Pada tanggal 20-24 Oktober 2011 saya dan teman-teman saya mengikuti kegiatan Trip Observasi 2011 di Kampung Parakan Ceuri, Purwakarta. Namun sebelum mengikuti Trip Observasi 2011, saya dan teman-teman saya terlebih dahulu mengikuti kegiatan Pra-Trip Observasi yang dilaksanakan selama 3 hari dari hari Kamis, 13 Oktober 2011 hingga Sabtu, 15 Oktober 2011. Untuk kegiatan ini saya masuk kedalam kelompok 16 bersama Nadhira Khanza, Estu Khresna, Hasif Syaharastani, Nadhira Melati, Diva Nabila, dan Auliya Devaldi dengan pendamping kami yaitu Kak Garina dan Kak Deel.
Pada hari pertama Pra TO kami diberikan kesempatan untuk mengecat tongkat dan membuat nametag. Desain nametag TO ternyata lebih sulit dibandingkan dengan nametag MOS karena ukurannya yang lebih besar dan lebih banyak bagian-bagian yang kecil dan sulit. Namun kami bekerja sama untuk menyelesaikan nametag tersebut. Kami harus segera menyelesaikannya karena nametag tersebut akan dipakai di keesokan harinya. Akhirnya nametag kami pun selesai bertepatan dengan waktu yang diberikan oleh panitia berakhir. Kami hanya perlu menempel foto kami masing-masing dan melaminating nametag kami agar tahan lama. Setelah itu saya pun mencari pita yang harus digunakan saat Pra TO hari kedua & hari ketiga serta pada saat TO.
Lalu pada hari kedua Pra TO paginya kami melaksanakan kegiatan lari pagi terlebih dahulu lalu kami melaksanakan kegiatan simulasi PKD dan juga diajarkan bagaimana cara memasak agar memudahkan kami saat TO nanti. Kelompok saya pun memasak tempe goreng, tumis kangkung, telur kornet, dan beberapa ayam goreng. Kami pun makan bersama-sama dengan lahap. Setelah yang pria Sholat Jumat kami pun bersiap-siap untuk presentasi mengenai PDP. Kelompok saya mendapatkan tema “hubungan tingkat urbanisasi terhadap peningkatan ekonomi keluarga pada masyarakat Kampung Parakan Ceuri”. Kami pun membuat display kami sekreatif mungkin agar terlihat menarik.
Pada hari ketiga Pra TO awalnya kami melaksanakan lari pagi kembali dengan rute yang lebih jauh dari sebelumnya. Setelah lari pagi kami melaksanakan kegiatan siaga tongkat. Setelah itu kami melakukan beberapa kegiatan dan pada sore harinya kami melaksanakan audisi pentas seni. Pada audisi ini kelompok saya menampilkan drama mengenai Harry Potter. Kami pun melaksanakan audisi di aula lantai 4. Kelompok yang lolos audisi akan tampil kembali pada saat kami TO. Namun sayang kelompok saya tidak lolos dalam audisi pentas seni ini sehingga kelompok saya tidak tampil di TO nanti. Setelah itu pada sore harinya kami diberi pengumuman mengenai siapa ketua angkatan 11 dan juga nama angkatan 11. Ketua umum angkatan 11 adalah Adhitya Bayu, ketua 1 nya adalah Maga Arsena, dan ketua 2 nya adalah Rayhan Athaya. Nama angkatan kami adalah Dasa Eka Cakra Bayangkara dengan arti angkatan 11 yang mampu menjaga keseimbangan roda kehidupan. Kami pun juga diperlihatkan bagaimana yel-yel angkatan kami.
Setelah melewati Pra-TO akhirnya kami pun berangkat ke Purwakarta pada tanggal 20 Oktober 2011 sekitar pukul 07.00 pagi. Kami menempuh perjalanan kira-kira selama 4 jam. Setelah sampai kami pun turun di kampung tetangga dari Kampung Parakan Ceuri. Kami harus melewati pematang sawah, hutan, dan lain sebagainya sebelum tiba di Kampung Parakan Ceuri. Walaupun lelah namun kelelahan tersebut terbayar dengan indahnya pemandangan di sepanjang perjalanan. Suasana damai pedesaan pun sudah sangat terasa. Setelah tiba di Kampung Parakan Ceuri kami pun melaksanakan apel terlebih dahulu dan mendapat sambutan dari warga setempat. Setelah itu kami pergi ke rumah yang akan kami tempati masing-masing. Kelompok saya tinggal bersama Bapak Sirod yang bekerja sebagai petani dan peternak. Bapak Sirod telah berkeluarga dan memiliki 3 anak. Setibanya kami di rumah Bapak Sirod kami pun langsung disediakan makanan dan menyantapnya bersama-sama. Lalu kami pun beristirahat sebentar sebelum melaksanakan kegiatan selanjutnya. Setelah sholat Dzuhur, kami pun mengumpulkan data untuk presentasi PDP. Kami mewawancarai penduduk sekitar untuk mendapatkan info mengenai pengaruh tingkat urbanisasi terhadap peningkatan ekonomi warga. Namun tidak semua anggota kelompok ikut. Harus ada 2 orang yang piket menjaga rumah untuk membantu-bantu pemilik rumah. Lalu setelah sholat Maghrib dan sholat Isya, kami pergi ke lapangan untuk menyaksikan beberapa pentas seni seperti menyanyi dan lain sebagainya. Setelah itu kami pun kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Namun saya dan divan bertugas untuk menjaga vendel pada malam itu. Kami mendapatkan shift pertama hingga jam 12.00 malam. Kami tidak boleh tertidur dan jika kakak-kakak OSIS datang dan memberikan sinyal-sinyal dengan kertas mika berwarna, kami pun harus membalas sinyal dari kakak-kakak OSIS tersebut.
Pada hari kedua kami harus bangun pukul 04.00 pagi untuk melaksanakan sholat Subuh di masjid ataupun majelis ta’lim. Setelah melaksanakan ibadah pagi kami pun melanjutkannya dengan olahraga pagi. Namun ada 2 anggota kelompok yang harus tetap tinggal di rumah untuk menyiapkan sarapan bagi anggota lainnya. Pada hari kedua itu kami berolahraga pagi dengan lari pagi di sekitar lingkungan Parakan Ceuri. Cukup melelahkan namun terasa menyenangkan juga karena dapat menikmati pemandangan pedesaan di pagi hari. Setelah melaksanakan kegiatan olahraga pagi, kami pun melaksanakan bersih diri dan sarapan dengan makanan yang telah disiapkan oleh anggota kelompok yang tinggal di rumah. Yang bertugas piket di pagi hari pun harus membantu mencuci piring dan membersihkan rumah. Pada hari kedua ini saya memutuskan untuk memberikan surat cinta kepada salah satu kakak kelas demi mendapatkan pita hijau untuk kelompok saya. Setelah itu beberapa orang pergi untuk melaksanakan PKD atau peduli kehidupan desa. Kegiatan ini ditujukan agar kami mengetahui apa saja yang dilakukan oleh warga Parakan Ceuri sehari-hari. Orang tua asuh kelompok saya merupakan seorang peternak dan petani, namun ia saat ini hanya mengurus peternakannya saja sehingga kami hanya pergi ke peternakan saja. Dikelompok saya yang mengikuti PKD hanya yang laki-laki saja, yang perempuan membantu membersihkan rumah, menjaga warung, dan lain sebagainya. Setelah sholat Jumat dan sholat Dzuhur kami pun melaksanakan seleksi presentasi PDP. Kelompok saya pun akhirnya berhasil lolos seleksi dan maju ke babak final. Setelah itu kami melaksanakan sholat Ashar dan melaksanakan lintas budaya. Kelompok saya mendapatkan tema Melayu untuk lintas budaya. Namun kelompok saya mendapatkan kesempatan presentasi lintas budaya pada hari ke-3 TO. Lalu kami pun sholat Maghrib dan sholat Isya. Setelah itu kami makan malam dan ke lapangan untuk menyaksikan drama yang lolos audisi dan penampilan-penampilan lainnya. Pentas seni selesai pada pukul 10.00 malam dan kami pun kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Namun seperti malam kemarin, malam ini masih terdapat shift malam atau jaga vendel.
Pada hari ketiga kami cukup banyak memiliki waktu luang untuk istirahat karena tidak terlalu banyak aktivitas yang harus dilakukan. Pertama kami harus tetap bangun pukul 04.00 pagi untuk ibadah pagi lalu melanjutkannya dengan kegiatan olahraga pagi. Kali ini olahraga pagi yang akan dilaksanakan adalah senam bersama bapak-bapak dari angkatan darat. Kami diharuskan untuk melakukan senam tersebut dengan sungguh-sungguh karena jika tidak sungguh-sungguh kami akan menerima hukumannya. Setelah selesai senam kami kembali ke rumah dan melaksanakan bersih diri, sarapan, dan menyiapkan untuk kegiatan selanjutnya. Kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain, presentasi PKD, educare, bakti sosial, dan persiapan final presentasi PDP. Sebelum presentasi PKD, kami diharuskan membuat gambar yang menjelaskan mengenai kehidupan orang tua asuh pada saat kami ikut serta saat PKD. Selain itu kami harus membuat ceritanya dalam bentuk essay. Yang bertugas untuk presentasi PKD adalah saya, Divan, dan Aqil. Kami harus mempresentasikannya sebaik mungkin dan bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh juri. Selain PKD, terdapat juga kegiatan educare. Educare adalah kegiatan dimana beberapa peserta TO mengajarkan murid-murid sekolah dasar di SD yang terdapat di Parakan Ceuri. Perwakilan dari kelompok saya adalah Valdy. Lalu kami juga mempersiapkan final presentasi PDP dengan membuat display PDP lebih menarik dan membenarkan apa yang salah dalam display tersebut. Lalu kami melaksanakan sholat Dzuhur terlebih dahulu. Setelah itu kami pun menuju lapangan dan bersiap untuk melaksanakan presentasi PDP. Dan ternyata kelompok 16 mendapatkan giliran pertama untuk presentasi PDP. Kami pun merasa gugup namun tetap berusaha tenang agar presentasi dapat berjalan dengan lancar dan dapat menjawab pertanyaan para juri. Setelah selesai presentasi kami pun merasa lega karena presentasi kami cukup berhasil. Kami harus mengalahkan 4 kelompok lainnya agar kami bisa menang dan mendapatkan giliran penjelajahan di awal. Pengumuman pun akan diumumkan kepada pendamping kelompok masing-masing pada malam hari. Kami pun kembali ke rumah masing-masing untuk bersih diri dan medical check-up untuk penjelajahan keesokan harinya. Saya pun masuk kedalam daftar peserta TO yang harus menjalani medical check-up. Ternyata alasannya karena badan saya yang terlalu kurus atau biasa disebut astenik. Hasil medical check-up akan diumumkan pula pada malam hari kepada pendamping kelompok masing-masing. Setelah itu kami bersiap untuk sholat Isya dan sholat Maghrib. Setelah selesai sholat kami langsung kembali ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan bekal pada saat penjelajahan agar kami tidak kesulitan pada saat penjelejahan keesokan harinya. Setelah makan malam dan bersiap-siap kami pun langsung tidur agar saat penjelajahan kami tidak terlalu lelah. Namun pada pukul 10.00 malam kami dibangunkan oleh pendamping kami dan memberikan kabar yang cukup baik. Kami mendapatkan juara 2 pada final presentasi PDP dan kami pun mendapatkan posisi ke-3 untuk urutan penjelajahan. Setelah itu kami pun kembali tidur.
Pada hari keempat kami pun kembali bangun pukul 04.00 pagi untuk melaksanakan sholat Subuh. Setelah itu kami bersiap-siap untuk penjelajahan. Namun tidak semua anggota kelompok saya dapat mengikuti penjelajahan. Aci dan Valdy tidak dapat ikut penjelajahan karena mereka tidak lolos medical check-up dan dilarang oleh dokter untuk mengikuti penjelajahan. Setelah siap kami pun langsung bergegas ke lapangan untuk briefing sebelum penjelajahan. Kelompok kami tidak terlalu tergesa-gesa ke lapangan karena kami telah mendapatkan posisi untuk penjelajahan dan tidak perlu berebut dengan kelompok lainnya. Kami pun diberikan pengarahan terlebih dahulu dan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu kami pun berangkat penjelajahan dengan interval keberangkatan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya selama 15 menit. Pertama-tama kami sudah disuguhkan dengan jalan menanjak dan licin dikarenakan pada malam harinya hujan sempat mengguyur kampung Parakan Ceuri. Kami pun saling membantu agar anggota kelompok kami dapat dengan mudah melewati jalur penjelajahan tersebut. Setelah beberapa menit berjalan kami pun tiba di pos pertama yaitu pos kesenian. Di pos ini wajah kami akan dipenuhi dengan tulisan dan gambar-gambar. Pada dahi dituliskan oleh kakak-kakak sie.kesenian nama kakak kelas yang kami berikan surat cinta. Lalu pada pipi kanan dituliskan jabatan apa yang diinginkan jika ingin menjadi OSIS. Dan pada pipi kiri dituliskan nama kakak-kakak OSIS yang tidak disukai. Setelah itu kami harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh kakak-kakak sie.kesenian. Setelah selesai kami pun harus melanjutkan perjalanan. Jalan yang kami tempuh masih banyak sekali rintangan seperti jalan licin, turunan yang curam, tanjakan, dan lain sebagainya. Namun kami tetap semangat dan tetap bekerja sama agar tidak ada yang kesulitan. Pos kedua adalah pos olahraga. Kami diperintahkan oleh kakak-kakak sie.olahraga untuk buta tuli dan menyanyi lagu-lagu Labschool tanpa henti hingga kakak-kakak sie.olahraga memberikan perintah untuk berhenti menyanyi. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan tiba di pos ketiga yaitu pos bela negara. Disana kami diberikan perintah untuk merayap di lumpur dan push up di lumpur. Pada saat merayap di lumpur saya lupa melepas jam tangan saya, dan ternyata jam tangan saya masih baik-baik saja setelah selesai merayap di lumpur. Lalu pada saat di pos BN, tongkat-tongkat kami dimasukkan ke dalam lumpur dan ternyata vendel kami patah. Akhirnya pada saat melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya kami mencari ranting dan menggunakannya untuk memasang vendel kembali. Lalu kami melanjutkan ke pos selanjutnya yaitu pos rohani. Pos rohani tersebut terletak di air terjun dimana kami akan diberi kesempatan untuk membersihkan diri. Air terjun tempat kami membersihkan diri sangat nyaman dan sejuk. Namun sayang kami dibatasi waktunya pada saat kami di air terjun. Kami hanya diberi waktu 5 menit untuk menikmati kesegaran air terjun tersebut. Setelah itu kami turun dari air terjun dan melanjutkan perjalanan melewati kebun teh dan pematang sawah. Pemandangannya sangat indah sekali dan sayang untuk dilewatkan. Setelah cukup lama berjalan, kami tiba di pos kesehatan. Di pos kesehatan kami disuruh untuk memeragakan ciri-ciri penyakit tertentu dan anggota kelompok di paling belakang harus menebaknya. Namun ternyata kelompok saya gagal. Lalu kami melanjutkan perjalanan kembali. Kami tidak perlu jalan terlalu jauh untuk sampai di pos berikutnya yaitu, pos dana dan logistik. Di pos ini kami diberikan kesempatan untuk menebak posisi masing-masing kakak kelas yang ada di pos tersebut pada sie.dana dan logistik. Lalu kami pun mengobrol sebentar hingga kelompok selanjutnya pun hampir tiba di pos danlog. Kami pun melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya. Perjalanan yang ditempuh cukup jauh dan harus melewati kebun dan juga pematang sawah. Pos ini merupakan pos terakhir. Pos tersebut adalah pos pendidikan. Di pos tersebut kami harus menjawab pertanyaan yang diajukan dan jika kami tidak berhasil menebaknya kami harus menerima hukuman yaitu seri atau push up. Lalu kami melanjutkan perjalanan kembali dan akhirnya tiba kembali di Kampung Parakan Ceuri dengan selamat. Kami pun lapor terlebih dahulu kepada salah satu guru dan akhirnya kembali ke rumah untuk bersih diri. Karena kelompok saya termasuk kelompok awal yang berangkat penjelajahan, maka kami pun memiliki cukup banyak waktu untuk bersih diri. Setelah bersih diri kami pun sholat Dzuhur, Ashar, hingga sholat Maghrib. Lalu kami pergi ke lapangan untuk menyaksikan pentas seni dan juga api unggun. Kami menyaksikan berbagai drama dan juga hiburan seperti piano, gitar, dan juga nyanyian dari teman-teman kami. Setelah pentas seni selesai kami pun melaksanakan api unggun. Pada saat api unggun suasana keakraban pun sangat terasa dan membuat saya merasa sedih. Api unggun menghangatkan persahabatan kami semua dimalam yang dingin. Suasana malam itu pun terasa sangat syahdu ditambah dengan alunan musik. Kami bernyanyi bersama, bersenang-senang, dan menyuarakan yel-yel masing-masing angkatan. Setelah acara api unggun selesai, kami pun kembali ke rumah dan bersiap-siap untuk tidur.
Tak terasa 5 hari telah terlewati di Purwakarta ini. Pada hari terakhir kami hanya melakukan sholat shubuh dan bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Kami pun harus berpamitan kepada keluarga asuh kami dan kami pun merasa sangat sedih. Lalu kami meletakkan tas-tas kami ke dalam truk untuk dibawa ke Jakarta terlebih dahulu. Setelah selesai meletakkan barang-barang, kami pun pergi ke lapangan untuk melaksanakan apel penutupan. Lalu kami pun segera menuju bis dan kembali ke Jakarta. 5 hari di Purwakarta terasa sangat cepat. Penjelajahan dan api unggun adalah bagian yang paling saya sukai dan tak mungkin saya lupakan karena terlalu menyenangkan untuk dilupakan. Biarkan semua pengalaman indah tersebut tetap terekam di ingatan saya dan Dasa Eka Cakra Bayangkara.
Final Presentasi PDP
Kelompok 16 (tanpa Aci & Valdy) - Di curug
Penjelajahan
Penjelajahan
Kelompok 16 dan Keluarga Pak Sirod<3
Nindya Aristia Pratiwi
XF/30
0 comments:
Post a Comment