Hari selasa, 28 November 1995, seorang anak laki-laki lahir di rumah sakit Pondok Indah, di tangani oleh Dr.Dauri. lahir dengan cara sesar. Dengan berat 3,25 Kg. anak ini bernama Rozaan Wiryanto. Biasa di panggil Ozan. Anak ke-2 dari 2 bersaudara. Anak pertama yaitu anak perempuan yang bernama Anissa Wasistyani, panggilannya Icha. Berbeda 3 tahun lamanya dengan saya. Tetapi berbeda 4 tahun untuk sekolahnya. Dirumah, saya dirawat oleh 2 orang tua saya, dan 2 orang yang bekerja di rumah, mereka bernama Sarti dan iyem. Nama ayah saya adalah Wisnu Handoyo, dan nama ibu saya adalah Susilawati. Saya menghabiskan waktu sekitar 4,5 tahun untuk belajar makan, berjalan, berbicara, dan lainnya. Sekolah pertama saya adalah TK Tadikapuri.
TK Tadikapuri berada di Fatmawati. Sekitar 50 meter sebelum perempatan ITC Fatmawati (dari arah Pondok Indah). Saya mulai masuk sekolah TK-A umur 4 tahun 7 bulan. Di sana saya banyak mendapat teman, bermain-main, bernyanyi setiap hari, dan tidak pernah ada tugas. Untuk sekarang, mungkin itu cukup untuk membuat saya bosan. Selama satu tahun saya belajar di TK-A dengan hasil yang cukup memuaskan. Setelah sekitar 1 tahun saya duduk di bangku TK-A, saya berlanjut ke TK-B. Di sana, saya belajar lebih banyak hal di bandingkan saat TK-A. Salah satu pelajaran tambahannya adalah menulis halus. Tapi entah mengapa saya tidak pernah berhasil menulis halus, Sampai sekarang. Semoga ada hikmah di balik itu semua. Saya menghabiskan hidup selama 2 tahun di bangku TK. Saya pernah bekata kepada ibu saya “ma, mau cepet-cepet SD deh” kata ibu saya “kenapa?” aku menjawab, “kayaknya lebih asik! Bisa dapet PR kayak mba icha” kata ibu “ahahhaa, iya! Bentar lagi juga kamu SD” dan ternyata benar. Terasa tak lama setelah itu, aku menginjakan kaki di lingkungan baru. Sekolah SD Sumbangsih.
SD sumbangsih berada di daerah kemang. Sekolahnya sangat luas menurut ukuran badan ku saat itu. Perasaan ku sangat senang di hari pertama masuk Sekolah. Aku berkenalan dengan banyak teman baru. Tidak ada satu orang pun yg berasal dr TK-ku. Dan entah kenapa sampai sekarang, aku sering kesulitan untuk mengingat nama teman-teman baru, terutama nama guru-guru baruku. Jadi aku sering menyebut mereka dengan nama pelajarannya. Saat SD kelas satu aku masih banyak belajar mengenai tulisan. Walau pelajaran itu tetap tidak merubah bentuk-bentuk tulisan ku. Pelajaran yang saya sukai dari sejak kelas satu sampai saat ini, adalah matematika. Sewaktu TK aku hanya di ajarkan penjumlahan dan pengurangan. Tetapi di kelas 1 bertambah, yaitu pembagian dan perkalian. Pelajaran ke-2 yang aku senangi adalah penjaskes atau olah raga. Karena pelajaran itu sangan seru, dan sesuai dengan hobi-ku saat itu. Pelajaran yg kurang ku sukai adalah pelajaran PLKJ. Karena saya harus mengingat definisi dari banyak kata seperti “bertanggung jawab”, “ulet”, “pantang menyerah” dan lain-lain. Menurutku itu tidak perlu di hafal dan di masukan dalam soal ulangan, karena kita bisa mengerti kata itu dengan sendirinya. Di kelas satu, belum banyak tugas-tugas sekolah yang di berikan untuk di bawa pulang. Hobi saya di kelas satu adalah bermain bola dan bermain gangsing. Sebenarnya ada satu permainan lagi yang seru, yaitu bermain kartu yang bernama “yu gi oh” tapi aku tidak pernah mengerti permainan itu. Lokasi favorit saya bersama teman-teman saya adalah di aula sekolah. Karena tempatnya yang sangat sejuk, luas, dan dekat dengan daerah TK, jadi di sana banyak permainan-permainan seperti: ayunan, jungkat-jungkit, dan teman-temannya. Lokasi kedua yang menjadi favorit saya dan teman-teman adalah kantin! Karena disana terdapat es jeruk dah teh manis yang sangat enak! Lebih-lebih lagi jika di minum setelah berpanas-panasan. Makanan yg paling enak di kantin adalah bihun baso, dan nasi goreng. Ada lagi satuhal yang paling kami sukai, yaitu bermain dengan air cuka!
Di kelas 2, belum banyak yang berubah dari hobi-hobiku. Yang berubah adalah pelajaran-pelajaran sekolahnya. Di kelas 2 pelajaran bahasa Indonesia sudah tidak lagi belajar menulis seperti TK dan kelas 1. Tapi sudah mulai masuk ke materi-materi yang lebih detail lagi. Seperti pengenalan paragraf, tanda-tanda baca, dan lain-lain. Dalam pelajaran matematika sudah semakin sulit. Untungnya saya masih tetap dapat mengikuti pelajarannya. Dan ada juga pelajaran tambahan di seni budaya, yaitu seni tari. Masa-masa kelas 2 tidak begitu berbeda dengan masa kelas satu. Hobiku masih tetap sama, tetapi ada sedikit perubahan trend. Yaitu munculnya permainan baru seperti mobil-mobilan “tamiya” tetapi ada senjata-senjata di bagian depan, samping dan belakang mobilnya. Dan mobil-mobil itu saling di adu satu sama lain. Aku tidak terlalu tertarik dengan mainan itu, karena biaya yang harus dikeluarkannya kurang bersahabat. Terasa singkat waktuku di kelas 2, dan orang tua saya berencana memindahkan saya ke sekolah yang baru saat kelas 3 nanti. Mungkin karena kakak saya akan lulus dan melanjutkan ke sekolah baru (SMP labschool Kebayoran) sehingga jarak antara sekolah SD sumbangsih dengan sekolah Labschool Kebayoran cukup jauh. Dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk memindahkan saya ke sekolah yang baru. Yaitu SDI Harapan Ibu. Saya sangat sedih mendengar keputusan itu, karena itu berarti aku kehilangan kontak dengan teman-teman ku. Karena pada masa itu kami belum memiliki ponsel. Tetapi itu tidak dapat membuatku patah semangat, karena aku berpikiran bahwa aku akan menemui teman-teman baru yang mudah-mudahan lebih asik dari yang sekarang.
Masa liburan sudah usai, dan aku kembali ke sekolah untuk belajar. Sekarang aku sudah kelas 3. Seharusnya semua berjalan seperti biasanya. Tetapi, ada yang berubah. Sekolah baru yang belum aku kenal dan aku tidak bertemu teman-teman yang biasa bermain dengan ku. aku merasa asing di sekolah baruku. Benar-benar berbeda. aku mencoba untuk beradaptasi ssecepat mungkin. Aku berkenalan dengan teman-teman baru. Dalam satu bulan, aku msh merasa sedih karena kehilangan teman-teman lama. Tapi seiring berjalannya waktu, kesedihanpun semakin pudar. Aku sudah mengenal lingkungan di sekolah baruku, dan teman-temanku. Akhirnya aku baru menyadari dimana aku berada sekarang. Di SDI Harapan Ibu lah sekarang aku bersekolah. Harapan Ibu berlokasi di Pondok Pinang. Tidak jauh dari rumah. Sekolahnya cukup luas, dan lapangannya cukup besar. Jadi aku dapat melanjutkan hobi-ku bermain sepak bola. Kantinnya besar, dan banyak variasi makanannya. Tapi sayang, tidak ada cuka!
Masa kelas 3 terasa cukup singkat. Sekarang saya melanjutkan ke kelas 4. Saya sudah mulai terbiasa dengan teman-temannya. Tapi ternyata di sekolah ini sedikit berbeda dengan sekolah saya yang pertama. Di sini setiap naik kelas anaknya akan di acak, jadi kelasnya selanjutnya akan berbeda dengan kelas sebelumnya. Hal itu membuat saya menjadi harus sedikit beradaptasi lagiHal itu membuat saya menjadi harus sedikit beradaptasi lagi. tapi itu idak terlalu menjadi masalah bagi saya. Hari demi hari berlalu. Saya sangat senang berada di tempat itu. Wali kelas ku yang lucu, tapi galak membuat kelas ku menjadi menyenangkan. anak-anak di kelas ku sedikit nakal, tetapi kompak. Hobi saya di kelas 4 semakin baik, karena ada teman saya yang pintar bermain bola juga. Dia lawan terberat ku saat pertandingan melawan dia, dan dia teman terbaikku juga saat ada pertandingan melawan kelas lain.
Di kelas 5, saya masuk ke kelas “akademik”. Ada sedikit perbedaan dengan kelas lainnya, yaitu pembelajaran ada versi bahasa Inggrisnya. Selain itu, perbedaannya adalah saat ulangan, soal kita terkadang di tambah 5 buah dan lebih sulit dari yang lainnya. Tugas-tugas juga sedikit lebih banyak. Untuk pergaulan, tidak berbeda banyak dengan yang lainnya. Sayang untuk hobi. Di kelas ku yang satu ini tidak banyak anak yang senang bermain bola. Bahkan bisa di bilang tidak ada. Karena itu aku sudah jarang sekali bermain bola. Pernah waktu itu guru olah raga saya mengatakan “zan! Ikut ekskul bola aja, sayang kalau sampai kamu kehilangan skill mu”. Aku mengikuti saran itu, tetapi tak lama aku keluar dari ekskul karena waktu yang sering bentrok dengan tugas. Akhirnya aku memilih untuk merubah hobi-ku dan fokus belajar. Lagipula aku tetap dapat ber-olahraga walau olahraga itu bukan sepak bola.
Sekarang kelas 6. Aku sudah lebih fokus belajar. Aku bercita-cita untuk masuk ke labschool seperti kakak saya. Jadi saya mulai untuk belajar lebih giat dari sebelumnya. wali kelas saya menawarkan les privat di rumah saya. Akhirnya saya dan ke-2 teman saya les dengan wali kelas saya. Les itu sangat membantu karena setiap les, kita berlatih banyak soal. Dengan begitu, kecepatan menjawab soal dan ke akuratan akan terus terlatih. Hari ujian pun datang, aku mengerjakan soal seperti biasa. Selama 3 hari kita semua menjalani ujian nasional. Sebelum ujian nasional, ada juga ujian-ujian sekolah. Satu-satunya pelajaran yang sedikit bermasalah adalah seni budaya, lebih tepatnya saat bernyanyi. Untungnya ada bantuan nilai menggambar dan bermain pianika. Walau sebenarnya kemungkinan tidak lulus di ujian sekolah sangat kecil, tapi pada saat itu, hal ini membuat saya takut. Hari-hari semakin berlalu. Hari ujian SMP labschool tiba. Banyak teman saya yang ikut mendaftar. Saya sedikit kesulitan menjawab soal-soalnya. Saya memang sedikit kurang yakin dengan jawaban-jawaban saya. Saat pengumuman muncul di internet, saya sedih karena ternyata tidak ada no. Peserta ku di website, dan itu tandanya saya belum saatnya untuk masuk labschool. Hari pengumuman ujian nasional muncul, dan saya mendapat NEM yang cukup memuaskan. Yaitu 26.95, saya mendaftar dan diterima di SMPN 19. Akhirnya hari liburan pun datang.
SMPN 19 berlokasi di jl.bumi mayestik. Hari pertama saya masuk SMP. Pertama kalinya aku mengalami yang namanya MOS. MOS di laksanakan selama 3 hari. Selanjutnya semua berjalan seperti biasa. Saya berkenalan dengan teman-teman baru, guru baru, dan sistem-sistem pembelajaran yang baru. Kantin di sekolah ini enak, makanan juga lumayan banyak variasi-nya. tahun pertama di SMP sangatlah menyenangkan. di tahun ke-2 kelas saya termasuk kelas yang nakal. Sampai-sampai wali kelas saya sempat ingin mengundurkan diri. Tapi banyak juga kenang-kenangan yang saya lalui di sana. Tahun ke-3, saya sudah mulai lebih banyak belajar untuk mempersiapkan ujian nasional untuk melanjutkan ke SMA. Saya belajar dengan giat. Mengikuti bimbel-bimbel, dan les privat di rumah. Target saya untuk SMA adalah labschool. Saya bercita-cita kuat masuk sekolah ini. hari test labschool pun datang. Memang tidak semua soal dapat saya jawab. Tapi saya lebih yakin mengerjakannya dibandingkan sewaktu test masuk smp dulu. Dan di saat pengumuman ternyata no. Peserta saya tercantum di website. Saya sangat senang melihat hal itu. Tapi perjuangan saya belum usai. Masih ada ujian selanjutnya. Yaitu ujian nasional. Jadi saya masih melanjutkan belajar saya. Hari “h” pun datang. Saya mengerjakan soalnya dengan teliti. hasil dari ujian saya lumayan memuaskan. Liburan pun datang. Dan itulah perjalanan saya dari awal, hingga sekarang.
0 comments:
Post a Comment