MASA BALITA
Pada periode ini lah saya memulai perjalanan hidup saya hingga saat ini. Mungkin saya memang tidak terlalu banyak mengingat mengenai hal-hal yang terjadi pada periode ini namun saya masih bisa menceritakan beberapa kejadian-kejadian yang saya ketahui dan saya ingat hingga saat ini. Semuanya berawal dari penantian panjang saya selama 9 bulan di rahim mama saya. Saya menunggu-nunggu hingga waktu dimana saya akan lahir ke dunia tiba dan memulai petualangan hidup saya. Mama dan papa saya sudah menyiapkan nama yang akan menjadi nama saya kelak, yaitu Nindya Aristia Pratiwi.
Akhirnya waktu yang saya tunggu pun tiba. Waktu dimana saya akan lahir ke dunia dan memulai petualangan dalam hidup saya. Pada tanggal 18 September 1996 pukul 17.10, mama saya pun melahirkan saya ke dunia. Tepatnya saya dilahirkan di Rumah Sakit Bersalin Asih, Jakarta dengan dibantu oleh Dr. Waluyo Sapardan. Saya terlahir sebagai anak pertama dari pasangan Indra Setiawan dan Riris Oktantrias Hermasari.
Pada saat saya lahir, saya termasuk bayi yang kecil seperti yang mama saya ceritakan, “kamu tuh dulu termasuk bayi yang kecil. Soalnya beratnya cuman 2,9 kg terus panjangnya 50 cm.”
Lalu saya pun tumbuh dan berkembang seperti bayi-bayi lainnya, namun yang membedakan adalah saya hanya mengonsumsi ASI atau air susu ibu selama beberapa hari saja, dikarenakan mama saya yang tidak dapat menghasilkan ASI. Saya pun hanya mengonsumsi susu kaleng sebagai penggantinya. Saya pun belajar untuk merangkak pada usia 8 bulan, belajar untuk berjalan pada usia sekitar 1 tahun. Saya mulai untuk belajar membaca pada usia sekitar 3 tahun. Saya sangat gemar sekali saat belajar membaca. Saya selalu bersemangat saat diajak untuk belajar membaca.
Saat kecil saya cukup sering menghabiskan waktu saya dengan pengasuh saya karena orang tua saya yang cukup sibuk dalam bekerja dan hanya libur pada hari sabtu dan minggu saja. Namun saya tidak merasa kesepian karena pengasuh saya yang sangat baik dan merawat saya seperti orang tua saya sendiri.
Namun dulu saya selalu menangis jika mama saya ingin berangkat kerja, seperti yang pengasuh saya ceritakan, “dulu itu kamu selalu ngambek dan nangis kalau mama mu mau pergi kerja. Jadinya mama mu selalu berangkat sebelum kamu bangun biar kamu gak nangis saat mama mu kerja.”
Sejak kecil saya memiliki ketakutan tersendiri yaitu ketakutan terhadap kodok atau katak. Saya sangat takut dengan kodok atau katak dikarenakan bentuknya yang aneh dan kulitnya yang berlendir. Di rumah saya yang dahulu terdapat cukup banyak kodok di halaman belakang rumah dikarenakan letak rumah saya yang cukup dekat dengan rawa. Dahulu saya pernah memiliki pengalaman buruk mengenai kodok. Saat itu saya ingin berkunjung ke rumah saudara saya yang berada tepat di sebelah rumah saya. Saya melewati halaman belakang saya tersebut, lalu saya menemukan kodok yang berada tepat di jalan yang saya lalui tersebut. Karena takut saya pun kembali ke rumah saya dan meminta pengasuh saya untuk menggendong saya menuju rumah saudara saya tersebut. Dan akhirnya saya pun tidak pernah berani untuk melewati halaman belakang tersebut sendirian.
Pada umur 3 tahun 9 bulan saya memulai pendidikan saya yang pertama yaitu taman kanak-kanak. Bertepatan pada tahun tersebut pula saya pindah rumah dari rumah saya yang lama ke sebelah rumah nenek saya, yaitu rumah yang saya tempati hingga saat ini. Lalu TK saya tersebut tidak terlalu jauh dari rumah baru saya tersebut. Saya cukup berjalan kaki kira-kira selama 10 menit untuk tiba di TK saya tersebut. TK saya tersebut bernama TK Ekadyasa. Saya menghabiskan 2 tahun saya untuk belajar membaca, menghitung, mengaji, membuat hasil karya, dan bermain bersama-sama teman-teman saya di TK tersebut. TK Ekadyasa sangat berperan dalam memberikan pelajaran dan menambahkan warna-warni hidup saya pada usia 4 tahun dan 5 tahun.
Saat TK saya selalu main ke rumah oma saya setiap pulang sekolah, seperti yang oma saya ceritakan, “dulu pas TK kamu itu sering sekali main ke rumah oma setelah pulang sekolah. Kamu seneng banget kalo diajak main ke rumah oma terus susah kalo diajak pulang.”
Pada saat saya TK, saya pernah mengikuti lomba paduan suara di kebun binatang Ragunan. Itulah pengalaman pertama saya dalam mengikuti lomba. Saat itu saya berperan menjadi pemimpin paduan suara. Namun sayang sekolah saya tidak berhasil mendapatkan juara. Selain lomba paduan suara, saya juga pernah mengikuti lomba menari pada saat umur 5 tahun. Pada waktu itu saya menari tarian kuda lumping. Walaupun tidak menang, saya tetap senang karena bisa menambah pengalaman dengan mengikuti lomba-lomba tersebut. Lalu pada usia 5 tahun 9 bulan saya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu sekolah dasar.
Sekitar umur 8 bulan
Pesta ulang tahun yang ke -3 (baju merah)
Ulang tahun yang ke-4
Mama, saya, & papa di Pantai Parangtritis
Lomba paduan suara saat TK
MASA SD
Sebenarnya saat itu usia saya belum mencukupi untuk masuk sekolah dasar, apalagi sekolah dasar negeri karena umur saya yang belum genap 6 tahun. Namun akhirnya saya dapat masuk ke sekolah dasar swasta walaupun umur saya belum genap 6 tahun. Saya masuk ke SD Kartika X-2, tempat saya menimba ilmu selama 6 tahun dari umur 6 tahun hingga 12 tahun.
Saya sangat bersemangat pada saat hari pertama saya sekolah di SD. Saya bersemangat karena saya akan bertemu dengan teman-teman baru dan akan mendapat pengalaman baru. Selain itu saya pun senang karena memakai seragam baru yaitu kemeja putih dan rok merah selutut, memakai sepatu hitam baru dan memakai tas baru. Semuanya serba baru. Saya mengawali hari saya di SD dengan mengikuti upacara bendera. Saya merasakan sesuatu yang berbeda karena saya tidak pernah melakukan kegiatan upacara bendera sebelumnya. Setelah melakukan upacara saya pun ke kelas dan melakukan perkenalan. Saya masuk ke kelas 1B dengan wali kelas Bu Sri. Saya selalu mengingat nama guru saya waktu itu karena sifatnya yang sangat baik waktu itu. Setelah 1 tahun saya belajar pelajaran dasar dan mendapatkan beberapa teman-teman baru, saya pun berhasil naik kelas.
Saat saya duduk di kelas 2 saya pun memiliki teman baru di rumah yaitu adik saya yang lahir pada tanggal 30 Mei 2003. Beda umur saya dan adik saya cukup jauh yaitu 7 tahun. Namun saya merasa senang karena akhirnya saya mempunyai teman bermain di rumah.
Lalu pada saat saya duduk di kelas 4 saya bersekolah siang hari, yaitu dari pukul 01.00 siang hingga pukul 05.00 sore. Hal ini membuat saya cukup lelah namun hal ini hanya saya alami selama saya di kelas 4 saja. Pada saat saya kelas 4 saya pernah mengalami pengalaman yang tidak pernah bisa saya lupakan. Waktu itu saya sedang berada di Jogjakarta untuk liburan. Saya pergi bersama keluarga saya dan teman-teman kantor papa saya. Hari terakhir saya disana bertepatan dengan hari dimana gempa Jogjakarta terjadi. Saat itu saya baru bangun tidur lalu saya merasa tempat tidur saya tersebut bergerak. Lalu mama dan papa saya mengajak saya keluar dari hotel karena ternyata telah terjadi gempa. Kami semua beramai-ramai keluar dari hotel dan berada di pinggir jalan. Setelah itu tiba-tiba ada kabar bahwa akan ada banjir lahar panas karena saat itu juga bertepatan dengan gunung Merapi yang sedang aktif. Kami pun disuruh untuk menuju atap hotel. Namun ternyata itu hanya kabar burung dan banjir lahar pun tidak terjadi. Setelah keadaan membaik, papa saya mengajak saya dan keluarga untuk melihat keadaan Jogja setelah gempa menggunakan becak. Kami melihat banyak gedung-gedung runtuh dan korban-korban sedang dibawa ke rumah sakit. Setelah itu kami kembali ke hotel dan bersiap-siap untuk pulang karena kita tidak bisa melanjutkan liburan kami disana.
Lalu saya naik kelas kembali dan duduk di kelas 5B. Saya juga sudah semakin akrab dengan teman-teman saya. Setelah itu saya naik kelas ke kelas paling akhir di periode sekolah dasar yaitu kelas 6. Saya masuk di kelas 6A. Pada saat saya kelas 6 saya sudah semakin sibuk karena kegiatan saya bertambah. Saya semakin rajin dalam ekstrakurikuler saya, yaitu basket. Lalu saya juga pernah mengikuti lomba mendesign power point secara berkelompok pada saat kelas 6. Namun karena berkelompok, saya pun ditemani 2 teman saya lainnya, yaitu Narendra dan Basit. Kami berlatih setiap harinya dan akhirnya saya berhasil mendapatkan juara 2 pada lomba tersebut. Saya sangat senang sekali karena dapat memenangkan lomba tersebut. Selain itu saya juga sibuk les bahasa Inggris dan mempersiapkan UASBN agar saya mendapatkan hasil yang maksimal. Saya juga mulai untuk menentukan pilihan mengenai dimana saya akan melanjutkan pendidikan saya.
Dahulu saya ingin untuk bisa masuk di SMPN 19 Jakarta. Namun sebelum mendaftar di SMPN 19, saya disuruh untuk mengikuti tes di SMP Labschool Kebayoran bersama dengan 3 teman SD saya lainnya. Saya tidak terlalu menaruh minat untuk masuk SMP Labschool Kebayoran sehingga saya tidak terlalu mempedulikan apa hasil dari tes tersebut kelak. Akhirnya pada saat hari pengumuman, saya diberitahu oleh orang tua saya bahwa saya diterima di SMP Labschool Kebayoran. Saya merasa senang namun saya juga merasa sedih karena teman-teman saya lainnya yang juga tes tidak ada yang diterima. Namun akhirnya saya tetap memilih untuk melanjutkan pendidikan saya di SMP Labschool Kebayoran. Beberapa bulan setelah saya mengetahui pengumuman mengenai hasil tes saya di SMP Labschool Kebayoran, saya pun mengetahui hasil dari UASBN saya. Ternyata hasilnya tidak terlalu bagus, namun saya tetap bersyukur akan NEM yang saya dapatkan. Setelah libur yang cukup lama, akhirnya saya pun masuk ke sekolah baru saya yaitu SMP Labschool Kebayoran.
Kelas 1 SD
Ulang tahun yang ke-8
Saya (kanan) dan Permata (kiri) - Kelas 2 SD
Saya dan anak harimau di Taman Safari
Saya dan sepupu saya
MASA SMP
Pada bulan Juli 2008 saya memulai kehidupan saya yang baru di SMP Labschool Kebayoran. Saya merupakan satu-satunya yang berasal dari SD saya. Saya menemukan teman-teman baru dimulai dari pada saat masa orientasi siswa atau MOS. Setelah masa orientasi siswa berakhir saya pun memulai kegiatan belajar-mengajar saya di SMP. Pada awalnya saya masih merasa aneh karena teman-teman di sekeliling saya ysng merupakan orang-orang baru, namun lama kelamaan saya semakin nyaman bersekolah disana.
Pada saat saya duduk di awal kelas 7, saya pernah mengalami penyakit cacar air selama 2 minggu. Karena penyakit cacar air tersebut saya terpaksa tidak masuk sekolah dan tidak dapat menyaksikan acara lalinju 2008. Padahal saya sangat ingin untuk menyaksikan bagaimana pengurus osis yang baru dilantik karena saya menaruh ketertarikan mengenai osis.
Sejak masa orientasi siswa, saya memang sangat menaruh ketertarikan terhadap osis/mpk. Kakak-kakak kelas terlihat sangat gagah saat menggunakan jas biru dan jas hitam tersebut. Oleh karena itu, saya ingin sekali menjadi salah satu penguruh OSIS/MPK saat itu. Tahap pertama saya harus mengikuti LDKS atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Untuk langkah pertama ini saya berhasil lolos. Saya pun melanjutkannya ke tahap kedua. Tahap kedua adalah orientasi, tahap ini bertujuan mengetes spiritual, fisik, bakat, dan kemampuan presentasi yang dimiliki oleh peserta orientasi. Namun pada tahap ini saya tidak berhasil lolos dan akhirnya saya pun gagal menjadi pengurus OSIS/MPK. Saya cukup bersedih hati saat itu namun saya berpikir mungkin ini yang terbaik untuk saya agar saya dapat berkonsentrasi dalam belajar. Lalu pada tahun 2009 OSIS/MPK angkatan saya pun dilantik dengan nama Hasthaprawira Satya Mahadhika.
Lalu saat saya kelas 8 saya mengikuti program pertukaran pelajar lokal dan nasional untuk menambah pengalaman saya. Untuk lokal saya pergi ke SMPN 11 Jakarta, dan untuk nasional saya pergi ke Malang dan bersekolah di SMPN 1 Malang. Dengan saya mengikuti program pertukaran pelajar tersebut saya pun semakin kaya akan pengalaman.
Saat kelas 9 atau satu tahun terakhir di SMP, saya semakin akrab dengan 213 teman-teman seangkatan saya. Di tahun terakhir inilah angkatan 8 memiliki nama yang disahkan pada tanggal 3 September 2011 yaitu Scavolendra Talvoreight. Saya dan teman-teman saya berjuang untuk menyelesaikan masa SMP dengan hasil yang membanggakan. Di kelas 9 saya tergabung sebagai panitia buku kenangan atau pabuken. Saya menjadi bagian data dan polling. Saya sangat senang dapat menjadi bagian dari pabuken dan ternyata hasil dari kerja keras pabuken pun terbayarkan saat buken kami sudah dicetak. Lalu saya menghadiri acara farewell Scavolendra Talvoreight pada tanggal 21 Mei. Pada tanggal 4 Juni 2011 merupakan saat dimana saya akan mengetahui hasil UAN saya. Ternyata hasil kerja keras saya pun terbayarkan dengan nem yang sangat memuaskan dengan nilai sempurna pada mata pelajaran IPA. Lalu saya pun resmi menjadi alumni SMP Labschool Kebayoran pada saat pelulusan tanggal 25 Juni 2011.
Dan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya di SMA Labschool Kebayoran dimana saya sekarang bersekolah. Saya pun mendapatkan teman-teman baru yang akan menjadi teman saya selama 3 tahun kedepan.
Saya, Bonar, Nadoa, Kujp, Via, dan Melati - Refleksi 7A
(kiri-kanan) Saya, Ziha, Nadoa, Bonar, Puput - Pensi SMPN 1 Malang
Saya dan Lia - Farewell Scavolendra Talvoreight
Saya, Shara, Sabel - Kelas 9
Wisuda Scavolendra Talvoreight
Nindya Aristia Pratiwi XF
0 comments:
Post a Comment