Tugas-3: Hanya Di Labschool-Pra dan Trip Observasi:Lahirnya Dasecakra dan Lima Hari Bersama-sama

Tak terasa pengujung tahun pun tiba. Dan sekarang saya sudah 4 bulan bersekolah di labschool kebayoran. Banyak sekali kegiatan yang sudah diselenggarakan, seperti misalnya MOS (masa orientasi siswa),pilar (pesantren kilat ramadhan), dan program tambahan lainnya yang diselenggarakan oleh kakak kakak osis. Tentu saja yang menurut saya yang akan paling dikenang adalah program “akbar” nya. Menurut saya, untuk kelas sepuluh ini terdapat dua program akbar. Saya mengatakan suatu program adalah program besar dari berapa banyak hari yang diperlukan untuk acara tersebut dilaksanakan. Yang pertama adalah program yang bernama BINTAMA (bina mental kepemimpinan siswa) yang akan dilaksanakan sekitar 4 bulan dari sekarang. Dan ada juga program yang baru satu bulan saya lewati yaitu TO (Trip Observasi). Ini adalah salah satu dari berbagai rangkaian program wajib yang disajikan oleh labschool kebayoran.
Inilah cerita sedikit tentang cerita saya ketika kegiatan TO yaitu sebagai anggota dari kelompok yang seimbang,maksudnya kelompok ini memiliki empat perempuan dan empat laki-laki,didampingi oleh seorang guru pengganti karena guru yang seharusnya ikut tidak dapat hadir, yaitu kelompok 27: Hela Rotane.
            Tentu saja sebelum kita memulai suatu kegiatan maka kita harus mempersiapkan segala halnya agar kegiatan tersebut berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Begitu pun dengan TO. sebelum kita memulai kegiatan TO juga ada persiapannya terlebih dahulu yaitu Pra-TO (pembekalan trip observasi).

Pra-TO: Hari Pertama
Sebenarnya Pra-TO ini sudah dilakukan jauh sebelum hari-H nya,tepat setelah kami selesai ujian tengah semester, kami langsung melakukan pengecatan dasar untuk tongkat dan pada hari selasa,rabu dan kamisnya kami membuat name tag dan mengecat tongkat dengan motif,kegiatan ini lebih tepatnya disebut Pra-“Pra-TO”. dan secara resmi Pra-TO dimulai pada hari jum’at tanggal 14 Oktober 2011. Kegiatan Pra-TO ini dibuka dengan acara lari pagi, pada saat ini kami belum resmi menjadi peserta Pra-TO, setelah lari pagi dan membersihkan diri, kami pun melaksanakan kegiatan apel pagi. pada saat apel, kami sudah dinyatakan resmi menjadi peserta Pra-TO. Setelah kegiatan apel berakhir kami pun melanjutkan aktivitas yaitu mendesain display PDP kami yang akan ditampilkan pada dewan juri siang harinya setelah makan siang bersama. Tema untuk display pun sudah ditentukan jauh hari sebelumnya yaitu pada waktu  pra-“pra-TO”. Tema untuk kelompok kami adalah ‘’pengaruh perkembangan teknologi penanaman sawah terhadap pendapatan kampung parakan ceuri’’. Kami pun memulai mendesain display kami agar terlihat sebagus mungkin. Kami mendesainnya dengan menambah gambar seorang petani,dan sebagainya. Setelah kami selesai mendesain display kami dan mengisi laporan proposal untuk PDP kami, saatnya waktu untuk shalat dan makan siang bersama, setelah selesai kami pun di arahkan ke tempat yang sesuai dengan instruksinya,satu ruangkan diisi dengan 3 hingga 4 kelompok untuk menampilkan display yang telah didesain sedemikian rupa. Semua kelompok sudah menampilkan displaynya masing-masing dengan bagus, dan tentu saja tidak ada yang sempurna,kami pun mendapat kritik yang membangun dari para dewan juri, setelah kegiatan presentasi ini berakhir, kami di arahkan ke hall, untuk briefing singkat. Dan setelahnya kami dibawa ke tengah lapangan rumput  untuk pemberitahuan posisi kegiatan besok yaitu siaga tongkat dan dilanjutkan dengan apel sore. Hari pertama pra-TO pun selesai. Dan masih ada hari kedua yaitu keesokkan harinya.
Pra-TO: Hari Kedua
         Seperti hari pertama, hari kedua pra-TO dimulai dengan kegiatan lari pagi, hanya saja rute lari pagi untuk hari kedua ini “agak” lebih jauh dari rute biasanya, setelah lari pagi selesai kami pun di arahkan untuk melakukan formasi yang kemarin telah diberitahukan untuk siaga tongkat. Bunyi peluit pertama menandakan bahwa kegiatan siaga tongkat dimulai. Para kakak osis pun mulai menarik tongkat kami secara paksa dari belakang, dan untuk dikembalikan kami harus beradu argumen tanpa melakukan kontak fisik kepada kakak osis yang mengambil tongkat tersebut. 10 menit pun berlalu,bunyi peluit kedua menandakan bahwa kegiatan siaga tongkat sudah selesai. Akhirnya kami pun membersihkan diri dan melakukan apel pagi. setelah apel pagi, kami melakukan kegiatan “simulasi” PKD (Peduli Kehidupan Desa) yaitu kegiatan untuk bekerja bersama orang tua asuh kita,kalau lebih sederhananya ini seperti salah satu program reality show “jika aku menjadi…”. Kami berpasangan dengan kelompok 28 pun membantu seorang karyawan yang bernama bapak da’un, ternyata bapak ini sudah lama bekerja di labschool kebayoran, dan beliau tidur di dalam masjid. Kami membantu beliau dengan menyirami tanaman,memotong tanaman liar,dan menyapu sampah sampah kecil, setelah selesai dengan PKD. Kami diberi tugas untuk membuat laporan tentang kegiatan PKD yang sudah kami lakukan, setelah itu kami disuruh belajar memasak menggunakan kompor minyak, dan perwakilan tiap kelompok diajarkan cara menggunakan kompor tersebut,ketika menunggu teman perwakilan dari kelompok yang diberitahu cara menggunakan kompor tersebut, kami menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak. Setelah selesai dengan cara menggunakan kompor tersebut akhirnya masing-masing dari kita memasak, dan setelah selesai, kami disuruh mengundang salah satu anggota osis /mpk untuk makan bersama dengan kelompok kami,dan sayangnya kakak tri umpvirate (saya tidak tahu cara mengejanya) tidak kunjung datang. Setelah selesai makan bersama kami pun disuruh membereskan sisa makanan tersebut dan mulai latihan untuk pentas seni yang dilakukan setelah shalat dzuhur, setelah shalat dzuhur kami pun diarahkan untuk pergi ke aula lantai 4. Disana kami melakukan pentas seni,setelah selesai kami pun turun kembali ke hall. Disana kami mendapat kabar gembira, lahirnya angkatan 11 dengan nama “dasa eka cakra bayangkara” dan ketua angkatannya. Tetapi kebahagiaan itu pun harus ditunda karena diluar sana para kakak osis pun sudah menunggu dengan tongkat kami yang bertebaran dimana mana. Setelah selesai mengambil tongkat kembali, kami akhirnya melakukan apel sore. Akhirnya,pra-TO pun selesai, maka sekarang saatnya kami melakukan aktivitas inti yaitu… TO.

TO: Hari Pertama
       Waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi. kami semua berkumpul di hall untuk melakukan apel pagi dan pelepasan murid dari orang tua, setelah itu kami pun bersegera ke bis untuk langsung jalan ke kampung parakan ceuri, bis kami pun tidak bisa dibilang mewah. Dengan keterbatasannya tempat dan harus mendengarkan lagu dangdut yang saya kurang tahu lagunya,tapi pemandangannya memang indah. Untuk mengisi waktu luang saya mengisi TTS yang terdapat didalam buku panduan TO. Ketika sampai pun kami masih harus berjalan menuju kampung parakan ceuri tersebut, perjalanannya memang menenangkan hati,ketika tiba di lapangan pasir kami disambut oleh para penduduk parakan ceuri yang ramah dan kami pun disuguhi musik oleh warga sekitar sambil menunggu teman kami yang belum datang. Setelah semua teman kami datang, kami pun diperkenalkan kepada orang tua asuh kami,dan orang tua asuh kami pun mengajak kami ke rumah beliau, rumah beliau ini bisa dikatakan bukan yang paling bagus diantara semuanya, tapi tetap saja nyaman. Ketika sampai pun, kami belum bisa mengambil nafas lega. Kami harus mengumpulkan data untuk presentasi pdp untuk yang kedua kalinya. Setelah berhasil mengumpulkan data untuk presentasi pdp kami, kami pun makan siang bersama dan setelah itu shalat ashar. setelah shalat ashar, kami tidak ada kegiatan lain hingga shalat maghrib, setelah shalat maghrib kami melakukan kegiatan yang bernama “marhaban”. Kami melakukannya hingga adzan isya, setelah shalat isya saya dan teman saya menuju ke rumah kami sedangkan teman kami menuju ke lapangan atas untuk menonton acara pentas seni. Setelah pentas seni selesai, kami pun tidak dapat tidur dengan tenang karena kami harus menjaga vendel. Saya dan teman teman saya mendapat giliran jam 12 malam. Ketika sudah selesai tongkat kami pun jatuh sendiri tanpa sebab.

TO: Hari Kedua
       Hari kedua pun tiba, dan waktu menunjukkan pukul 4 pagi, kami bersiap siap untuk beribadah shalat subuh,setelah shalat subuh kami diberi pemberian ilmu oleh bapak guru. Setelah selesai pemberian materi, kami pun balik ke rumah untuk persiapan lari pagi. lari pagi pun berakhir, dan kami harus bersiap siap untuk kegiatan pkd. Karena orang tua asuh kami ini hanya bekerja bila mendapat panggilan, kami pun membuat pipa pasangan karena air untuk  MCK kami sangat kecil. Akhirnya setelah selesai kami tidak melakukan apa-apa lagi hingga shalat zuhur, setelah shalat zuhur, kami membawa karya pdp kami ke tempat yang telah ditentukan, kami pun mempresentasikan hasil pdp kami. Akhirnya azan ashar pun berbunyi, kami disuruh bersiap siap untuk melakukan kegiatan lintas budaya. Kebetulan kelompok kami mendapat Negara India, dan yang jadi peraganya ada saya sendiri dan teman saya yang bernama ara. Semua pun siap menuju lapangan atas untuk melakukan kegiatan lintas budaya,hanya saja yang berpresentasi hanya 15 kelompok pertama, dan sisa nya hanya mengelilingi daerah saja,akhirnya lintas budaya selesai. Dan hujan deras menghantam kp. Parakan ceuri, kami semua pun terjebak didalam tenda, tapi tidak mematahkan semangat kami. Kami pun menyanyikan yell yell angkatan. Dan akhirnya hujan reda dan kami bergegas pulang kerumah masing masing untuk persiapan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib kami mendengarkan kultum hingga azan isya, setelah shalat isya seperti hari pertama,saya pun menunggu dirumah sedangkan yang lain ke lapangan atas karena saya merasa kurang enak badan. Dan juga malam itu pun kami harus jaga vendel yang terakhir. Untung saja tidak ada yang jatuh seperti hari pertama.

TO: Hari Ketiga
        Hari ini bisa dibilang hari bermalas-malasan hingga zuhur, Karena kelompok kami tidak mengikuti kegiatan apa apa dikarenakan kami tidak menang seleksi pkd. Setelah shalat zuhur kami disuruh untuk menyaksikan presentasi pdp terakhir dilapangan atas. Setelah selesai saya pun bergegas pulang karena saya harus tampil untuk lintas budaya. Alhamdulillah lintas budaya pun berjalan dengan lancar,walaupun kelompok saya tidak memenangkannya. Akhirnya setelah lintas budaya sama seperti hari ke dua, setelah shalat maghrib kami mendengarkan kultum hingga shalat isya,setelah shalat isya tidak ada pentas seni dikarenakan besoknya akan ada penjelajahan di gunung burangrang. Sayangnya saya divonis untuk tidak ikut penjelajahan. Walaupun sedih apa boleh buat, saya harus menerimanya.

TO: Hari Keempat
       Hari ini adalah “puncak” dari segala kegiatan inti TO. Dikarenakan saya tidak ikut penjelajahan, saya pun hanya bersilahturahmi ke rumah kelompok lain dan bersantai disana hingga teman teman saya yang ikut penjelajahan tiba. Akhirnya teman kami tiba, dan mereka menceritakan tentang pengalaman mereka ketika penjelajahan. Dan kami pun tidak melakukan apa apa hingga azan maghrib. Dan seperti biasa, kami mendengar kultum hingga azan isya, setelah shalat isya kami pun pergi ke lapangan atas untuk pentas seni terakhir dan juga acara api unggun, ketika pentas seni kami semua disambut oleh gerimis ringan, setelah pentas seni berakhir, kami melanjutkannya dengan acara api unggun, disini saya merasakan keakraban diantar kami semua sebagai satu angkatan utuh. Memang kenangan yang paling berkesan sepanjang TO. Setelah selesai kami pun pulang dan melakukan packing kecil dan tidur.

TO: Hari Kelima/Terakhir
      Tak terasa,hari terakhir pun tiba. Saya merasa cukup sedih meninggalkan rumah ini karena saya sudah sangat akrab dengan orang sekitarnya dan orang tua asuh kami. Setelah packing besar dan menaruh barang bawaan kami ke dalam truk barang, kami pun berfoto dan mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua asuh kami dan menuju ke lapangan atas untuk apel terakhir. Dan setelah apel berakhir diberikanlah penghargaan kepada kelompok dan peserta terbaik. Lalu kami menuju ke bis yang lebih besar dari bis sebelumnya dan ber ac. Keberangkatan kami tertunda karena ada bis yang nyasar ke daerah TO labschool rawamangun dan cibubur. Akhirnya kami pun menuju ke sekolah. Pemandangan di sekitar sungguh indah, itulah yang membuat saya susah untuk tidur dijalan. Setibanya disekolah kami pun langsung ke hall untuk pengembalian murid ke orang tua. Setelah selesai, saya pun segera mengambi, koper dan pulang kerumah.

Harus saya katakan, TO memang melelahkan. Tapi pengalaman dan semua ilmu yang diberikannya memang Worth it.



Mohon maaf atas kurangnya foto




Kelompok Hela rotane dan orang tua asuhnya

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine