Tugas-1: Dari Labsky Menaklukkan Dunia - "Entrepreneur Biasa, Berguna Bagi Bangsa"

A. Merancang Mimpi

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir- anonim. Mungkin kata itu yang membuat saya sedikit bersemangat tentang menggapai cita.
Sewaktu kecil  saya memiliki banyak sekali cita-cita namun  tidak tau apa tujuan dari hal yang saya cita-citakan. Awalnya saya hanya beranggapan bahwa cita – cita adalah hal yang akan saya kerjakan nanti untuk mendapatkan uang yang dapat memenuhi kebutuhan saya.
Cita –cita saya berawal menjadi apa yang dikerjakan ayah saya saat masih kecil. Karena dengan itu saya hanya berharap bahwa segala hal kelak akan seperti apa yang saya lakukan. Mau itu buruk atau indah, susah dan senang. Mungkin memang beliaulah panutan hidup saya sejak kecil.
Semakin dewasa, saya menemukan banyak kegiatan dan pengetahuan baru. Sempat saya mengganti cita-cita saya menjadi apa yang saat itu menyenangkan. Mungkin juga karena pengetahuan dan pemikiran saya belum sampai dewasa nanti, saya hanya menganggap cita – cita yang adalah hal yang dapat membuat bahagia dalam menjalankannya.

Vacum beberapa tahun dalam berfikir jauh kedepan. Saya hanya menjalankan hidup saya semestinya belajar dan bermain. Tidak berfikir jauh sampai apa pekerjaan saya nanti selain beribadah. Namun dengan banyaknya pertanyaan- pertanyaan orang dewasa tentangapa cita-cita mu nanti. Saya mulai berfiriki kembali. Dan lambat laun saya paham akan pentingnya bercita – cita itu. Sebagai tujuan hidup agar mendapat ambisi yang kuat dan motivasi dalam hidup ini.tidak hampa, buntu dan tak tau ingin kemana serta jadi apa nantinya.
Sampai saat ini dari cita –cita terakhir saya saat masih kecil. Bisa dibilang saya hanya mengikuti cita- cita kakak saya. saya pikir dialah orang sebaya dalam keluarga yang cara befikirnya lebih matang, dewasa, dan logis kedepannya. Ia sempat berfikir bahwa ingin menjadi seorang diplomat, dan saya ikut ingin menjadi seorang diplomat karena baru tahu juga kalau seorang diplomat dapat berpindah – pindah Negara dan menetap disana, dengan gaji besar dan mendapathidup yang layak karena seorang diplomat berkerja membawa nama negaranya. Maka saya juga mulai serius dengan cita- cita saya yang hanya ikut- ikutan itu. Saya berlatih bahasa inggris dan sebagainya, sampai ditengah usaha itu bahwa ia mengganti apa yang ia cita-citakan. Dengan menjadi arsiteklah iah bercita-bercita. Karena masih duduk di bangku SD, dengan kelabilan saya, saya mencoba untuk melirik ke profesi itu. Dan karena saya gemar dalam bidang seni, bentuk bangunan dan semacamnya. Saya mulai tetarik denganmecoba membeli CD game computer yang bernama the sims. Mungkin dari situ saya melatih kreatifitas saya dalam berkarya. Dan ditambah dengan informasi bahwa sekalinya seorang arsitek menggambar dan merancang sebuah rumah, maka ia digaji sekitar 50 juta. Dan mungkin arsitek adalah cita – cita terlama saya saat ini.

Sekarang, saya mendapat cita - cita saya sendiri yaitu seorang pengusaha. Namun saya belum terlalu yakin dengan itu. Tapi setidaknya saya susdah membuat perencaannya nanti untuk dapat menggapainya. Entah tersampaikan atau tidak.

