Tugas-2: Membukukan Masa Silam "15 tahunku yang terkenang"


             Nama saya Dwiki Syahbana Putra. Lahir di Tanggerang pada bulan ke- 5 hari 1 tahun 1996. dibesarkan disana, di didik disana, dan aku bermain disana. Tepatnya, didaerah  kelapa dua, karawaci. Sekitar empat tahun aku tinggal disana, dan mulai masuk dunia pendidikan di TPA (tempat penitipan anak) dekat rumah. Tidak sekedar seperti namanya  “penitipan” aku tidak melakukan apa - apa, tapi disana aku diberi pendidikan agama seperti bava tulis al-quran dan lain – lain. Sebab aku dititipkan seperti itu, karena kedua orang tua ku yang bekerja setiap hari dan pulang selalu malam. Aku habiskan sekitar 4 tahun masa balitaku disana. Dengan bermain bersama teman – teman sebaya hingga maghrib dan menonton tv sorenya bersamaan minum susu, dan itu kehidupan saat di tanggerang. Di Tanggerang saya tinggal bersama ayah, ibu, kakak, om, dan nenek.Om adalah anak terkecil dari keluarga ibu nenek juga. Dan kebiasaan ku sewaktu kecil adalah tidur ditemani mereka dan ketika bangun mereka hampir setiap saat saya ompolin. Namun seiring berkembangnya zaman, faktor jasa sangat dibutuhkan saat itu. Sehingga ayahku yang awalnya staff di MPR lalu menjadi kepala biro dan mulai pindah ke kota Jakarta yang konon sejahtera ini.
                Di Jakarta saya dan keluarga tinggal di jalan kamboja  komplek MPR, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Rumah ini bukanlah rumah asli saya. Namun saya tinggal  dan dibesarkan disini. Degan sebutan rumah dinas tepatnya. Tidak besar rumah ini  dibanding dengan yang lain. Namun mulai terbiasa dengan keadaan rumah yang berada di dekat masjid dan ring basket di depannya. Saya mungkin termasuk warga yang suka menetap dirumah. tidak bercengkrama dengan mereka dn ahkan kenal satu sama lain. Bagi saya itu adalah kebiasaan buruk tapi memang begitulah saya.

MASA BALITA

                 Tepat umur 5 tahun saya disekolahkan di taman kanak – kanak kelas A di Dwi Matra, bersamaan itu saya juga ditipkan di TPA pengajian dimasjid dekat rumah. Kebanyakan aktifitas saya cukup beradaptasi dikelas A saja. Namun saya  mulai aktif di kelas B, saya mulai mengikuti lomba di kelas B ini. Bermula pada saat kartini, saya mengikuti lomba busana. Saya memakai kostum atasan kuning dengan sarung bak wali jogja nan bijaksana dengan khiasan titik hitam di bagian kening seperti tahi lalat. Alhamdulillah tanpa saya kira sebagaimana perlombaan ini yang sangat ketat penuh beragam kostum dan gaya model yang khas saya mendapat juara dua untuk lomba ini. Diperlombaan selanjutnya, saya berusaha dalam bidang seni pada perlombaan menggambar namun sangat disayang saya kalah, dan seperti pikiran anak sebaya lain pupus sudah semua harapan itu sangat menyakitkan. Saya belajar dari situ dan diperlombaan gambar berikutnya saya mendapat juara 2 lagi namun dengan hadiah berupa sejumlah uang dan itu langsung saya belikan kasur untuk disumbangkan ke masjid. Dengan memenangkan beberapa perlombaan, hal itu membuat saya sedikit semangat. Mulai selanjutnya saya bisa mulai percaya diri dan ikut pentas menari TK B.
                Di masa balita saat tinggal di Jakarta ini, saya tinggal masih bersama om dan nenek saya. Dan selama saya belajar di TK saya selalu ditemani nenek dan mbak saya pergi kesekolah. Senang sekali bermain dengan mereka, bahkan sampai kami hujan – hujanan ketika pulang. Saya yang tertawa- tawa sambil berlari – larian didepan mereka. Dan nenek yang tersenyum melihati saya sambil berjalan dibawah payung bersama mbak saya. Saat itu juga saya habiskan hidup saya dengan bermain namun juga sedikit belajar saat itu.
                Di taman kanan- kanak itu, saya menemukan teman yang menggembirakan dan beragam. Saya belajar berinteraksi dengan banyak teman disana, bermain bersama dan belajar bersama membuat saya lebih rajin dating kesekolah. Dengan penuh kegiatan dan aturan mereka buat ke kami. Tidak lupa saya senang sekali bermain di halaman depan yang penuh dengan permainan seperti, perosotan, besi bergelantungan , besi seperti lingkaran untuk berkumpul, jungkat – jungkit danlain – lain. Serta kolam renang yang tersedia di belakang halaman saat ada jadwal renang.
                Jelas sekali saya habiskan waktu balita saya dengan bermain dan belajar, dan banyak interaksi social yang saya lakukan saat itu, belajar akademik dan berbicara dengan orang lain. lmu social saya dapat dengan mudah saat itu. Dan hal itu akan sangat berguna saat saya di jenjang pendidikan berikutnya.
                Dua tahun saya bermain di TK, dan sudah saatnya memasuki dunia SD. Dunia dimana kita berubah sebagaimana rodkehidupan ini ada. Bayi, balita, remaja, dewasa, manula, dan kembali kepadanya. Di SD ini kita mengalami perubahan dari balita menuju remaja. Atau bahkan dari balita, remaja, dan langsung ke dewasa bagi mereka yang sudah mengalami masa pubertas. Namun dengan kedewasaan sepenuhnya.
                 Saya ingat sekali saat kenaikan kelas itu saya ingin dibelikan sebuah PS 2, dan akhirnya itu menjadi milikku setelah ayah membelikannya. Semakin semangat aku karena hadiah itu. Tidak lepas dari kegiatan bermain aku mulai mempersiapkan apa saja untuk kelas satu nanti. Kini saya belajar di SD Islam Dwi Matra. Dwi Matra sekolah berakreditasi A yang tidak jauh dari rumahku, bertempat di dalam komplek dan tidak terlalu mewah.
                Siswa – siswi di Dwi Matra ini tidak jauh berbeda dengan saat aku di TK dulu. Karena sebagian besar murid TK disana pindah ke tempat yang sama, namun wilayahnya sedikit berbeda. Pertama kali kami masuk kelas, kami disuruh untuk memperenalkan diri masing- masing. Mulai dari nama kita, lahir dimana, nama orangtua, samapai ke tempat tinggal. Memang begitulah salam perkenalan di setiap tempat. Kita harus memperkenalkan diri masing -  masing. Seperti pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”.
                Masalah prestasi mungkin cukup mudah saat itu untuk mendapatkan peringkat pertama atau 3 besar. Mungkin karena mudah dan sedikitnya materi saat itu. Sayapun tidak terlampau sulit untuk mengikuti pelajaran. Waktu senggang masih ada untuk bermain dirumah, bahkan sekolah. Dengan jaminan saya peringkat atas. Dan hal itu saya pertahankan sampai kelas empat.

 Foto Di rumah Tanggerang

  Foto bersama ayah di Taman Safari

MASA SD
               
                Di tahun pertama, saya sudah berkenalan dengan beberapa kawan, satu kelas maupun lain kelas. Bermodalkan ilmu social  dan kepolosan saya memberanikan diri untuk menyapa dan saling bercengkrama. Saya mendapatkan banyak sekali teman yang unik, dan cerita mengesankan. Seperti anak yang tidak bisa berkata “r” atau cadel. Itu mungkin hal baru bagi saya. Dan keanehan itu saya dan teman – teman bantu, bukan saling menghujat. Kami bantu dengan mengajarinya berkata “r” dan memberikan kalimat – kalimta yang terdapat unsur “r” –nya. Alhamdulillah ia fasih melakukannya sekarang.
                 Setelah itu saya menemukan teman bule yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Saya ingat sekali kalau ibu dari dia adalah vokalis band yang katanya  ternama saat itu, bernama bunglon band. Ia mempunyai banyak sekali mainan. Yang hampir setiap pulang sekolah selalu main ketempat dia. Sampai kelas 3 ibunya memutuskan untuk pindah keluar negeri. Dan banyak lagi cerita dan pelajaran yang dapat saya ambil dari itu.
                Mulai kelas dua kami sudah saling mengenal satu sama lainnya. Dan menurut saya mulai sekaranglah kompetisi antar siswa dimulai. Dengan diajarinya pelajaran baru yang menurut kita rumit. Seperti ilmu hitung matematika yang mengajari bahwa, contoh 5 ditambah 5 sebanyak 5 kali itu kita sembut 5 dikali 5. Dan ilmu pengetahuan alam yang membuat padangan kita terbuka saat itu.
                Suatu ketika guru matematika ku memberikan kami sebuah tantangan. Berupa hafalan yang wajib kita hafal nantinya. Dan bagi bebeapa orang tercepat, akan ia beri sebuah seritifikat. Dan Alhamdulillah saya adalah salah satu daribeberapa anak itu.
                Teman unik lainya saya dapat dikelas 3 ini. Ia sekelas dengan saya. Dia bukan anak pindahan namun saya baru kenal dengan mereka. Dua anakyang memiliki tangan seni dengan hasil begitu indah jika disbanding dengan teman sebaya lainnya. Laki dan perempuan, mereka bukan saudara. Yang laki pandai sekali membuat bentuk mobil F-1 yang sedang tenar saat itu, detail dengan ukiran sponsor ia tambahkan di mobilnya. Dan yang perempuan pandai sekali membuat gambar manusia. Namun saat itu saya hanya melihat gambarnya dengan muka dan setengah badan saja. Gambar itu ­­­kami temukan tidak sengaja setelah pelajar seni. Dibagian tengah buku itu ia simpan. Dengan penuh warna ia hiasi muka itu dan dengan kontras warna kulit yang seharusnya sulit ditiru.
                Disini lah waktu dimana kepribadian saya sedikit berubah. Awal kelas empat saya sangat spontan. berawal dari libur kenaikan kelas 4. Saat itu saya sedang menonton tv, dan entah kenapa saya ingin sekali disunat. Kebetulan ada tamu seorang dokter dan dia adalah kakek dari ayah, kakak dari ayah ayahku. Beliau saya panggil akik dokter, sesuai profesi tentunya. Beliaupun kebetulan membawa asistennya serta alat dan perlengkapan. Pada saat itulah saya disunat. Kurang lebih dua minggu saya tidak masuk sekolah. Dan hari pertama saya merasa canggung karenaitu adalah pengalaman pertama saya bolos selama itu. Saya merasa tertinggal sangat jauh. Dan alhasil saya mendapat hak buruk dipelajaran matematika. Rasa malas menghantui saya karena telalu lamanya bolos. Berdampak kesmua pelajaran terlebih di matematika, materi yang rumit menambah derita saya dalam belajar. Semua usaha saya keluarkan agar menjadi rajin kembali. 

               Suatu ketika saya melihat seorang wanita yang entah saya kenal atau tidak. Namun seingat saya tidak ada anak yang seperti dia sebelumnya. a sedang asik tertawa dan bermain dengan teman sekelasnya. Dan saya diberitahu kalau ia adalah murid baru di sekolah ini. Ditambah dengan dengan seorang perempuan  lainnya dan seorang laki – laki berkacamata, tinggi, dan sangat cerdas. Laki – laki itu bernama Arsya pratama. Ia bersekolah di SMP 115. Namun hal buruk menimpanya. Laki – laki cerdas itu terkena masalah kesehatan ketika ia sedang ada kegiatan sekolah. Dan ia diketahui wafat saat dibawa ke rumah sakit. Kenangan indah bersamanya. Ia adalah teman basket, sekaligus teman bermain fisik saya. Ia begitu kuat dengan tangannya yang besar.

                Lalu kedua teman saya bernama annisa sharinka candrastari yang baru pindah dari muhammadiyah dan aisya qania putrid entah ia dari mana. Dan mereka murid baru menambah semangat saya dalam belajar disekolah.
                Tapi karena tertinggalnya saya di dasar dalam tahun ini. Maka pada tahun keempat saya belajar disini menjadi tahun terburuk. Dan kemalasan itu tidak hanya berdampak pada  nilai akademik saya, namun ke perilaku sehari –haripun ikut terpengaruh. Keterlambatan saya meningkat dan ini adalah akar dimana dampak itu menular sekarang.
                kelas empat, dan kelas lima berlalu. Dan kelas enam saya alami sekarang. Di tahun ini ketegangan di angkatan saya semakin terasa dengan adanya program UASBN atau ulangan harian berstandar internasional. nilai ulangan ini adalah nilai penentu dimana saya masuk SMP nanti. Sangat disayang saya mendapat nilai yang buruk atas  tes ini. Namun karena nilai UASBN ini paling berpengaruh ke sekolah negeri, jadi saya masih aman untuk mendapatkan sekolah yang bagus

 Foto studio di ITC

 Foto dipagi hari sebelum berangkat sekolah


 Foto saat kenaikan kelas, Pantai Bali

MASA SMP

                Berdasarkan pengalaman dari kakak, ia bersekolah di SMP Labschool Kebayoran dan menurut iya belajar disana adalah hal yang luar biasa. kedisipilinan yang kuat menambah nilai positif dari sekolah itu. Dan siswa serta siswi mereka yang selalu di didik untuk berpedoman kepada 5 panduan hidup. lulusan dari seklah itupun juga tidak diragukan lagi kesuksesan mereka. dan alhamdulillah saya dapat bersekolah di SMP yang di idolakan itu.
                3 tahun berlalu saya berada disana. penuh kenangan yang menyangkut dibenak saya. entah itu angakatan saya scavolendra talvoreight, teman - teman paskib, guru - guru atau adik serta kaka kelas yang melengkapi petualangan saya disana.
                Seperti biasa, untuk perkenalan awal kami saya wajib diikutkan program sekolah yaitu MOS(masa orientasi murid) waktu dimana kita saling mengenal). Tidak hanya antar murid, namun guru kaka kelas dan fasilitasnyapun juga.
                Begitu cepat berlalu, di tahun ke dua saya duduk belajar dan banyak sekali harapan di saya. Dimulai dari keanggotaan OSIS(organisasi sekolah). Harapan saya untuk mengikuti itu sirna, setelah diberitahukan kalau saya tidak lolos dalam seleksi itu walaupun saya lulus. Semangat yang baru saja tumbuh setelah pulih dari kemalasan pupus. Namun setelah itu, saya mencoba mengikuti organisasi pengurus upacara atau yang biasa kita sebut paskibra.
                Teman - teman paskibra mempunyai kekerabatan yang kuat. Mungkin hal itu diakibatkan karena adanya petinggi dari osis itu sendiri ketum dan kabid. Memang mereka diwajibkan untuk ikut organisasi tersebut. Tetapi setelah sekian panjang cerita yang saya alami bersama praskibra. saya sendiri ditunjuk menjadi ketua pengurus ini. Namun mungkin karena sudah tidak ada dari mereka yang bersedia atau karena sebagian besar adalah anggota osis. Sesuap semangatlah yang bisa ditambah dalam sehari - hari.
                Berlanjut saya di kelas tiga. Euforia ketegangan sama seperti dikelas enam dulu. Adanya ulangan nasional membuat saya sedikit menyendiri karena fokus pada ujian itu. Tapi dengan dimulai dari pengesahan nama angkatan serta ketua dan jajarannya. Hal itu membuat kami kompak satu sama lain. Memang hasil ujiannya nasional saya tidak ada yang patut saya banggakan. Tapi sangat beruntung sekali bahwa saya diterima kembali di almamater yang sama di SMA Labschool Kebayoran ini.



Foto lari pagi terakhir bersama temen - teman

                  Dengan semangat baru yang luar biasa ini saya awali di tahun pertama saya masuk. Dengan teman- teman baru disekitar dan suasana didalamnya. Yang membuat saya mecoba untuk ikut kepengurusan MPK di tempat ini. Tugas yang berbeda dengan OSIS membuat saya ingin belajar berorganisasi dahulu agar dapat bermanfaat dan agar saya terapkan nantinya.
                Sampai saat inilah kisah - kisah itu berlanjut. banyak sekali kenagan baik yang ingin saya ulang bersama - sama. Namun ada kenangan buruk yang ingin sekali saya ubah tentunya. Dan semua semangat ini pastinya dari orang - orang yang turut mendukung saya dan yang sudah melengkapi hidup saya, teman - teman tercinta.
                Mungkin banyak sekali cerita yang saya lantunkan tetang teman - teman saya. Namun karena merekalah garis besar hidup saya terbuat. Cerita - cerita itulah yang membuat saya terkenang sampai sekarang dan masih banyak lagi cerita lain yang terlewat. Banyak pula  tujuan hidup saya kedepan. Semoga tetap lancar dan tetap semangat menggapainya.
                
Read more »

Tugas-2:Membukukan Masa Silam:Perjalanan Hidup Yang Patut Disyukuri






Masa Balita
Palembang,9 Oktober 1996.Saya lahir pada saat itu dengan nama Prima Widyo Kuntoro dengan nama panggilan Dio. Saya anak pertama dari empat bersaudara;dua laki-laki dan dua perempuan. Anak kedua setelah saya lahir adalah perempuan yang bernama Diajeng Rahma Aulia yang lahir juga di Palembang. Setelah saya dan Diajeng Rahma Aulia lahir,lahir lagi seorang perempuan yang bernama Raisa  Sabina Aurellia dan lahir di Jakarta.Lalu setelah saya,Diajeng Rahama Aulia,dan Raisa Sabina Aurellia lahir,lahir lagi Laki-laki yang bernama Dzaki Makkili Kuntoro di Jakarta.
Ketika saya berumur dua bulan, kedua orang tua saya membawa saya ke Ambon karena ayah saya mendapat tugas dinas di Ambon selama satu tahun.Karena pada saat itu terjadi kerusuhan di Ambon saya dan ibu saya kembali pulang ke Sumatera Selatan,Palembang di rumah kakek dan nenek saya.Saya senang tinggal di Pelambang,Sumatera Selatan jalan-jalan ke Sungai Mussi,makan pempek.
Karena ayah saya masuk dalam pasukan garuda (PBB) ayah saya pergi tugas ke Bosnia.Saya dan mama saya ikut ayah saya ke Serbia,(Bosnia Herzegovina).Pada saat itu saya berumur dua setengah tahun . Saya berada di Bosnia selama satu tahun. Setelah Pulang dari Bosnia saya kembali ke Palembang.
Ketika saya balita berumur empat tahun saya hidup di Palembang dan bersekolah di TK Muhammadiyyah Palembang,Sumatera Selatan. Saya semat memenangi kompetisi lomba mewarnai di TK Muhammadiyyah Palembang,Sumatera Selatan. Ketika saya masih balita berumur empat tahun,saya tinggal di rumah kakek dan nenek saya bersama ibu saya.Sedangkan, ayah berada di Jakarta karena tugas dinas di Jakarta.
Masa SD                                    
Saya pindah bersama keluarga saya ketika berumur 6 tahun ke Jakarta karena Ayah saya ada tugas dinas di Jakarta dalam waktu yang lama.Saya masuk sd al-azhar empat Kebayoran lama. Ketika Di Jakarta sayamengontrak dan tinggal di daerah Joglo selama 1 tahun sambil menunggu membangun rumah di  jl.Delman Elok iV no.8 Kebayoran Lama ,Tanah Kusir,Jakarta Selatan,Indonesia.
Ketika saya sd di AL –Azhar empat Kebayoran Lama saya mengikuti ekstrakulikuler basket. Sayapernah mengikuti beberapa kompetisi lomba basket.  Katika di SD saya biasa pulang jam 1:00 siang.  Saya ikut jasa antar – jemput yang disediakan sekolah .
Saya berada di SD Al-Azhar empat Kebayoran Lama selama  empat tahun saja. Ketika naik kelas 5 saya pindah sekolah ke Medan,Sumatera Utara, karena ayah saya dipindah tugaskan di Medan,Sumatera Utara. Saya sekolah di SD Harapan satu Medan selama dua tahun (kelas lima sampai kelas enam). Saya duduk di kelas lima A yang terdiri dari tiga puluh lima orang dan wali kelasnya bernama pak Rajo Ali. Beliau adalah seorang guru matematika. Di SD Harapan satu Medan setiap saya pulang sekolah, saya bersama teman-teman bekerja sama (patungan) mengumpulkan uang untuk membeli bola plastik lalu bermain bola di lapangan sekolah. Saya juga pernah kehilangan tas saya ketika saya sedang bemain bola karena dicopet orang. Saya juga mengikuti seleksi Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) untuk upacara bendera setiap hari senin pagi. Saya mendapat tugas sebagai pengikat bendera. Saya bangga menjadi anggota Paskibra.

Saya naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Saya masuk ke kelas enam B. Karna saat itu saya akan menghadapi ujian nasional (UN) saya berhenti menjadi anggota Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera). Sejak saya naik kelas, saya menjadi tambah sibuk karena banyak kegiatan. Seperti les bimbel (Bimbingan Belajar) , PM (Pendalaman Materi) yang biasa diadakan oleh sekolah setiap pulang sekolah. Materi yang di ujikan pada saat ujian nasional (UN) adalah Matematika , ilmu pengetahuan alam (IPA) , dan Bahasa Indonesia. Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang memuaskan dengan NEM 25,95. Angkatan saya mengadakan perpisahan di Pantai Cermin.


Masa SMP
Saya dan keluarga saya pindah lagi kembali ke Jakarta saat saya tamat SD (sekolah dasar) karena ayah dipindah tugaskan di Jakarta lagi. Akhirnya saya lulus SD (Sekolah Dasar) dari Medan dengan NEM 25,95 dan masuk ke SMP Negeri 19 Jakarta. Ketika MOS saya di suruh membuat name tag dan masuk kelompok dengan nama einstein. Ketika saya SMP (Sekolah Menengah Pertama) negeri 19 Jakarta saya banyak bertemu dengan teman saya ketika saya sd  di AL-Azhar 4 Kebayoran Lama. Akhirnya saya masuk ke kelas tujuh D yang berisikan empat puluh orang dan saya duduk di pojok belakang. Wali kelas tujuh D adalah seoarang guru PPKN (Pendidikan Kewarganegaraan) yang bernama ibu Netty. Di SMPN 19 Jakarta ini saya pernah di hukum karena memakai ikat pinggang yang salah. Jadi,ikat  pinggang saya diambil oleh guru piket dan sampai sekarang belum di kembalikan.
Pelajaran yang paling saya suka saat itu adalah olahraga dan yang paling saya tidak suka yaitu tata boga. Ketika ulangan tata boga saya selalu remedial. Pelajaran tata boga pernah memberikan tugas yaitu membuat telur asin, bir pletok , dan makan siang untuk guru.
Pariwisata di SMP Negeri 19 ketika itu pergi ke Bandung,Jawa Barat. Kami pergi ke tempat pabrik pembuatan tahu , dan ternyata membuat tahu itu susah lho. Kami diberikan tugas untuk mencatat proses pembuatan tahu.
Setelah Ulangan umum akhirnya saya naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Saya naik ke kelas delapan H yang berisikan tiga puluh sembilan anak. Saya bertemu lagi dengan beberapa teman saya yang dari kelas tujuh D. Wali Kelas saya di Delapan H adalah bu Rima. Beliau adalah guru matematika. Saya banyak bertemu dengan teman-teman baru. Ketika kelas delapan H saya pernah mendapat kasus karena bermain handphone selama pelajaran berlangsung. Handphone nya sebenarnya punya teman saya dan handphone nya disita oleh bu Rima. Akhirnya orang tua saya dipanggil. Itu salah satu pengalaman yang tak terlupakan selama saya di kelas Delapan H. Di kelas delapan H ini saya berpariwisata (outing class) ke Bogor,Jawa Barat. Kali ini kami pergi ke tempat pertanian dan perkebunan tempat memanen sayur-mayur dan buah-buahan. Kami di beri tahu cara memanen buah-buahan dan sayur-mayur dengan benar. Lalu , kami diberi tugas untuk menyalin kembali cara memanen buah-buahan dan sayur-mayur dengan benar di sebuah kertas yang diberikan oleh guru pembimbing kami. Setelah pulang dari Pariwisata kami bersiap untuk UKK (Ulangan Kenaukan Kelas) atau juga biasa disebut dengan guru-guru kami yaitu Ulangan Umum dengan KKM (Nilai Kelulusan Minimal) yaitu tujuh puluh lima. Materi yang di ujikan yaitu matematika,bahasa.inggris,bahasa.indonesia,Ilmu pengetahuan alam (IPA),ilmu pengetahuan sosial (IPS) , biologi , teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , Pendidikan agama islam , penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan),seni budaya , bimbingan konseling (BK), fisika , tata boga , bahasa mandarin , dan lain-lain.
Akhirnya saya naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Saya naik ke kelas sembilan E yang berisikan empat puluh anak. Wali Kelas kami adalah ibu Masruroh S.Pd atau biasa di panggil bu nunu. Dia adalah seorang guru Bahasa Indonesia. Ketika saya di kelas sembilan,kali ini saya dan teman-teman saya berpariwisata ke Bogor,Jawa Barat di IPB (Institut Pertanian Bogor).Setiap kelas dibimbing oleh guru pembimbing dan dibagi dalam berbagai kelompok .Disana kami diberitahukan tentang taksonomi serangga,diajarkan cara mendaur ulang kertas agar ramah lingkungan,dan mengadakan outbound dan games di hutan yang dibimbing oleh guru pembimbing.Setelah selesai dari pariwisata kami deberikan sertifikat oleh pembimbing masing-masing. Sejak saya naik kelas ke kelas sembilan , saya menjadi tambah sibuk karena banyak kegiatan. Seperti les bimbel (Bimbingan Belajar) , PM (Pendalaman Materi) yang biasa diadakan oleh SMP Negeri 19 Jakarta setiap pulang sekolah untuk mempersiapkan diri di UN (Ujian Nasional) agar mendapat NEM yang tinggi dan masuk ke SMA (Sekolah Menengah Atas) Unggulan. Materi pelajaran yang di ujikan pada saat ujian nasional (UN) yaitu Bahasa.Indonesia , Bahasa inggris , Matematika , dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdiri dari Fisika dan Biologi. Sebelum saya mengikuti ujian nasional (UN) saya mengikuti ujian sekolah (US) dan Ujian Praktek terlebih dahulu. Ujian praktek yang di ujikan adalah bahasa.inggris, bahasa indonesia , biologi , fisika , seni musik.Sekolah juga menyediakan fasilitas Supercamp. Super Camp adalah kegiatan menginap bersama teman-teman selama 3 hari di sebuah villa dan belajar di sana secara intensif  agar bisa mempersiapkan UN (Ujian Nasional). Setiap pagi saya dan teman-teman saya bermain futsal dan berenang di kolam bernang, saya sangat senang bisa mengikuti super camp karena belajar jadi santai. Guru-guru pembimbingnya pun sangat baik dan mengajarnya mudah di mengerti. Ketika malam tiba saya dan teman-teman saya mengadakan acara renungan malam dan membuat api unggun. Alahamdulillah, akhirnya saya lulus ujian nasional (UN) dengan nilai yang memuaskan yaitu 36,00. Di angkatan saya alhamdulillah 100%  lulus semua.
Saya dan teman-teman saya mengadakan perpisahan di puncak. Saya dan teman-teman bermain bola, berenang di kolam bernang ,main kartu, dan mengadakan acara renungan malam.
Setelah tamat dari SMP Negeri 19 Jakarta saya menlanjutkan sekolah ke SMA Labschool Jakarta,dan saya masih bersyukur masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di duniaini.
“sekurang beruntung-beruntungnya kita,pasti ada yang lebih kurang beruntung dari kita.Maka, janganlah mengeluh pada setiap nikmat yang di berikan oleh Allah.”













Read more »

Tugas-2: Membukukan Masa Silam: Perjalanan Selama 15 Tahun Yang Penuh Makna


Masa Balita                        



                                Nama saya Fadel arrozi akbar laxito saya lahir pada tanggal 10 may tahun 1996 di jakarta nama orang tua saya adalah herfien pentrina dan herman primo laxito wardhana. Saat saya berumur  1 tahun saya pernah ditinggal orang tua saya peergi selama enam bulan waktu itu saya masih tinggal dibintaro saya mempunyai banyak teman disana teman-teman saya bernamma iyos, sano, oniel, wisi dan masih banyak lagi tidak semua dari mereka sebaya dengan saya misalnya iyos, sano, randa dan wisi itu satu tahun lebih tua dari saya sedangkan oniel empat tahun lebih muda dari saya kkalu randa itu sebaya dengan saya,saya biasa main sepeeda keliling komplek atau main ps dirumah wisi atau iyos karena dulu belum ada ps dua mainan favorit saya di ps satu adalah pepsiman dan digimon kalau pepsiman itu mainnya kita harus lari-lari sambil menghindari barang kaya lemari meja dan kayu, beda lagi kalau digimon, digimon  itu mainnya berantem. Disana saya juga les berenang saya berenang ditempat berenang yang disediakan atau fasilitas komplek. Di sekolah ada banyak kegiatan salahsatunya adalah  manasik haji disana kita pura-pura menjalani haji atau seperti simulasi haji jadi kita memutari ka’bah buatan ibu guru lalu melempar batu ke gambar setan yang di buat bu guru. ada lagi acara seperti hari kartini jadi semua anak  memakai baju daerah lalu jalan-jalan memutari sekolah seperi parade  adapula kegiatan seperti bazar jadi disana banyak jual makanan, buku, minuman, dan banyak lagi. Lalu karena dirumahku yang dulu rawan banjir jadi kadang-kadang suka banjir jadi pada saat banjir semua anak-anak di sektor sembilan tempat saya tinggal keluar lalu main kalau banjir seperti itu saya biasanya ikut main bersama anak-anak lain, kalau mati lampu juga biasanya main keluar juga. Lalu kalau tahun baruan di komplekku itu biasanya pasang kembang api sama bakar-bakaran  tapi kalau anak-anak seusia saya pada waktu itu biasanya tidur jam sepuluhan kalau bakar-bakaran saya paling suka makan jagung sama sosis. Kalau libur sehari-hari karena belo punya playsstation waktu dulu saya biasa main komputer atau GBA (gameboyadvance) kalau di komputer saya biasa main solitare kalo di gameboy saya biasa main pokemon atau harvestmoon kalau pokemon(pocket monster) itu mainnya berpetualangg lawan lawan binatang tapi kitanya pake binatanng  nah binatang itu bisa kita latih ampe level seratus kita juga bisa nangkep binatang lain  kalau harvest moon itu mainnya ceritanya kita jadi petani habis itu disuruh melakukan perkerjaan seperti menanam mengurus peternakan memelihara sapi dan lain lain. Pada saat saya berusia empat tahuun ibu saya melahirkan seorang adik laki-laki  yang bernama naufal pada saat itu saya sangat senang karena saya telah mempunyai adik 

Saat SD
Saat sd kelas satu sampai kelas dua saya bersekolah di sd Annisa, di Annisa saya mempunyai banyak teman salah-satunya adalh satrio, di annisa juga ada orang yang bernama fadel, kegiatan di annisa selama di sd itu ada banyak salah satunya ada acara yang bertema mengenal budaya dunia jadi tiap kelas kebagian jatah negara, nah waktu itu dikelasku kebagian jatah negara india jadi aku harus berpakaian adat india disana kami juga membuat stan-stan berisikan kerajinan bertema negara di masing-masing kelas.  Ada lagi kegiatan yang bertema acara tv jadi di aula di pasang kotak besar jadi seakan-akan itu adalah tv lalu masing-masing kelas menampilkan pertunjukan, kelasku menampilkan pertunjukan drama tentang hewan. Pada saat saya di kelas dua saya mempunyai dua rumah, rumah yang saya tidak tinggali terbakar, kata satpam rumahku terbakar karena mbakku (baca: pembantu) tidak mematikan kompor jadinya rumahnya terbakar. Saat aku di kelas tiga aku pindah ke pasarminggu (jakarta selatan) pada saat itu aku juga pindah sekolah ke SD Avicenna, Avicenna teretak di jagakarsa tepatnya di depan rel pasar minggu. Pada hari pertama saya bersekolah saya belum punya teman sampai ada anak bernama habiebie mengajak saya berkenalan setelah itu saya mulai berbaur dengan teman-teman, pada saat itu saya  berada di kelas 3 tiga karena waktu itu muridnya sedikit jai Cuma ada satu kelas, di avicenna saya masuk sekolah pada jam tujuh pagi dan pulang pada jam dua siang biasanya setelah pulang sekolah saya main bola sampai sore di avicenna ada duakali istirahat pertama pada jam sepuluh siang dan habis sholat zhuhur, biasanya saya main bola dengan kakak kelas lima atau enam, walaupun kami sering kalah kami sangat senang bermain bersama mereka. Di Avicenna acara tahunan biasa diadakan pada saat ambil raport pada tahun pertama saya dan teman-teman sekelas menampilkan tarian moderen. Pada saat saya naik kekelas empat saya mulai ikut ekstrakulikuler marawis, walaupun saya tidak mahir memaikan gendang tapi saya dimasukkan kedalam tim, selama ikut eksttrakulikuler marawis kelompok kami sudah pernah dipanggil sama perusahaan medco foundation yang terletak di jalan ampera disana kami mendapat sambutan yang meriah dari bapak-bapak yang bekrja disana. Keesokan harinya saat makan siang pak kepala sekolah mentraktir makan siang kepada para pemain marawis yang hadir kemarin. Di Avicenna juga mengadakan cup olahraga seperti sky battle yang bernama avicenna cup pada waktu saya kelas empat saya belum ikut cup jadi saya hanya menonton saja. Saat saya naik kelas lima saya ikut lomba kaligrafi se kecamatan dalam acara loketa(lomba ketrampilan agama) sebelum lomba sehari-hari setelah pulang sekolah saya dilatih kemampuan kaligrafinya oleh guru agama yang bernama pak tomo. Saat lomba kaligrafi dimulai saya pun mulai menulis surat al-ikhlas teman-teman saya yang lain pun yang ikut lomba lain juga sudah dimulai lombanya, setelah selesai saya, guru pembimbing dan teman-teman pulang kesekolah dengan rasa khawatir akan hasil lombanya, setelah sampai disekolah kami disambut meriah oleh teman-teman dan guru-guru. Beberapa hari berikutnya saya dan teman-teman mendapatkan hasil dari lomba kemarin, dan kami semua lolos, saya dan teman-teman yang ikut lomba itu sangat senang, teman-teman ku yang tidak ikut lombapun senang mendengar berita itu. Jadi kami bertiga ikut lomba se , seperti biasa saat pulang sekolah saya dilatih lagi oleh guru agama, setelah beberapa hari lomba pun dimulai saya dan teman-teman mengikuti lomba, lomba pada saat itu terasa lebih berat karena pesaingnya adalah pemenang dari


Kelurahan-kelurahan sejagakarsa. Setelah lomba selesai kami pulang ke rumah masing-masing lalu seperti lomba sebelunya saya dan teman-teman tegang karena lomba kali ini lebih sulit dari pada yang kemarin lalu hasil lomba pun diumumkan, ternyata hanya saya yang lolos ke kota madya, saya sangat senang sekaligus sedih karena hanya saya yang lolos . lalu hari lomba di kota madya pun tiba tapi kali ini hanya saya dan guru pembimbing lalu saya langsung masuk ke kelas tempat lomba dilangsungkan, saat mulai saya sangat tertekan karena banyak orang menonton dan pesertanya yang tambah jago menulis kaligrafi, setelah selesai saya langsung pulang. Keesokan harinya saya diberitahu kalau saya hanya dapat juara tiga, jadi saya tidak dapat melanjut kan ke tingkat DKI. Setelah itu saya naik ke kelas lima, di kelas lima saya ikut ekstrakulikuler basket, di avicenna ada acara tahunan pertandingan olah raga bernama avicenna cup, disitu saya ikut sebagai tim basket pada pertandingan pertama tim sekolah menang melawan sd islam didekat sekolah saya, kami senang dapat menang di pertandingan pertama, saat pertandingan kedua kami kalah jadi tidak bisa masuk babak selanjutnya. Di sekolah saya ada pesantren kilat juuga pada waktu saya di kelas lima saya dan teman-teman sekolah menginap di temmpat tidur tempat pelatihan dari departemen kehutanan di jaga karsa, di sana tempatnya sepi, tidak ada mobil karena jalannya sempit dan motor pun hanya sekali-kali lewat. Di sana kami melakukan banyak kegiatan tetapi karena saat itu masih puasa jadi kegiatan dilakukan di tempat indor, kegiatan disana beerupa pemperian materi-materi tentang agama. Setelah materi kami biasanya diberi waktu istirahat sampai shalat ashar setelah sholat ashar kami diberi materi dan games sampai buka puasa, saat buka puasa kami biasanya makan kecil dulu seperti teh, makanan kecil, buah-buahan setelah buka puasa kami shalat maghrib. Setelah shalat maghrib baru kami makan malam sampai jam tujuh,setelah makan kai shalat isya dan shalat tarawih kami diberi materi lagi sampai jam sepuluh, lalu kami istirahat. Susunan jadwal acara yang sama juga dilakukan pada hari ke dua tetapi kami tidur lebih malam karena malam ini ada acara tambahan yaitu jerit malam, jadi di acara itu kami dikelompokan menjadi dua-dua lalu disuruh jalan menelusuri semacam semak—semak tinggi dan hampir tidak ada lampu, disana ada pos-pos di setiap pos itu ada penjaga, penjaganya bisa kakak kelas atau guru nanti saya dan teman saya mendapat tugas di tiap pos. Pada hari ke tiga kegiatannya hanya sholat subuh sahur dan merapikan barang-barang karena ini adalah hari terakhir saya mengikuti pesantren ramadhan  pada jam sepuluh kami pulang ke sekolah lalu baru dijemput orang tua masing-masing di sekolah. Akhirnya saya naik ke kelas enam disana saya digembor belajarnya untuk menghadapi ujian nasional, di kelas enam  sekolah mempunyai kegiatan pendalaman materi bagi yang kelas enam, jadi setiap pulang sekolah saya dan teman-teman seangkatan belajar lagi dengan guru mata pelajaran ujian nasional. Di sekolah, kami bertanding basket melawan sekolah lain pada saat saya bertanding saya jatuh dan tangan saya sakit jadi saya tidak melanjutkan pertandingan, dirumah saya bilang kepada ibu saya kalau tangan saya sakit karena jatuh saat main basket lalu saya dibawa kerumah sakit untuk diperiksa ternyata tangan saya patah jadi saya di bawa keruangan operasi lalu saya diobati disitu saya tidak di bedah,  tangan saya hanya di pijet-pijet tapi saya diberi bius total karena kata dokter sakit di pijetnya. Lalu saya bangun dan tangan saya sudah di gips, saya di rumahsakit hanya enginap satu hari lalu besoknya saya sekolah, karena tangan saya yang patah adalah tangan kanan jadi saya tidak bisa mencatat. Setelah tiga minggu akhirnya gips saya dibuka dan tangan saya bisa bergerak dengan normal lagi. Lalu ujian nasional pun dimulai, ujian pertama adalah bahasa indonesia, lalu matematika, dan terakhir IPA. Setelah selesai melaksanakan nilai pun diumumkan dan saya berhasil lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.




Masa SMP




Di masa libur lulus SD saya mendaftar di dua sekolah yaitu Al-azhar pejaten dan Global islammic school, sya diterima di dua-duanya tapi saya memilih global islamic school karena menurut saya lebih bagus, dihari pertama sekolah ada kegiatan mos disana anak-anak yang baru masuk di beri materi-materi tentang sekolah sama seperti yang ada di labschool, lalu ada juga yang bernama LDKS di sana para siswa kelas satu akan dilatih kepemimpinannya di luar sekolah disana kami menginap selama empat hari. Di global ada kegiata field trip per semester jadi kami satu sekolah pergi belajar tapi bukan disekolah disana kami diberi tugas seperti mengamati benda-benda. Di sana saya msuk di kelas tujuh e. Dikelas delapan saya masuk di kelas delapan e, di kelas dua saya sudah masuk ekstrakulikuler basket disana banyak anak-anak yang mahir bermain basket jadi saya masuk timm walaupun hanya jadi cadangan. Di global kami lumayan sering menang pertandingan waktu itu saja kami menang juara tiga di ALIX cup. Lalu ketika saya masuk kelas tga juga ada pendalaman materi di global, di kelas tiga saya masih lumayan aktif di basket, walaupun tidak seaktif di kelas dua. Setelah lama mempersiapkan akhirnya ujian nasional pun tiba di sana saya mengerjakan dengan sungguh-sungguh. lalu setelah selesai di kelas tiga ada acara peerpisahan jadi kami seangkatan pergi ke jogja disana kami hanyaa bersenang-senang seperti ke candi prambanan, ke parang teristis dan masih banyak lagi. Saya sangat senang sekaligus sedih karena akan berpisah dengan teman-teman.


Read more »

Tugas-1: Dari Labsky Menaklukkan Dunia - "Arsitek Dunia Kebanggaan Tanah Air"


A)     Merancang mimpi                   
Sesuai tema tuas kali ini, saya akan menjelaskan mengenai rancangan mimpi-mimpi saya dalam hidup saya beberapa tahun kedepan. Sejak kecil saya sudah memiliki banyak mimpi-mimpi yang ingin saya capai seperti astronot, pembalab, sampai pemain bola. Namun bedanya pada saat saya masih kecil saya memiliki banyak sekali mimpi yang selalu berganti-ganti sesuai keinginan saya. Namun sejak dahulu saya tidak pernah memiliki mimpi untuk menjadi seorang atlet seperti kebanyakkan mimpi teman-teman saya. Saya berpikir kalau masuk jadi pemain bola sangatlah seru tapi melihat prestasi bola diindonesia yang kurang mendukung, saya beralih ke animator karena saya sangat suka menggambar dan menonton kartun saya berniat memulainya di jepang tetapi karena tahu bahwa di jepang sangat minim orang yang bisa bahasa inggris saya mengurungkan niat saya jadi sekarang impian saya adalah menjadi arsitek terkenal mengapa ingin jadi arsitek? Awalnya saya selalu ingin mendesign kamar saya seperti punya lemari kaca tempat saya menaruh action figure lalu saya sejak itu saya mulai menyukai dunia design. Selain itu beberapa impian saya saat ini adalah masuk di kelas IPA pada saat penjurusan dan dapat menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur undangan atau PMDK, menjadi seorang arsitek terkenal, arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan. Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.sejak kelas dua SMP saya melihat banyak sepupu saya yang membangun atau merancang rumah mereka sendiri atau di melihat gedung-gedung dari internet misalnya gedung-gedung yang unik dari dubai seperti The Emirates Tower yang bentuknya segitiga , lalu ada Dubai Marina yaitu gedung-gedung yang disebelahnya terdapat pantai, lalu ada Mall of Arabia yaitu pusat perbelanjaan raksasa yang dibangun sebagai bagian dari City of Arabia di taman wisata Dubailand di Dubai. Telah diumumkan oleh Ilyas and Mustafa Galadari Group dan mall ini akan berisi fasilitas kenyaman dan hiburan, sebuah teater, dan memiliki fitur eksterior Timur Tengah kuno dari sana kita bisa melihat bahwa arsitek membutuhkan kreatifitas yang tinggi. Dari situ saya merasa perkerjaan arsitek sangat menarik disamping saya suka menggambar, membayangkan membangun rumah atau gedung sangatlah menantang untuk saya tetapi dibalik itu saya harus kreatif dalam merancang bangunan dan ketepatan dalam hitung-hitungan juga harus diperhatikan karena bayangkan saja jika hitungan kita tidaak tepat mungikn bangunannya bisa runtuh, jadi di SMA labschool saya akan bersungguh-sungguh berlatih matematika agar saya semakin mahir dalam menghitun dan mengukur. Untuk mencapai impian itu saya mulai dari masuk jurusan IPA dan mendapat PMDK untuk masuk ke ITB Dari situlah saya merasa pekerjaan sebagai arsitek merupakan pekerjaan yang saya senangi. Salah satu ciri pekerjaan yang cocok dengan kita adalah pekerjaan yang kita senangi. Jika pekerjaan itu kita senangi, maka kita tidak akan mengeluh dan merasa lelah setelah mengerjakannya. Saya harap setelah saya menjadi arsitek nanti, saya dapat mencintai pekerjaan saya dan menikmatinya.
B)      Target-target untuk mencapai impian
Tentu saja, perjalanan untuk menjadi seorang arsitek yang terkenal bukanlah jalan yang lurus dan datar, melainkan berliku-liku dan berbatu-batu. Mimpi saya untuk menjadi seorang arsitek harus diraih dengan penuh kerja keras, komitmen, dan jerih payah. Saya akan memulainya dengan  membulatkan tekad. Dengan tekad yang bulat dan keinginan yang kuat juga diharapkan saya akan dapat meraih semua impian yang saya inginkan. Salah satu usaha yang dapat saya lakukan adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan menguatkan keinginan, keinginan yang kuat, tanpa keinginan yang kuat kita akan sulit untuk maju dan menggapai impian kita dan dengan keinginan yang kuat saya akan mampu belajar dengan sungguh-sungguh dari kelas sepuluh ini sampai lulus nanti, di kelas sepuluh ini saya akan belajar untuk mendapatkan nilai-nilai bagus agar saya bisa mendapat SMPTN undangan. Saya ingin masuk ke Institut Teknologi Bandung fakultas Tekhnik jurusan arsitektur melalui jalur SNMPTN Undangan. SNMPTN Undangan adalah Seleksi Nilai Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN Undangan memudahkan para siswa-siswi untuk masuk Perguruan Tinggi Negri. SNMPTN Undangan adalah salah satu cara untuk memasuki Perguruan Tinggi Negri tanpa tes. Untuk masuk SNMPTN Undangan, dibutuhkan nilai-nilai yang baik dari semester 1 SMA sampai semester 5. Maka dari itu, sejak saat ini saya harus terus berusaha meraih nilai-nilai yang bagus dan tinggi dengan usaha sendiri. Saya berharap saya dapat terus meningkatkan nilai-nilai saya dan ketika nilai saya sudah baik saya harap saya dapat mempertahankannya agar saya bisa masuk ke PTN melalui jalur SNMPTN Undangan. Agar saya bisa masuk ke fakultas tehnik di ITB saya harus belajar sungguh-sungguh agar masuk jurusan IPA dengan masuk jurusan IPA saya akan bisa masuk fakultas yang saya inginkan. Setelah bisa masuk jurusan IPA saya akan belajar sungguh-sungguh untuk dapat mempertahankan nilai dan meningkatkan nilai-nilai yang masih kurang. Jika saya berhenti belajar sungguh-sungguh maka seluruh usaha untuk masuk jurusan IPA akan sia-sia. Setelah saya masuk jurusan IPA, target saya selanjutnya adalah mendapatkan SNMPTN undangan jadi  saya harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan itu ketika sya berhasil mendapatkan SNMPTN saya akan memilih universitas Untuk menjadi arsitek yang baik, dibutuhkan pendidikan yang juga baik. Dalam artian, kita tidak boleh memilih sembarang universitas. Pilihan pertama universitas saya adalah Institut Teknologi Bandung , lalu yang kedua adalah Universitas Indonesia dan pilihan terakhir adalah Universitas Padjadjaran. Kenapa saya memilih ITB dibandingkan UI karena menurut saya ITB lebih menfokuskan tehniknya karena inilah saya memilih ITB karena sesuai dengan cita-cita atau impian saya Setelah lulus dari S1 Arsitektur ITB, saya ingin melanjutkan pendidikan saya ke luar negeri yaitu tepatnya ke New York University, Kemudian, informasi tentang pendaftaran tentunya diperlukan. Oleh karena itulah saya akan giat mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai pendaftaran universitas ini, mengingat NHLI terletak di luar negeri dan tentunya tidak semudah proses pendaftaran universitas dalam negeri. Hal yang lainnya adalah, saya tahu bahwa untuk bisa masuk ke universitas yang saya inginkan tersebut tidaklah mudah. Saya akan banyak-banyak belajar agar akhirnya dapat lulus tes masuk universitas impian saya tersebut. Jika saya pada akhirnya berhasil lulus tes masuk, saya akan belajar sebanyak-banyaknya selama melanjutkan S2 saya agar saya dapat menjadi seorang dokter spesialis jantung dan paru-paru yang sukses dan berkualitas.
Setelah pada akhirnya saya menyelesaikan S2 saya dengan baik, rencana saya berikutnya adalah untuk kembali ke Indonesia agar bisa segera memulai profesi saya sebagai seorang dokter. Saya ingin secepatnya menerapkan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan dari berkuliah di UI dan NHLI. Untuk masa awal profesi saya, saya memutuskan untuk tidak membuka praktek sendiri. Menurut saya, masih terlalu dini bagi saya, seorang dokter yang tidak mempunyai pengalaman praktek. Oleh karena itulah sebagai langkah awal saya, saya kemungkinan besar akan melamar pekerjaan di sebuah rumah sakit dahulu agar saya bisa lebih banyak belajar dari orang-orang di sekitar saya dan menambah pengalaman saya. Saya akan benar-benar menekuni profesi saya ini dengan serius agar nantinya pada saat saya membuka praktek sendiri, praktek saya dapat terkenal oleh kualitasnya yang bagus dan sukses. Atau mungkin bila saya cukup nyaman dengan pekerjaan saya di sebuah rumah sakit, saya tidak akan membuka praktek pada akhirnya. Tetapi, kemungkinan saya untuk membuka praktek di masa depan juga jelas ada.
Bila pada akhirnya saya memutuskan untuk membuka praktek sendiri, untuk mewujudkan mimpi saya tersebut saya akan meninggalkan pekerjaan saya di rumah sakit dan menyewa sebuah bangunan kecil sebagai tempat praktek saya. Semuanya dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Saya akan memulai dengan praktek kecil-kecilan. Kemudian saya akan bekerja keras berkomitmen penuh untuk membuat praktek saya ini sukses. Banyak promosi pun akan saya lakukan ke keluarga dan teman-teman saya agar tempat praktek saya ini bisa terkenal dan banyak dikunjungi orang. Pada akhirnya saya pun akan memiliki sebuah praktek yang sukses dan terkenal akan kualitasnya yang bagus.
Setelah praktek saya tersebut terkenal dan saya menjadi dokter arsitek yang sukses, saya akan mulai berusaha untuk mengejar karier impian saya yang lainnya yaitu menjadi seorang freelance photographer. Tentunya keterampilan fotografi diperlukan, oleh karena itulah langkah pertama yang akan saya ambil adalah saya sudah akan mulai mengambil kursus-kursus fotografi dari saat kuliah untuk meningkatan keterampilan saya. Namun, saya akan berusaha agar kursus ini tidak mengganggu jadwal kuliah saya dan waktu belajar saya agar bisa menjadi seorang dokter yang baik, karena bagaimanapun menjadi dokter adalah impian saya yang utama. Langkah kedua yang akan saya ambil adalah menawarkan jasa saya ke teman-teman dan keluarga terlebih dahulu untuk menambah pengalaman saya. Setelah itu, saya akan mempromosikan jasa saya ini melalui sebuah website yang berisikan portofolio saya agar klien saya bertambah banyak dan akhirnya setelah banyak kerja keras saya bisa menjadi seorang arsitek yang sukses. Tentu saja saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatur waktu saya dan tetap tekun dalam pekerjaan saya sebagai seorang arsitek. Saya akan mengusahakan agar hasil kerja saya baik sebagai seorang arsitek tetap maksimal.
Mimpi-mimpi saya ini tentu saja tidak akan terwujudkan dengan sendirinya. Sama halnya bila kita ingin mencapai sesuatu, untuk mencapai mimpi-mimpi saya pun diperlukan usaha dan kerja keras karena tentu untuk mencapainya tidaklah mudah. Saya pun harus bisa fokus agar mimpi-mimpi saya dapat terwujudkan. Dalam mencapai mimpi-mimpi saya ini juga diperlukan komitmen penuh bahwa saya akan terus berusaha untuk meraih mimpi saya dan yang paling penting adalah tidak menyerah, karena bila saya menyerah maka mimpi saya tidak akan bisa terwujudkan.
Selain target-target saya yang sudah saya uraikan di atas, saya tidak akan bisa mewujudkan semua mimpi-mimpi saya tanpa dukungan dan do’a dari orangtua, keluarga, dan teman-teman saya. Menurut saya dukungan moral termasuk hal yang paling penting dari semua target-target saya ini, karena tanpanya saya tidak akan bisa terus maju untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Terakhir, yang tidak kalah pentingnya adalah berdo’a kepada Allah SWT karena ialah yang pada akhirnya nanti akan menentukan nasib kita. agar mimpi ini dapat terwujudkan, saya memiliki target untuk memperdalam lagi kemampuan bahasa inggris saya. Meskipun saya sudah memiliki kemampuan itu dari belajar bahasa inggris pada saat SD, SMP, dan saat ini di SMA, tetapi menurut saya kemampuan saya itu belumlah cukup dan harus lebih diperdalam lagi. Mulai dari sekarang saya akan mengambil kursus-kursus bahasa inggris untuk meningkatkan bahasa inggris saya sehingga pada akhirnya saya dapat lulus tes TOEFL dengan nilai yang maksimal. Kemampuan berbahasa inggris ini tentunya akan sangat membantu saya pada saat saya berkuliah dan tinggal di London nanti selama saya melanjutkan S2 saya. New York University terkenal dengan lulusan tekhniknya yang bagus. Saya ingin melanjutkan pendidikan di New York University dan mengambil jurusan arsitektur disana kalau bisa saya juga ingin mendapat beasiswa disana agar dapat membanggakan orangtua saya, diwaktu luang Untuk mengisi waktu kosong yang saya punya, selain dengan belajar waktu saya juga akan diisi dengan bekerja sambilan untuk menambah uang jajan, ketika di newyork Saya tidak akan bermain-main dan benar-benar mendalami ilmu arsitektur dengan serius demi keberhasilan saya saat telah bekerja sebagai seorang arsitek nanti.

Read more »
 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine