Tugas 1 - Merancang Mimpi: Menciptakan Acset for The Nation

Tugas 1
Dari Labsky Menaklukan Dunia
“Menjadi Chef dan Konglomerat Kelas Dunia”
Merancang Mimpi
            Menentukan mimpi masa depan sangatlah penting dan tak perlu malu untuk punya mimpi yang setinggi-tingginya, karena mimpi itu gratis dan akan menjadi do’a kita untuk masa depan. Allah juga akan memberikan pahala yang besar untuk orang-orang yang memberikan banyak manfaat untuk masayarakat seluas-luasnya. Menurut saya, cita-cita itu harus sejalan dengan minat dan hobi kita agar kita merasa senang dan termotivasi untuk mencapainya. Saya gemar sekali memasak sejak usia 2 tahun. Oleh karena itu, saya ingin menjadi Chef yang terkenal di dunia, bukan hanya di Indonesia. Sebetulnya orang Indonesia itu bisa hebat lho asalkan punya percaya diri, kemauan, dan kemampuan. Kemauan dan percaya diri harus dating dari diri sendiri. Nah, kemampuan ini yang harus kita asah terus-menerus. Selain menjadi Chef, saya juga ingin menjadi Konglomerat kelas dunia yang memiliki bisnis dari hulu ke hilir yang semua nya tentang makanan yang saya sukai. Saya akan membuat Butik coklat yang unik dengan best value of money. Selain itu saya akn membuat restoran tematik yang akan membuat orang serasa berwisata kuliner ke seluruh dunia, karena hidangan yang disajikan berasal dari berbagai penjuru dunia serta budaya nya. Selain itu juga, akan mendirikan Culinary and Business School  karena saya kesulitan belajar memasak  untuk bisnis dan saya melihat peluang yang luas di Indonesia saat ini. Jadi, saya merencanakan bisnis dari hilir dahulu yaitu bisnis-bisnis yang berhungan langsung dengan konsumen, contohnya Butik Coklat dan Restoran yang tadi saya ceritakan. Tujuannya untuk membangun bisnis dengan modal minimal dan membangun pelanggannya dahulu seluas-luasnya. Apabila saya sudajh berhasil membangun konsumennya, Insyaallah  Butik Coklat dan Restoran saya akan bisa membuka cabang dimana-mana baik di Indonesia maupun di luar negeri. Apabila jaringan butik coklat dan Restoran tersebut makin banyak jumlahnya, tentunya membutuhkan bahan baku yang lebih banyak, ,kemudian saya akan membangun bisnis hulu yang akan mendukung bisnis-bisnis saya, contohnya saya akan membuat kebun coklat dan pabrik pengolahan coklat yang akan men-supply bahan baku ke butik cokelat saya dan juga industry milik orang lain (contohnya: industry permen cokelat, toko kue dan bakery, dsb). Mengapa saya berpikir tidak hanya menjadi Chef namujn harus menjadi pengusaha juga? Karena profesi Chef adalah profesi yang mengandalkan keahlian diri sendiri dan akan berada di kuadran Self-Employee dimana akan sulit digantikan oleh orang lain, contohnya apabila saya sudah menjadi Chef yang terkenal di dunia, sebuah stasuin televisi meminta saya mengisi acar di TV sementara saya sedang berhalangan hadir oleh sebab tertentu, tentu nya pekerjaan itu tidak bisa digantikan oleh orang lain. Akan tetapi pekerjaan pengusaha banyak yang bisa diwakilkan atau di delegasikan kepada bawahan kita atau orang-orang yang sudah kita latih. Tapi yang lebih penting lagi, menjadi pengusaha itu adalah tugas yang sangat mulia karena membangun asset for the nation dimana sebuah bisnis yang baik akan berguna bagi seluruh karyawan dan supplier sebagai tempat mencari nafkah (membukan lapangan kerja), bermanfaat bagi masyarakat karena dapat mengkonsumsi produk yang berkualitas atau pengalamn-pengalaman yang menyenangkan, dan bagi Negara mendapatkan pajak dari usaha yang menguntungkan. Selain itu juga, sebagai pengusaha walaupun kita sudah meninggal usaha kita bisa tetap berjalan bagi pendiri nya yang diteruskan oleh anak cucu ataupun masyarakat pemegang saham, dan juga mendapat pahala dari amal jari’ah.
Target-Target Mewujudkan Mimpi
            Untuk bisa mencapat target-target mimpi saya adalah meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Oleh sebab itu, saya rajin memasak berbagai percobaan resep baik dari buku resep maupu yang saya ciptakan sendiri di rumah di samping setiap liburan saya ikut kursus masak di Bogasari bersama orang-orang dewasa. Dengan banyak bergaul dengan orang dewasa akan membuka wawasan kita.
            Langkah-langkah yang harus terus saya lakukan maupun yang akan saya capai adalah sebagai berikut:
1.      Menjual pizza & cheesecake
Saya pertama kali diajarkan berdagang adalah ketika saya duduk di kelas 2 SD. Saat itu ibu saya membelikan beberapa alat-alat tulis yang imut-imut dan diajarkan pula cara mengambil untuk dari harga beli, hal tersebut terus berlanjut sampai saya duduk di kelas 6 D. Ketika SMP kelas 8 saya mulai menyukai masak, dan saya berpikir untk menjual; hasil masakan saya kepada teman-teman namun menggunkan modal sendiri, tidak seperti ketika SD yang diberikan modal oleh orang. Saya melihat peluang, makanan yang disukai teman-teman saya salah satunya adalah pizza dan cheesecake oleh sebab itu saya rajin menawarkan kepada teman-teman sekolah dengan membawa sample untuk mereka coba. Ternyata banyak peminatnya, first customer saya adalah Dini, yang membeli 1 loyang pizza seharga Rp. 20.000,- yang kemudian dibagi-bagikan kepada teman0teman yang kemudian semakin banyak yang pesan pizza saya tersebut. ketika kelas 9 SMP hamper setiap hari ada pesanan, namun ketika akan ujian nasional maupun ulangan umum saya berhentikan sementara. Malahan menjelang lebaran 2011 yang lalu, saya mendapat pesanan dari orangtua murid cheesecake ukuran besar (20X20) dengan total kurang lebih 10 loyang disamping pesanan bebrapa teman untuk ukuran kecil (10X10). Hasil penjualan Cheesecake  dan pizza saya belikan emas 24 karat 10 gr, saat ini sudah ada 4 buah. Selain itu uang nya juga saya pakai beli kado teman, adik, ibu, ayah, maupun barang-barang untuk keperluan saya sendiri.
2.      Masuk IPA & mempelajari  budaya/bahasa jepang
Target berikut nya saya harus masuk jurusan IPA di SMA. Tujuannya agar saya bisa melanjutkan jenjang pendidikan teknologi pangan ataau yang sejenisnya (teknik kimia, bioteknologi, agriculture). Selain itu saya juga sangat bersemangat karena ada pelajarab bahasa dan budaya jepang, dimana di jepang makanan dan budaya unik dan menarik untuk saya pelajari dan bereksperimen. Saya juga sudah mendaftar eksul jepang yang akan dimulai September 2011.
3.      Jakarta Culinary School
Untuk bisa mendalami ilmu masak dan bisnis culinary yang professional,  saya sudah mengunjungi beberapa sekolah formal yang salah satunya saya sangat minati adalah Jakarta Culinary School, program diploma 1 dimana kurikulumnya bukan saja mengajarka tentang bahan baku dan teknik memasak saja tapi juga mengajarkan bisnis kuliner seperti  restoran, hotel dan catering. Sekolah memiliki program-program lapangan dan magang yang menarik seperti pemilihan bahan baku di pasar, handling, dan penyimpanan juga bagaimana merasakan langsung bekerja di Hotel dan Restoran. Saya akan mulai ikut kelas malam pukul 18.00 – 21.00 setiap  Selasa, Rabu, dan Jum’at. Target saya akan memulai sekolah ini awal tahun 2012 setelah saya lolos masuk IPA. Sebetulnya sekolah ini hanya menerima orang-orang lulusan SMA akan tetapi ibu saya sudah melakukan negosiasi dengan cacatan saya tidak mendapat sertifikat diknas karena saya belum memenuhi syarat lulusan SMA, jadi saya hanya akan mendapat sertifikat internal saja . Tujuannya saya ikut Jakarta Culinary School adalah untuk mendapat ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
4.      Food technology di University of Tokyo/Kyoto university dengan beasiswa
Setelah lulus SMA saya  ingin sekali bisa kuliah S1 di luar negeri salah satunya di Jepang. Untuk itu liburan July 2011 saya pergi ke Tokyo dan Osaka. Jepang adalah Negara yang paling maju secara ekonomi di Asia, malahan dia bisa mengalahkan ekonomi Amerika. Saya tertarik sekali dengan orang-orang disana yang sangat ramah dan kepeduliannya tinggi. Selain itu saya sangat ingin mempelajari ilmu makanan dan teknolginya. Seperti contoh nya disana ad produk-produk “Tokyo Sweets” yang tersebar di seluruh jepang dan diminati oleh masyarakat disana. Produk-produknya unik-unik. Lalu ketika saya di Osaka, saya mengunjungi paman saya yang suda tinggal di Jepang selama 7 tahun. Paman saya itu kuliah S2 dan S3 di Osaka University dengan mendapat beasiswa, lalu sekarang sudah kerja menjadi dosen selama 2 tahun. Saya banyak berdiskusi dengannya mengenai mencari beasiswa untuk ke jepang.
5.      Sekolah MBA
Untuk mempelajari bisnis, saya akan melanjutkan kuliah MBA di Australia atau di Jakarta sambil memulai bisnis saya. Kira-kira tahun 2017.
6.      Magang setiap liburan sekolah di kantor ibu / restoran lain/ hotel
Saya sudah mulai magang di kantor ibu, PT. Magfood Inovasi  Pangan, sejak liburan kelusan yang lalu. Saya bertugas menempel packaging dan membersihkan ayam untuk produksi, tapi sepertinya belum bermanfaat, jadi saya akan lebih serius lagi dan lebih rutin. Apalagi nanti ketika saya sudah bergabung dengan Jakarta Culinary School, saya harus lebih serius lagi dalam menjalankan magang di hotel dan restoran karena itu merupakan bagian dari kurikulum nya.
7.      Belajar dan sering bertemu atau berdiskusi dengan berbagai chef
Saya sudah pernah berdiskusi dengan Chef yang  terkenal di Indonesia yaitu Chef Hendro. Saya senang sekali karena ketika saya memasakn sendiri tentu banyak bahan-bahan yang belum saya kenali, juga mengenai masakan-maskan dari dari berbagai daerah. Lalu saya juga berdiskusi mengenai pengolahan, penyimpanan, pemilihan bahan masakan yang lebih lanjut. Saya ini bukan hanya ingin menjadi chef saja, saya juga sangat tertarik mempelajari garnish makanan, food styling, food photography dan juga gizi dan nutrisi dalam makanan. Saya banyak mendapatkan hal menarik mengenai food styling dari Chef Hendro. Food styling adalah membuat makanan agar terlihat sangat lezat di mata kamera, karena memang akan di potret.  Ternyata food styling itu biasanya tidak menggunakan makanan yang sesungguhnya, namun bukan juga dengan menggunakan dummy, contohnya seseorang ingin memotret sepotong waffle dengan 1 skup es krim diatasnya, memang ketika melihat hasilnya memang terlihat seperti demikian, namun kenyataannya adalah waffle nya mujngkin memang menggunakan waffle yang betulan namun es krim nya itu dibuat dari kentang yang diberi pewarna agar mirip dengan eskrim dan apabila menggunakan saus, saus nya tersebut bisa menggunakan cat atau yang lainnya, unik sekali. Karena untuk melakukan food styling itu memakan waktu sangat lama dalam sehari mungkin hanya mendapat 3 – 4 foto, kalau memakai es krim sungguhan, es krim nya tentu saja meleleh. Kalau garnish dan fotografi nya sampai saat ini saya mempelajari nya sendiri. Saya kadang men-garnish sendiri, kadang pula melihat contoh dari majalah, buku, internet dsb. Saya juga gemar menonton AFC(Asian Food Channel) kadang-kadang saya mengikuti cara memsaknya, garnish nya sebab semuanya menurut saya keren sekali. Saya ingin seperti Chef Karen Charlotta atau biasa disapa KC, karena dia bekerja untuk Tupperware dimana tempat ibuku bekerja, saya suka melihat masakannya unik-unik, begitu pula garnishnya.
 Semoga Allah meridhoi seluruh cita-cita yang saya inginkan dan menjadi pencipta ascet for the nation di bidang yang saya inginkan.
-Hasya Ghassani isa-

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Historical X For Labsky, All Rights Reserved. Design by DZignine