A) Merancang Mimpi
Mimpi, cita-cita. Semua orang pasti mempunyai mimpi dan cita-cita dalam hidupnya. Setiap orang mempunyai mimpi dan cita-cita yang berbeda. Dalam hidup, cita-cita itu penting. Tanpa cita-cita, kita bisa jadi tidak tahu harus ke jalur mana kita harus teruskan hidup.
Sedangkan Mimpi, Apakah mimpi itu? Apakah bunga-bunga tidur yang menghiasi setiap malam ketika kita beristirahat? Mimpi bertemu sahabat yang sudah lama tidak berjumpa? Itu semua memang bisa disebut mimpi. Kerja sel syaraf otak kita ketika tidur bertemu dengan pengalaman-pengalaman masa lalu atau keinginan terpendam yang belum sempat terwujud. Tapi mimpi disini berarti harapan, keinginan, ambisi, dan sebagainya. Mimpi yang kita usahakan menjadi kenyataan dalam kehidupan.
Sejak kecil, kadang orang-orang bertanya kepada saya “Mau jadi apa kalau sudah besar nanti?”. Kadang pertanyaan yang selalu sama itu jawabannya bisa berubah-ubah karena keinginan dan harapan saya yang juga berubah-ubah seiring jalannya waktu. Kadang jika orang tua saya bertanya pertanyaan tadi kepada saya, pertanyaan itu menjadi sangat sulit untuk dijawab karena saya takut orangtua saya tidak akan mengijinkan. Walaupun begitu, saya tetap percaya terhadap mimpi-mimpi dan cita-cita saya.
Pada umur 5 tahun, saya ingin jadi pelukis. Entah mengapa saya ingin menjadi pelukis, padahal pada umur itu saya belum pernah sekalipun melukis. Mungkin karena saya senang melihat lukisan-lukisan, terutama lukisan tante saya yang kebetulan seorang seniman. Tante saya pernah tinggal di Ubud, Bali selama berbulan-bulan untuk belajar melukis. Sampai sekarang, terkadang saya ingin melakukan apa yang pernah dilakukan tante saya tadi.
Saat masuk SD, saya didaftarkan oleh ibu saya ke sekolah musik YPM. Semenjak itu, cita-cita saya berubah jadi seorang pianist. Awalnya, saya tidak tahu seperti apa pianist itu. Setahu saya waktu itu, seorang pianist hanyalah seseorang yang dibayar untuk bermain piano. Tapi, pandangan saya terhadap seorang pianist berubah saat ibu saya mengenalkan saya kepada seorang pianist hebat dari Croatia lewat sebuah DVD rekaman konsernya. Pianist itu bernama Maksim Mrvica. Saat saya melihat ia bermain piano saat itu pula ia langsung menjadi idola saya. Tapi setelah beberapa tahun les piano, saya sadar bahwa menjadi seperti Maksim tidak segampang yang saya bayangkan. Apalagi saya bukan murid yang rajin latihan.
Beberapa tahun kemudian, game ‘The Sims 2’ di rilis. Saya sering memainkan game itu di waktu luang. Satu hal yang saya suka dari game itu adalah kita bisa bermain dan berkreatifitas dengan mendesain dan membangun rumah. Hal itu membuat saya berfikir mungkin menjadi arsitek itu menyenangkan. Bisa dibayar untuk merancang sebuah rumah. Setelah itu saya menjadi tertarik dengan profesi arsitek. Ditambah lagi melihat bangunan-bangunan dengan arsitektur indah membuat ketertarikan saya lebih besar terhadap dunia arsitek. Ketertarikan itu masih ada sampai sekarang.
Pada tahun 2009, film fame dirilis. Saya pergi ke bioskop untuk menonton film itu bersama teman-teman saya. Film itu menceritakan tenang murid-murid SMA di New York Highschool of Performing Arts, sekolah seni pertunjukan. Untuk memasuki sekolah itu mereka perlu audisi. Ada beberapa bidang audisi, yaitu bermain alat musik, menari, bernyanyi, dan akting. Film itu membuat saya sangat tertarik dengan seni pertunjukan. Di film itu, seni pertunjukan bukan berarti hanya operet atau semacamnya. Beberapa murid di film itu menjadi produser musik, aktor terkenal, dan sebagainya. Dari situ saya tertarik dengan seni pertunjukan. Tapi bukan asal seni pertunjukan. Semenjak mencari-cari tahu soal seni pertunjukan, saya jadi ingin bekerja di broadway. Saya tahu itu tidak mudah karena broadway terletak di New York, sedangkan saya tinggal di Indonesia. Sangat jauh jaraknya. Ditambah, untuk diterima di broadway perlu banyak latihan. Tapi saya yakin, kalau saya percaya dengan diri saya, mungkin saya bisa masuk.
Sebenarnya saat ini cita-cita saya tidak hanya satu. Keinginan atau harapan saya terhadap masa depan saya mempunyai beberapa opsi atau pilihan. Saya ingin menjadi arsitek, tapi juga ingin menjadi pemain di broadway. Kalau saya berfikir secara tidak realistis, saya bisa membuat kedua cita-cita saya tadi menjadi kenyataan. Tapi pada akhirnya saya harus memilih salah satu, karena kelihatannya tidak mungkin saya memilih keduanya dalam waktu bersamaan.
Dalam meraih mimpi, kita harus mempunyai target. Target-target tersebut harus tercapai agar kita dapat mewujudkan mimpi kita. Untuk itu, saya menuliskan target-target tersebut di dalam essai ini.
B) Target- Target
Apapun cita-cita kita, kita semua harus semangat dalam belajar. Kita juga harus berusaha semampu kita untuk meraih prestasi. Karena itu, target pertama saya adalah mendapatkan nilai bagus. Dengan nilai bagus, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk universitas dengan jalur SMPTN undangan. Selain itu, dengan nilai bagus saya bisa masuk IPA pada kelas 11 agar saya bisa memasuki fakultas keinginan saya. Target itu bisa saya capai dengan belajar giat dan berusaha semampu saya. Pekerjaan sekolah, termasuk pekerjaan rumah dan belajar untuk ulangan harus menjadi prioritas utama saya, jadi saya akan tetap terfokuskan oleh sekolah. Dengan target tercapai, saya bisa masuk universitas yang sesuai dengan keinginan saya.
Setelah lulus SMA, universitas yang saya targetkan untuk masuk adalah UI dan ITB. Saya akan menyelesaikan S1 disitu. Tadinya, saya ingin langsung kuliah di luar negeri, tapi kata orang tua saya kalau S1 sebaiknya di dalam negeri saja. Agar selesainya tidak memakan waktu yang sangat banyak, saya harus rajin dan belajar dengan giat. Dengan belajar giat dan usaha, saya bisa mendapat nilai bagus juga. Selagi kuliah, mungkin saya akan mencari pekerjaan sampingan. Selain mendapat gaji, saya juga akan mendapat pengalaman jika saya bekerja. Walaupun bekerja, saya harus tetap fokus juga kepada kuliah agar tidak keteteran. Setelah lulus S1, saya ingin meneruskan ke S2. Keinginan saya adalah meneruskan pendidikan di Juilliard. Juilliard adalah sebuah universitas untuk seni pertunjukan. Juilliard terletak di Lincoln Center for the Performing Arts, New York. Agar saya dapat pergi ke New York, saya harus mencari program bea siswa atau mencari kerja dulu. Kalau mencari kerja, uang hasil kerja saya akan saya pakai agar bisa masuk ke Juilliard. Di New York, mungkin saya akan kerja sambil kuliah bagaimanapun caranya sampai saya lulus.
Target saya setelah lulus adalah mendapat pekerjaan sesungguhnya, bukan pekerjaan sampingan. Tentu, itu adalah target hampir semua orang setelah lulus dari perguruan tinggi. Untuk pekerjaan, saya telah menargetkan beberapa pilihan. Yang mana yang akan saya ambil dan teruskan di masa depan nanti mungkin tuhan yang menentukan karena akan tergantung dengan kondisi di masa depan nanti. Pilihan-pilihan itu telah saya tentukan berdasarkan harapan dan keinginan saya tentunya.
Pilihan pekerjaan pertama adalah pemain di broadway. Broadway adalah sebuah teater profesional yang menampilkan produksi-produksi seni pertunjukan yang terletak juga di Lincoln Center, New York. Dalam industri seni pertunjukan, menjadi pemain broadway telah mejadi impian banyak orang. Untuk menjadi pemain di broadway, setiap ada produksi baru diselenggarakan sebuah audisi. Untuk itu, saya akan mencoba audisi suatu produksi disana. Kalau saya diterima, saya akan meneruskan karir saya sebagai pemain broadway.
Pilihan pekerjaan kedua adalah bekerja di atau dengan perusahaan-perusahaan seperti Billboard Records, Hollywood Records, dan Island Def Records. Memang pekerjaan ini sebelumnya belum saya sebutkan, tapi ini termasuk salah satu hal yang ingin saya lakukan di masa depan nanti. Bekerja di perusahaan seperti yang disebutkan diatas merupakan salah satu hal yang menurut saya menarik dan kelihatan menyenangkan. Walaupun pekerjaan, apapun itu profesinya, dapat menimbulkan stress dan lain-lain, tapi menurut saya jika pekerjaan itu adalah suatu pekerjaan yang disukai maka stress yang ditimbulkan dapat juga menjadi penyemangat untuk tetap berusaha dan bekerja. Posisi pekerjaan yang saya sangat inginkan adalah produser dan artist. Membuat dan berurusan dengan musik setiap hari kelihatan sangat menyenangkan bagi saya.
Pilihan yang selanjutnya adalah meneruskan pekerjaan sebagai arsitek. Saya akan lebih banyak mengerjakan projek mendesain rumah atau perumahan. Saya lebih memilih mendesain rumah daripada bangunan lain seperti gedung karena mendesain rumah rasanya bisa lebih bebas dan tidak serumit mendesain gedung. Menurut saya, saya bisa lebih kreatif dalam mendesain rumah daripada dalam medesain gedung. Tapi saya tidak akan menolak jika ditawarkan projek besar.
Target saya berikutnya adalah berusaha untuk menjadi sukses. Siapa yang tidak ingin menjadi sukses? Kebanyakan manusia pasti ingin sukses dalam hidupnya. Untuk menjadi sukses itu tidak mudah. Satu hal yang paling penting dalam jalan menuju sukses adalah kerja keras. Maka untuk sukses, apapun pekerjaan yang saya pilih nanti, saya harus kerja keras. Selain kerja keras juga dibutuhkan ibadah. Saya harus rajin ibadah dan berdoa selama bekerja, karena tanpa kehendak tuhan apa yang saya ingin capai tidak akan tercapai.
Setelah bekerja keras dan menjalankan pekerjaan, pasti seorang pekerja akan mendapatkan gaji. Target saya adalah uang dari gaji saya, pertama saya kumpulkan dan tabungkan. Dari hasil tabungan saya, saya ingin pakai untuk naik haji atau umrah dan investasi. Mengapa tidak dipakai untuk yang lain saja? Apapun yang terjadi terhadap saya, agama dan ibadah harus tetap menjadi proritas utama dalam hidup. Oleh karena itu, saya mendahulukan tabungan saya untuk naik haji atau umrah karena pada dasarnya ibadah itu penting. Manusia dilahirkan di dunia untuk beribadah. Lalu yang kedua, Investasi. Investasi apa yang saya maksud? Investasi yang saya maksud adalah Investasi dunia akhirat. Yang saya maksud dengan Investasi dunia akhirat adalah sedekah dan semacamnya. Dengan sedekah kita dapat balasan dan pahala. Dari dulu, saya ingin sekali bisa membantu organisasi-organisasi seperti UNICEF, UNHCR, Pencils of Promise, dan lain-lain.
Sebagian dari mimpi-mimpi saya mungkin kelihatannya tidak mungkin terjadi. Tapi, bila kemauan saya kuat, maka tidak ada yang tidak mungkin dalam meraih masa depan. Selain ambisi yang kuat, saya juga perlu usaha. Usaha sekuat tenaga agar kemauan saya dapat tercapai. Tapi walaupun sudah berkemauan kuat dan berusaha keras, semua tidak akan terjadi ridho dari Tuhan. Untuk itu beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa juga penting. Dengan kehendak Tuhan-lah semua mimpi saya bisa terkabulkan. Saya harap semua target dan mimpi saya akan tercapai di masa depan nanti. Amin.
0 comments:
Post a Comment