Sebagai permulaan saya berminat memasuki kelas berjurusan IPA saat kelas XI nanti, untuk memperdalam ilmu kesukaan saya. Meskipun saya ingin berprofesi dalam bidang ekonomi, saya yakin saya dapat memasuki perguruan tinggi terbaik dengan fakultas yang bersangkutan melalui pendidikan kelas berjurusan IPA.
Saat SMA, saya akan mendapatkan nilai maksimal, berprestasi dalam akademik, namun juga aktif dalam kegiatan non-akademik. Dengan terwujudnya hal tersebut, saya akan lolos dalam seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Undangan untuk memasuki Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan managemen.

Karena fakultas yang saya pilih adalah fakultas ekonomi, pembelajaran akan dilaksanakan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang mengizinkan muridnya untuk melaksanakan pendidikan sarjananya lebih singkat jika murid tersebut sanggup serta memiliki nilai yang memungkinkan. Saya sendiri berminat untuk menyelesaikan S1 saya dalam waktu singkat. Kerja keras saya akan terbayar 3,5 tahun kemudian dengan keberhasilan menyelesaikan S1 pada umur 20 tahun.

Karena sangat terpercaya sekali UI dalam bidang ekonomi saya ingin mengambil banyak pengalaman dahulu serta teori - teori berkenaan dengan jurusan saya.

Selanjutnya saya akan melanjutkan studi saya ke Bussiness School Prasetya Mulya. Dengan keberhasilan yang saya bawa di UI dan teori - teori ke- ekonomian yang matang, saya ingin mecoba untuk lebih ke praktek berdagangnya melalui sekolah bisnis disni.

Namun ada pendapat lain yang bertentangan karena orang tua saya, menginginkan saya untuk bersekolah di Australi. tidak akan pupus semangat saya menjadi ekonom karena hal itu, Mungkin keputusan baik saya mengikutinya karena mreka adalah kedua orang tua saya.

Sepengetahuan saya hingga saat ini mayoritas pelajar berminat menyelesaikan S2 mereka, melanjutkan kehidupan pribadi dan profesinya, lalu baru melanjutkan pendidikan S3 saat mereka sudah berkeluarga. Menurut pendapat mereka,mengambil gelar S3 akan memakan waktu yang cukup panjang sehingga kebutuhan lain dalam kehidupan pribadi mereka akan tertunda.


Namun menurut pendapat saya, melanjutkan pendidikan S3 saat sudah berkeluarga akan jauh lebih merugikan daripada melaksanakannya langsung setelah mendapatkan gelar S2. Terlebih lagi, S2 dan S3 secara berutun dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat di luar negeri. Sebutlah 4 tahun; jangka waktu tersebut dalam opini saya layak dilaksanakan untuk memperjuangkan kedua gelar tertinggi tersebut. Dan menurut pengetahuan saya berdasarkan pengalaman ayah saya saat ini, beliau sedang melanjutkan S3 tanpa meninggalkan pekerjaannya terbengkalai. Ia menggunakan sitsem berlajar Doctor by Research. Dengan sistem belajar tidak menggunakan kelas, namun berhadapan langsung dengan guru tingginya dan memiliki waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan pendidikannya. Namu ada suatu kendala yang menghususkan bahwa hanya orang - orang birokrat atau pejabat dan sebagainya yang diperbolehkan mengikuti sistem itu.

Setelah saya menyelesaikan program belajar saya, saya akan melanjutkan perkerjaan saya yang saya ikuti sebelumnya. Dan mengembangkan keahlian serta tetap belajar kapanpun itu agar saya mendapatkan apa yang saya inginkan di dunia ini dengan mudah. Mendapatkan gaji yang mencukupi, membahagiakan keluarga nantinya dan suskses dengan kejujuran.


B. TARGET-TARGET MEWUJUDKAN MIMPI

Banyak dari kita yang bermimpi dan tidak mencapainya. Sebagian dari mereka mungkin berpikir, "Bermimpi hanya untuk hiburan hidup yang tidak sempurna. Toh, hidup memang sudah tidak dapat diubah lagi." Padahal hidup sebenarnya dapat diubah dengan perjuangan. Saya pun mempunyai cara sendiri untuk mencapai mimpi saya, yang akan saya tuliskan dalam kesempatan ini.
Bermulai dari SMA, yang menurut saya merupakan suatu jenjang pendidikan yang menguras tenaga. Untuk sukses melewati tahapan pendidikan ini, individu harus memfokuskan perhatiannya dalam prestasi akademik agar mendapatkan perguruan tinggi yang diinginkan, namun pada sisi lain ditantang pula untuk aktif dalam kegiatan serta merekatkan persahabatan dan hubungan pribadi. Karenanya, jenjang pendidikan ini tidak akan mudah dilupakan di masa mendatang. 

Dan karena faktor pertemanan atau sosialisasi juga,mereka pengusaha yang berhasil, memiliki berbagai link yang beragam profesinya yang dibutuhkan untuk pe-lobby an dalam menjalankan usaha. Sehinnga dapat dimanfaatkan  untuk usaha kita agar lancar, aman,dan dapat meningkatkan inflasi harga pasar dalam brbagai faktor.
 Target saya untuk berhasil melewati SMA adalah berusaha untuk membagi waktu dan berdisiplin dalam melaksanakan kewajiban saya. Dengan melaksanakan hal tersebut, saya dapat membiasakan diri untuk kehidupan di masa dengan matang dan bijaksana dalam mengambil keputusan mendatang.

Tidak hanya pembagian waktu dan pendisiplinan diri, saya juga dapat melatih diri secara fisik dan mental. Yang dimaksud dengan fisik di sini adalah membiasakan menjaga kesehatan, serta bertahan untuk menghindari kelelahan. Pada sisi lain, mental yang dimaksud merupakan berlatih untuk menghindari mengeluh dan bersabar dalam mencapai sesuatu. Pelatihan mental juga termasuk dalam menerima kritik dan saran untuk membangun diri lebih baik, bukan menerimanya dengan emosi yang di akhiri dengan putus asa. Dalam menutupi kekurangan saya yaitu ketidak percayan diri dan mental dalam public speaking yang seharusnya sebagai modal bagi para pengusaha agar dapat mempresentasikan berbagai hal. Saya  juga akan melatih hal - hal itu dengan baik dan maksimal. Salah satu hal yang akan saya lakukan contohnya adalah aktif dalam mengikuti berbagai macam organisasi yang positif dan aktif. dengan cara dalam menyampaikan berpendapat, mengajukan sesuatu, mempresentasikan program dan lain-lain.

Dengan semangat saya, serta doa berikut ketaqwaan saya kepada Allah SWT, serta melaksanakan kegiatan di atas saya akan berhasil memasuki kelas berjurusan IPA saat saya naik ke kelas XI, mendapatkan nilai maksimal, berprestasi akademik, namun juga akif dalam kegiatan non-akademik. Perjalanan SMA saya akan diakhiri dengan diterimanya diri saya di FEUI Ilmu Ekonomi atau Manajemen melalui SNMPTN Undangan.

Berlanjut di masa kuliah saat saya telah terbiasa dengan kehidupan yang sibuk, saya akan berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana pertama saya dalam waktu sesingkat mungkin. Saya tidak akan mengorbankan pengalaman remaja saya, namun saya akan mencoba untuk menikmati masa remaja saya sekaligus belajar dengan giat.

Target kuliah saya adalah berusaha sebaik dan segiat mungkin belajar agar mencapai pendapatan gelar S1 dengan nilai terbaik dalam waktu yang singkat juga selalu mendapatkan IPK di atas 3,5. Dengan ini, saya dapat mengambil jumlah SKS maksimal, sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang bersangkutan dalam 7 semester. 

Setelah mendapatkan gelar S1, saya berminat melanjutkan pendidikan saya di Binus Business School, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, dengan mempunyai materi dan ilmu  yang kuat dari gelar S1 saya di UI saya akan mematangkan skill saya untuk mencoba belajar praktek dengan dibantu dari sekolah ini. Atau saya akan melanjutkan sekolah saya di luar negeri seperti yang diperintahkan orang tua saya. Meskipun kebanyakan pelajar bermimpi memasuki universitas kelas dunia melalui beasiswa, saya memilih untuk memulai kuliah saya tanpanya. Menurut saya lebih baik fokus dalam memasuki universitas ternama daripada fokus untuk mendapati beasiswa pada tahapan ini.

Tidak sedikit jumlah pelajar Indonesia yang sudah pergi jauh berkuliah di luar negeri, namun pulang kembali ke tanah air karena tidak sanggup menghadapi perbedaan budaya. Walaupun bukan tujuannya saya kuliah diluar negeri, namun karena amanah dan ada sedikit rasa ingin mencoba hal baru seperti itu saya tidak akan patah semangat dan gagal. Apalagi menghabiskan uangnya untuk pesta pora dan melupakan niat awalnya pergi jauh, yaitu menuntut ilmu. Sebagian yang yang lain tidak sanggup hidup tanpa keluarga dan memilih untuk menyerah.

Banyak yang berkata bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, dan saya merupakan salah satu dari mereka yang setuju dengan pernyataan ini. Karenanya menurut saya tidak ada salahnya berteman dan bergaul serta menambah banyak lagi teman saat saya melaksanakan kuliah nanti, bahkan dengan orang asing berbudaya lain sekalipun. Namun saya harus tetap berpegang teguh kepada kepercayaan saya dan tidak terbawa ke jalan yang salah. 

Selanjutnya saya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan terakhir yang berupa pengambilan gelar S3. Sebenarnya gelar S3 tidak terlalu diperlukan dalam berprofesi. Untuk bekerja di suatu perusahaan ternama, gelar S2 pun sudah cukup. Lagipula biaya untuk S3 tidak terlalu terjangkau. 

Menurut saya minat untuk mendapatkan beasiswa saat mengambil gelar S3 sekaligus dapat menjadi acuan untuk disiplin belajar dari saat saya mulai memasuki UI, karena secara tidak langsung syarat utama mendapatkannya adalah membuktikan bahwa saya merupakan siswa yang memiliki niat belajar tinggi dan melaksanakan kuliahdengan serius saat mengambil gelar S2.

Saya juga berminat untuk mendapatkan gelar S3 saat berumur 25 tahun. Meskipun waktu yang cukup singkat untuk menyelesaikan sampai jenjang pendidikan S3 tidak mudah, hal tersebut dapat dicapai dengan kerja keras seperti halnya mencapai waktu yang singkat dalam mendapatkan gelar S1. Asal memiliki niat dan daya juang tinggi, hal-hal tersulit pun dapat terlaksanakan dengan lancar.
Banyak sekali bekal yang berguna saat saya belajar di SMA. Mulai mandiri, belajar disiplin dan tau berharganya waktu, Usaha dan daya juang yang tinggi, Mendapat teman- teman yang berharga, serta pentingya iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Mimpi saya berikutnya merupakan berkarir di perusahaan bisnis profesional. Tetap belajar untuk melatih kreativitas teknik ekonomi yang akan saya terapkan. Dan agar dapat membiayai keluarga jika diberkahi atau kedua orantua dan orang - orang disekitar yang membutuhkan. Di perusahaan tersebut, saya akan berusaha segiat dan sebanyak mugnkin mengeluarkan gagasan - gagasan saya di perusahaan itu dapat cepat mendapatkan posisi kepercayaan speerti CEO atau yang lain, dan  dapat gaji yang lebih dari cukup.
Selanjutnya saya akan mencoba berbisnis sendiri dengan bekal yang sangat luar biasa berlimpah dari hasil jerih payah selama belajar di berbagain tempat. Untuk dapat membuktikan ke- Indonesia bahwa saya lahir untuk mengharumkan namanyanya dengan menjadi pemilik dari salah satu perusahaan yang dominan dan terpandang di Indosesia.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine