MERANCANG MIMPI
Sering orangtua, om, tante, nenek, kakek, saudara bertanya, “Kalau sudah besar, mau jadi apa?” pertanyaan itu sering sekali dilontarkan kepada saya selama hidup saya. Awalnya, saya masih bingung, selayaknya anak kecil biasa, cita-cita saya sering berubah-ubah. Pertama, dokter, berganti lagi menjadi arsitek, dst.
Namun, semenjak SD, saya menjadi tertarik dengan satu jenis pekerjaan. Yaitu, menjadi diplomat. Entah apa yang membuat saya tertarik pada pekerjaan ini pada awalnya, mungkin karena kesempatan untuk berkeliling dunia sambil bekerja. Karena keingintahuan saya yang besar terhadap negara-negara lain di dunia ini, maka dari itulah saya merasa ingin sekali menjadi diplomat.
Diplomat adalah orang yang ditunjuk oleh pemerintah suatu negara untuk melakukan diplomasi terhadap negara lain atau organisasi internasional. Tugas utama diplomat berkisar pada representasi dan perlindungan kepentingan nasional dari negara pengirim dan promosi informasi dan persahabatan.
Menjadi diplomat tentu saja tidak mudah, karena seorang diplomat tentu saja harus pandai, berwawasan luas, jago berbahasa asing, pintar dalam berbicara, dll. Namun, hal itu membuat saya merasa tertantang untuk mewujudkan mimpi saya ini. Saya ingin menjadi orang yang seperti kriteria yang sebutkan sebelumnya.
Saya ingin menjadi diplomat yang sering berpergian. Maksudnya, saya sering mengunjungi negara-negara lain karena pekerjaan. Saya ingin melihat dunia lewat pekerjaan saya, melihat berbagai macam kebudayaan, dan keunikan dari setiap negara yang saya kunjungi.
Sejujurnya, saya ingin merasakan tinggal dan bekerja diluar negeri. Itu salah satu alasan saya mengapa memilih pekerjaan sebagai diplomat. Saya ingin tinggal terutama di London, Inggris. Kota London sangat menarik bagi saya, maka dari itu saya memilih kota ini untuk tinggal dan bekerja. Akan tetapi, jika pekerjaan yang saya impikan ini pada akhirnya mengharuskan saya untuk tinggal berpindah-pindah, saya tidak akan keberatan, karena saya menerima resiko pekerjaan ini.
Tentu saja, resiko lainnya dari pekerjaan ini adalah, akan sulit bagi saya untuk pulang kembali ke tanah air. Sulit untuk merasakan hal-hal yang berbau Indonesia, dsb. Hal itu malah menjadi salah satu alasan saya ingin menjadi diplomat. Saya mudah bosan, dan selalu ingin mencari pengalaman baru. Maka dengan kehidupan diplomat yang berpindah-pindah, saya ingin merasakan kehidupan di negara lain.
Sebagai diplomat, saya ingin bekerja di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. Saya ingin mewakili Indonesia, di kancah internasional. Saya ingin menjadi perwakilan Indonesia di Inggris. Entah kenapa Inggris sangat menarik hati saya. Saya ingin sekali tinggal disana, sembari melakukan pekerjaan sebagai diplomat.
Jika tidak di Deplu, saya ingin bekerja di organisasi internasional. Seperti, ASEAN, organisasi-organisasi PBB, atau mungkin di PBB sendiri. Organisasi-organisasi ini menurut saya sangat bagus sebagai tempat bekerja, karena saya bisa mencari pengalaman dan bertemu dengan orang-orang yang tidak hanya berasal dari Indonesia saja, saya bisa bekerjasama dengan masyarakat internasional.
Hal lainnya yang membuat saya ingin menjadi diplomat adalah, karena diplomat mendapat kekebalan diplomatik, yaitu diplomat memiliki kekebalan hukum yang membuat diplomat tersebut untuk tidak dapat dituntut. Sebagai anak yang masih mencari cita-cita dulu, saya amat terkesan dengan keuntungan diplomat yang satu ini. Bertambah lagi alasan saya untuk menjadi diplomat.
TARGET-TARGET MEWUJUDKAN MIMPI
Menjadi diplomat yang sukses tentulah tidak mudah. Banyak hal yang harus saya pelajari untuk menggapai cita-cita ini. Maka dari itulah, saya sejak dini sudah mulai membuat target-target agar mimpi saya ini dapat menjadi kenyataan di masa yang akan datang.
Hal pertama tentu saja adalah dengan menguasai bahasa asing. Bahasa Inggris tentu saja menjadi bahasa utama yang harus saya kuasai dengan baik. Sejak duduk di bangku taman kanak-kanak, saya sudah mengikuti les Bahasa Inggris, awalnya dikarenakan suruhan orangtua. Orangtua saya menilai, bahwa di era global ini saya harus menguasai Bahasa Inggris agar dapat bersaing. Terlebih lagi, Bahasa Inggris adalah bahasa universal, jadi saya merasa dengan bisa berbahasa Inggris dengan baik dan benar, itu dapat mempermudah hidup saya.
Walaupun saya sudah mempelajari Bahasa Inggris sejak taman kanak-kanak, hingga saat ini, kemampuan berbahasa Inggris saya belum baik. Maka dari itulah, hingga sekarang ini saya masih mengikuti les Bahasa Inggris di sebuah tempat kursus dibilangan Jakarta Selatan.
Sampai kapan saya akan belajar Bahasa Inggris? Saya sendiri pun tidak tahu. Orangtua saya menyuruh saya belajar hingga saya bisa lulus tes TOEFL atau yang setara dengan tes tersebut dengan nilai yang tinggi. Karena dengan nilai yang baik, akan mudah bagi saya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Mungkin, saya akan belajar hingga saya bisa melampaui target tes tersebut. Namun, waktu akan menjawab semuanya nanti.
Setelah belajar bahasa asing, tentu saja saya juga harus memikirkan jenjang pendidikan saya berikutnya. Berhubung saya sekarang telah duduk di bangku SMA, sudah saatnya saya memperjelas pilihan jurusan untuk kuliah di masa yang akan datang.
Sebenarnya, untuk menjadi diplomat tidak dibutuhkan kuliah khusus. Tidak ada jurusan khusus diplomat atau semacamnya. Akan tetapi, saya sejak dulu ingin melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional. Menurut saya, fakultas ini cocok sekali dengan pilihan cita-cita saya, karena berhubungan.
Saya ingin melanjutkan kuliah saya di Universitas Indonesia. Ya, itulah harapan saya. Saya akan berusaha untuk mewujudkannya, mengetahui fakta bahwa masuk ke Universitas Indonesia itu tidaklah mudah. Apalagi dengan jurusan hubungan internasional yang cukup populer. Maka dari itulah, saya akan berusaha belajar dengan giat agar dapat mewujudkan cita-cita ini.
Saya tidak akan memaksakan diri saya untuk masuk ke jurusan ini, maksudnya adalah, bila saya tidak diterima saya masih mempunyai tujuan jurusan lain untuk kuliah saya. Sejauh ini, yang menarik perhatian saya selain hubungan internasional adalah jurusan hukum dan komunikasi. Karena saya merasa dua jurusan tersebut cocok dengan saya. Jadi, jika saya tidak diterima di jurusan hubungan internasional, kemungkinan besar saya akan mencoba untuk masuk ke salah satu diantara dua jurusan tersebut.
UI adalah tujuan utama saya, tetapi saya juga tetap mempertimbangkan opsi-opsi universitas lain yang bagus. Mungkin saja saya akan kuliah di Bandung, bahkan mungkin Jogja. Semua tergantung, pada akhirnya kemampuan saya berada pada tingkat universitas apa. Malah mungkin saja, saya akan mengikuti program beasiswa yang akan membawa saya kuliah di luar negeri.
Setelah mendapatkan gelar S1, saya ingin mulai bekerja. Mungkin diawali dengan perusahaan-perusahaan. Saya juga masih belum jelas akan perusahaan yang ingin saya tuju. Karena, saya lebih berminat bekerja pada organisasi internasional atau di pemerintahan. Tetapi, sebagai langkah awal, mungkin saya akan bekerja pada perusahaan-perusahaan terlebih dahulu.
Mencari kerja itu sulit, saya sadar akan hal itu. Oleh karena itu, pada saat sedang kuliah saya ingin memaksimalkan kemampuan saya. Dengan nilai-nilai yang bagus, dan koneksi pertemanan yang bagus pula. Hal itu mungkin saja bisa mempermudah jalan saya untuk mendapatkan pekerjaan. Tetap saja, saya harus terus bekerja keras untuk menggapai hal itu.
Saat bekerja di perusahaan, saya ingin mencari beasiswa untuk program S2 saya. Ingin sekali, saya melanjutkan S2 ke luar negeri. Biasanya, pada beberapa kantor, ada yang memberikan beasiswa bagi para pegawainya untuk melanjutkan S2. Saya berniat untuk melakukan hal tersebut, mendapatkan beasiswa dari kantor saya dan melanjutkan S2 di luar negeri.
Tak ada negara yang spesifik, tapi saya mungkin lebih memilih belajar di Australia atau Amerika. Karena, menurut saya kedua negara itu sangat baik untuk melanjutkan studi. Untuk S2 saya, saya ingin mengambil jurusan Hukum Internasional. Hal ini sebagai kelanjutan dari studi S1 yang telah saya ambil sebelumnya.
Sembari belajar, saya juga ingin menambah pengalaman selama berada di luar negeri. Menjadi pelajar di negeri orang, tentu saja membuat kita lebih tahan banting, dan tak cepat menyerah. Apalagi berteman dengan berbagai macam orang dari berbagai macam kewarganegaraan, bisa menambah wawasan saya pula. Hal itulah yang ingin saya dapatkan saat menuntut ilmu di luar negeri.
Setelah menuntut ilmu, saya akan kembali ke Indonesia dan melanjutkan pekerjaan saya. Mungkin setelah itu, saya akan melamar pekerjaan di organisasi internasional atau departemen luar negeri. Karena di tempat itulah saya sebenarnya sangat ingin bekerja. Setelah diterima, saya akan bekerja keras agar bisa mencapai posisi yang saya inginkan.
Hal-hal yang telah saya sebutkan diatas tadi, hanyalah impian saya yang menunggu untuk diwujudkan. Mereka tak akan terwujud jikalau saya tidak bekerja keras dan tekun dalam mencapainya. Maka dari itulah, inti dari target saya dalam menggapai mimpi saya ini, adalah bekerja keras dan tekun.
Tak ada jalan pintas untuk kesuksesan, semua harus diraih dengan perjuangan. Maka, dalam rangka untuk menggapai mimpi ini, saya harus bekerja keras dan tekun dalam perjalanannya. Selain itu, saya juga harus fokus pada tujuan saya ini. Dan yang terakhir tentu saja, terus berdoa kepada Allah agar semua dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan. Karena, pada akhirnya Allah lah yang mengatur segalanya.
Irdita Saraswati X-F
1 comments:
Sangat memotivasi, terima kasih
Post a Comment