selalu menjawab ‘aku mau jadi dokter!’ apa alasan mengapa saya menjawab demikian? Jawabannya cukup sederhana yaitu. Bapak dan ibu saya sama sama bekerja sebagai dokter dan saya sering sekali diajak untuk melihat mereka bekerja dan dalam hati saya yang masih kecil itu saya berpikir ‘wah asyik yah bisa bantuin orang!’ saat saya melihat orangtua saya yang sangat menikmati pekerjaan mereka, saya mengidolakan orangtua saya, menurut saya mereka 2 orang terhebat dalam hidup saya lalu saya yang masih kecil itu berkata ‘aku nanti mau gantiin ibu sama bapak jadi dokter!’ lalu mereka berdua hanya tersenyum dan tertawa.
Tetapi, salah satu ciri manusia adalah tumbuh dan berkembang. Yang dimaksud dalam tumbuh dan berkembang adalah bahwa tidak selamanya manusia mempunyai sudut pandang yang sama, karena as we grow up cara berpikir kita pun akan sangat berbeda dari cara berpikir kita dulu. Itulah hal yang terjadi pada saya, setelah sekian lama saya mendambakan memakai jas dokter yang berwarna putih,akhirnya impian itu pun lenyap. Saya tidak tahu kenapa tetapi saya berpikir bahwa mungkin dokter bukanlah pekerjaan yang saya inginkan secara pribadi, saya tidak akan pernah mau bekerja di bidang yang saya tidak nikmati, jadi kalaupun saya menjadi dokter kelak tetapi tidak menikmati pekerjaan saya sendiri sebagai dokter maka apa gunanya?bisa saja saya menjadi dokter yang kurang ramah bagi pasien.
Karenanya saya mulai mencari sendiri apa potensi saya sebenarnya dan apa yang saya inginkan untuk kehidupan kelak, saya harus sudah mempunyai rencana karena hitungan mundur untuk menjadi seorang dewasa sudah tinggal beberapa langkah lagi, jika tidak ada rencana sama sekali, maka saya bisa hancur di tengah jalan. Banyak orang yang menyarankan untuk tidak ikut-ikutan orang lain dan mulai mempunyai pendirian yang kuat untuk mengejar cita-cita yang ingin saya raih. ‘Mau IPA/IPS?’ adalah pertanyaan pembuka sebelum saya meneruskan langkah saya ke pertanyaan-pertanyaan selanjutnya seperti ‘mau kuliah dimana?jurusan apa?kerja dimana?’ dan masih banyak lagi. Saya yang sekarang mempunyai rencana yang hampir jadi dan ini sangatlah bergantung dengan usaha saya untuk meraihnya. Untuk pertanyaan tentang IPA/IPS saya masih sedikit ragu, tetapi saya mempunyai jawaban untuk pertanyaan selanjutnya. Jawaban saya adalah saya ingin mengambil kuliah hukum UI atau universitas di Australia, mengapa saya mengeluarkan jawaban demikian? Karena ternyata saya lebih menyukai pelajaran tentang kemasyarakatan, kewarganegaraan, social, dan saya suka berdebat maupun mengeluarkan pendapat ketimbang belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang tidak akan ada habisnya. Saya mulai berpikir demikian semenjak saya lulus dari SMP saya yaitu SMP Labschool Kebayoran. Bermula dari pembicaraan ringan pada suatu malam bersama orangtua saya, mereka berkata bahwa jadilah apa yang saya inginkan tetapi carilah pekerjaan yang dicari oleh perusahaan-perusahaan dan jadilah professional yaitu digaji yang cukup tinggi untuk mencukupi kehidupan saya bersama Insya Allah keluarga saya kelak nanti. Dari situ saya berpikir bahwa saya harus bisa membuat anak-anak saya kelak di masa yang akan dating bangga dan hormat dengan orangtuanya sama seperti saya yang hormat dan mengidolakan orangtua saya. Saya juga berpikir bahwa semakin kita tumbuh dan berkembang, maka semakin banyak kita memiliki haling rintang di jalan yang akan saya tempuh. Jadi bagaimana saja cara saya untuk mempersiapkan diri demi mencapai cita-cita saya sebagai pengacara dan kehidupan saya dan Insya Allah keluarga saya di masa yang akan dating nanti?
Pertama-tama sudah tentu saya harus belajar dengan sangat tekun, karena sebagai pengacara saya harus bisa memiliki sudut pandang yang tepat, harus pandai berbicara di depan kerumunan orang-orang, harus berpikir jauh ke depan, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat serta mental kuat seperti baja. Agar saya dapat memiliki semua elemen-elemen yang dibutuhkan saya harus memulai dengan banyak membaca karena dengan membaca jendela pikiran kita bisa terbuka dengan lebar dan kita bisa mengeluarkan pendapat-pendapat dari situ. Lalu saya juga harus pandai bergaul dengan orang yang ada di lingkungan sekitar saya karena cara kita berperilaku dan berkomunikasi sehari-hari sebagian besar ditentukan dengan bagaimana cara kita untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar kita, kepercayaan diri juga dapat dibentuk dari berkomunikasi. Dan pastinya yang paling penting adalah saya harus banyak beribadah kepada Allah SWT karena itu adalah suatu keharusan dan juga memiliki banyak hikmah dan manfaat, sebagai contohnya dengan rajinnya kita beribadah kita Insya Allah diberikan kelancaran dalam melakukan kegiatan-kegiatan kita dan juga kita Insya Allah diberikan ketenangan hati supaya dapat berpikir jernih dan positif setiap saat.
Lalu saya selalu mendengar bahwa jika kita bekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan social maka kita harus bisa bergaul dengan siapapun atau bahasa lainnya mencari relasi, apa manfaatnya? Yang saya tahu dengan kita memiliki relasi yang banyak maka kesempatan kita untuk mendapatkan tawaran pekerjaan lebih banyak terbuka karena relasi-relasi itu lah yang kerap merekomendasikan kita untuk menjadi rekan bisnisnya. Maka jadilah fleksibel bisa bergau dengan siapapun dan menjadi orang yang menyenangkan karena jika kita juga berkepribadian terpuji dan baik maka Insya Allah tidak sedikit orang yang senang dengan kita dan lama kelamaan mereka membutuhkan kita untuk mendampingi atau membantu mereka, maka hal yang akan saya lakukan berikutnya adalah menjadi orang yang disenangi oleh banyak orang agar kita bisa mendapat pelajaran-pelajaran untuk membantu kita di penghidupan nanti.
Saya juga berkeinginan masuk ke Universitas Indonesia bidang hukum atau mungkun jika Allah menghendaki saya ingin hendak melanjutkan belajar saya di luar negeri, untuk saat ini Negara yang terpilih adalah Australia karena saya memiliki paman yang bisa membantu saya disana, untuk menuju jalan ini saya haruslah siap belajar dengan tekun untuk merubuhkan saingan-saingan yang menghadang di jalan saya meskipun itu teman saya sendiri, ketika pada waktunya persaingan tetap harus diadakan untuk menentukan siapa yang lebih baik dari yang lain, inilah hal yang menurut saya paling sulit yaitu menimbulkan rasa ingin untuk belajar dan bersaing. Mungkin untuk mengisi waktu senggang saya harus lebih sering mengerjakan soal-soal latihan ketimbang berfoya-foya dan beristirahat, saya ingin melakukan apapun dan berusaha sekeras apapun untuk mencapai puncak keinginan dan cita-cita saya. Saya juga sudah mulai mengkonsultasikan diri saya ke orangtua saya dan bahkan ke beberapa guru saya karena saya tahu bahwa mereka jauh lebih tahu tentang hal-hal yang berbau masa depan, saya sudah mencatat sebagian masukan-masukan yang mereka beri dan dari masukan-masukan tersebut saya juga membuat rancangan untuk masa depan saya dalam berkarir dan berkeluarga. Saya juga sudah mulai meningkatkan kemampuan berbicara saya yang terkadang masih suka menyeret ketika saya berbicara agar apa yang saya katakana di depan dapat dipahami oleh semua orang. Oh iya saya hampir lupa bahwa saya ingin menjadi pengacara di perusahaan multinasional dimana peluang untuk menjadi sukses cukup terbuka disana meskipun ada resiko-resiko yang mungkin saya dapatkan tetapi dalam hidup pasti aka nada suatu tantangan yang harus kita hadapi, karena menjadi pengacara perusahaan multinasional juga membutuhkan kemampuan untuk berbicara lancer dalam Bahasa Internasional saat ini yaitu Bahasa Inggris, maka saya juga sudah memulai untuk melancarkan pelafalan dan penulisan Bahasa Inggris saya. Ya, jika dilihat-lihat saya sudah memulai usaha-usaha demi mencapai cita-cita saya di masa yang akan datang nanti. Harus saya lakukan sedari saya masih muda karena jika kita melakukan hal baik terus-menerus maka hal baik itu akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik juga seperti yang guru saya katakana kepada saya.
Lalu apa yang akan saya lakukan pada saat saya yang Insya Allah sudah memperoleh cita-cita saya? Yang pertama pasti saya akan bersyukur kepada Allah SWT akan nikmatnya, lalu saya juga akan menjadi pengacara yang hanya akan membela yang benar dan menuntut yang salah dan bukan sebaliknya, lalu saya akan berusaha sekeras mungkin agar saya dapat berdiri di puncak karir saya sebagai pengacara dan pastinya saya akan berusaha keras untuk membuat orangtua saya tersenyum bangga dengan apa yang saya lakukan dan juga membuat keluarga saya kelak menjadi keluarga yang sejahtera dan diridhoi Allah SWT. Dan ini mimpi terbesar saya yaitu memberantas sedikit demi sedikit benih-benih korupsi yang melanda di Negara kita Indonesia ini, saya ingin mengharumkan nama Indonesia dengan tidak adanya lagi para koruptor, supaya uang Negara yang harusnya bisa dipakai untuk memperbaiki Negara digunakan sebagaimana mestinya, bukan untuk para petinggi-petinggi Negara ini untuk berfoya-foya demi kepuasan diri mereka sendiri. Semua orang boleh bermimpi setinggi tingginya asalkan disertai dengan usaha setinggi tingginya.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine