Masa Balita
Periode pertama, saya dilahirkan 21 Maret 1996 satu tahun kurang dua hari sejak kakak saya lahir. Saya anak kedua dari dua bersaudara oleh pasangan Tatan Nurciptan dan Hesti Handayani. Nama saya, Tasya Anggita Rachmani Putri yang dipanggil Tasya. Tahun pertama saya ada didunia pastinya penuh dengan cerita, namun saya tidak ingat apa saja yang terjadi ketika itu. Mungkin sebagian kecil yang dapat saya ceritakan.
Bermula ketika saya belajar jalan, saya dapat mulai berjalan ketika usia 10 atau 11 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan berbicara. Sekitar usia dua tahun lebih saya dapat berbicara dengan lancar. Ketika saya masih bayi mama saya pernah menaruh saya diatas sofa namun tiba-tiba saja saya terjatuh dari atas sofa. Dan itu membuat kaget mama dan papa saya hingga khawatir dengan keadaan saya. Selain itu saya juga pernah nakal memainkan setrika hingga mata saya terkena setrika yang masih panas. Namun syukurlah saya tidak kenapa-kenapa. Kejadian lucu lainnya, saya pernah menenggak obat asma saya hingga setengah botol habis. Kejadian itu menggegerkan orangtua saya untungnya saya tidak apa apa malahan saya sembuh dari sakit asma. Mama saya bilang “kamu dulu sering ngikutin kakak nya. Kalo manjat ikut manjat kalo lari ikut lari malah sampe kadang celaka sendiri.” makanya karena sifat saya yang enerjik saya sering celaka.
Ketika saya balita, saya sangat gemar sekali menggambar disitulah bakat saya terlihat dan saya menginginkan untuk menjadi seorang pelukis atau arsitek. Saya masuk ke TK Cikal Harapan karena mengikuti kakak saya yang sudah masuk TK itu. Memasuki Taman kanak-kanak saya dimulai dengan sangat menyenangkan. Saya sering mengikuti lomba mewarnai dan menggambar. Dan sering maraih juara. Pernah pula saya memenangkan lomba estafet dan berhasil juara satu. Saya juga suka tampil menari diacara acara ketika saya TK.
Saya pernah mengalami kejadian buruk ketika pembantu yang bekerja di rumah saya mengunci kan saya dan kakak saya di kamar ketika siang hari kami disuruh tidur. Hari itu mama dan papa saya bekerja sehingga saya dirumah bersama pembantu atau pengasuh saya. Sejak saat itu saya merasa agak takut bila tidak tidur siang. Masa-masa Taman Kanak-kanak saya lewati dengan penuh keceriaan dan menyenangkan.
Foto Masa Balita
Menginjak sekolah tentu dimulai dari level yang paling rendah, yaitu kelas 1. Hari pertama masuk sekolah saya tidak diantar oleh mama atau papa saya melainkan saya dijemput oleh pak santo. Ia adalah jemputan saya sejak TK. Tak ada perasaan takut ketika memasuki sekolah karena sekolah itu tak asing lagi. Karena saya sudah TK di sekolah yang sama yaitu, Cikal Harapan-I. Hanya sedikit yang berbeda, guru-guru serta ruang kelas yang baru. Namun kakak saya sudah lebih dahulu masuk SD jadi saya sudah tidak asing lagi dengan guru-gurunya karna beberapa sudah ada yang saya kenal. Ketika mengetahui pembagian kelas, ternyata saya masuk dikelas 1C dan wali kelas saya adalah bu Eti dan saya tidak mengenalinya. Melalui kelas 1 terasa singkat sekali. Dan pelajaran yang diberikan tidak rumit masih sangat dasar.
Namun ketika awal kelas 1 saya belum dapat membaca dan menulis dengan lancar sehingga saya mengalami kesulitan jika memilih buku pelajaran. Mama saya bilang “Kamu dulu paling susah belajar baca apalagi kalau huruf mati ketemu huruf mati, misalnya N ketemu G.” Namun dengan sendirinya karena terbiasa saya dapat membaca dan menulis di awal kelas 1 SD dan berhasil melalui sedikit kesulitan. Saya mengikuti ekskul yang sama dengan TK yaitu, ekskul tari, drum band, dan menggambar. Dan masih sama pula seperti TK, saya sering tampil nari, dan lomba menggambar dan mewarnai. Tidak terlalu banyak masa-masa yang saya ingat ketika kelas 1 SD. Tingkat terawal di sekolah dasar telah saya lalui, akhirnya saya naik ke kelas 2 SD.
Namun ketika awal kelas 1 saya belum dapat membaca dan menulis dengan lancar sehingga saya mengalami kesulitan jika memilih buku pelajaran. Mama saya bilang “Kamu dulu paling susah belajar baca apalagi kalau huruf mati ketemu huruf mati, misalnya N ketemu G.” Namun dengan sendirinya karena terbiasa saya dapat membaca dan menulis di awal kelas 1 SD dan berhasil melalui sedikit kesulitan. Saya mengikuti ekskul yang sama dengan TK yaitu, ekskul tari, drum band, dan menggambar. Dan masih sama pula seperti TK, saya sering tampil nari, dan lomba menggambar dan mewarnai. Tidak terlalu banyak masa-masa yang saya ingat ketika kelas 1 SD. Tingkat terawal di sekolah dasar telah saya lalui, akhirnya saya naik ke kelas 2 SD.
Kelas 2 saya dimasukan ke kelas 2A dan mendapatkan wali kelas yang sama, yaitu bu Eti. Beliau sangat baik kepada murid-muridnya. Namun saya pernah melakukan kesalahan ketika kelas 2, yaitu tidak sengaja mengotori meja beliau sehingga saya dimarahi. Saya cukup malu dengan kejadian tersebut walaupun kalau dipikir sekarang amat sepele. Dari kelas 2 saya naik ke kelas 3. Saya keluar dari eskul drum band dan tari ketika kelas 3 SD. Saya menggantinya dengan ekskul English club. Namun ekskul tersebut membosankan sehingga ketika kelas 4 SD saya mengikuti ekskul basket dan melukis. Saya menekuni ekskul melukis. Karena ekskul tersebut sangat mengasikan. Saya suka sekali menggambar dan mewarnai namun kali ini di kanvas dan cat minyak. Rasanya berbeda dengan ekskul menggambar yang hanya memakai crayon. Saya sering mengikuti lomba melukis dengan media yang aneh, salah satunya yang paling berkesan adalah dengan media laying-layang. Namun karena ada kesalahan teknis dari sekolah saya sehingga kami perwakilan yang mengikuti lomba salah tema tidak ada yang menang dari perwakilan sekolah saya.
Kelas 5 SD saya masuk ke kelas 5A dengan wali kelas bu Nisa. Kelas ini adalah kelas yang paling saya sukai di masa SD saya. Karena ketika kelas 5 teman-teman di kelas saya dekat sampai sekarang. Kami membuat kelompok dan masa kelas 5 adalah masa yang banyak mengesankan. Kegiatan yang terjadi di kelas 5 sangat berbeda. Saya merasa sudah mulai besar dan tidak kecil lagi. Beberapa kegiatan dibuat oleh siswa dan kami diberi tanggung jawab, sehingga itu membentuk kedewasaan. Lalu pada akhir jenjang ini yaitu kelas 6 SD. Pada masa itu saya lebih fokus ke pelajaran. Saya tidak membuang waktu karena saya cukup takut dengan UASBN yang baru pertama kali ada. Selain itu juga tes masuk SMP yaitu SMP Labschool Kebayoran, Awalnya saya tidak tahu ataupun tertarik dengan sekolah tersebut, namun karena kakak saya sudah disana duluan jadi saya tidak ingin pilih sekolah yang lain. Beruntunglah saya akhirnya masuk tes SMP Labschool Kebayoran dan lulus SD dengan nilai yang sangat memuaskan.
Foto Masa SD
Kelas 2
Rekreasi Perpisahan
Perpisahan
Masa SMP
Pertengahan tahun 2008 saya menjadi siswi SMP Labschool Kebayoran angkatan 8. Ketika masa ini tiba saya tidak tahu atau tidak pernah membayangkan masa SMP akan seperti apa. Namun saya rasa di masa SMP semua berubah. Hari pertama masuk SMP yaitu Lab Fresh School Day atau disebut juga umumnya dengan MOS. Saya belum pernah tahu MOS sebelum saya masuk SMP dan merasakan bagaimana itu MOS. Tentunya saya sangat kaget karena amat berbeda. Kakak kelas osis yang memberikan arahan, aturan aturan yang sangat banyak. Pada awal masa ini saya tentu belum nyaman dengan lingkungan baru. Teman SD saya yang masuk ke sekolah ini hanya satu jadi hampir semua murid adalah teman baru saya.
Kelas 7A atau disebut juga Ra7atouille adalah kelas pertama saya dengan pak Tri. Memulai belajar di SMP ternyata sulit. Pelajaran yang semula mudah sekarang semakin susah. Saya agak kewalahan namun untungnya saya bisa mengatasinya. Namun saya belum bisa beradaptasi di saat awal. Karena itu saya menolak untuk akselerasi karena awalnya saya calon akselerasi. Saya mungkin akan makin kewalahan dan harus memulainya dari awal lagi jika saya masuk akselerasi. Mulai kepertengahan kelas 7 saya mulai merasa senang dan nyaman. Di kelas 7 hampir semua anak memiliki chair mate masing-masing. Termasuk saya, teman sebangku saya yang hampir setahun saya duduk dengan nya adalah Jasmine yang sampai sekarang masih teman dekat saya di SMA. Pemilihan calon osis mulai di gelar. Saya mengikuti LDKS namun saya tidak lolos. Tetapi saya juga tidak muluk-muluk ingin menjadi osis karena saat itu minat saya hanya setengah-setengah. Ketika kelas 7 saya pernah rindu dengan masa SD saya kebetulan ada kegiatan Back To School. Kegiatan tersebut adalah kegiatan murid dari SMP Labschool datang ke SD nya dan mempresentasikan apa saja yang telah dirasakan ketika SMP. Tentu saya sangat tertarik maka saya mengikuti seleksi bersama teman saya yang satu SD dan kami pun akhirnya dapat melaksanakan back to school.
Diakhir kelas 7 cukup berat, karena kami sudah mulai senang dengan keadaan kelas namun harus berpisah. Akhir kelas 7 dilalui dengan hasil yang baik dan saya cukup puas dengan awal SMP saya.
Masuk ke kelas berikutnya yaitu kelas 8, saya mendapatkan kelas 8C atau Fli8Ckr dengan pak Hasyim. Kelas 8 adalah masa pertengahan di SMP. Masa itu sangat menyenangkan karena memiliki adik dan kakak kelas. Banyak hal mengesankan dikelas 8. Tentu karena osis yang menjabat adalah osis angkatan saya yaitu Hasthaprawira Satya Mahadhika, walaupun saya bukan termasuk salah satunya namun saya tetap bangga pada osis angkatan saya. Lalu digelar pula acara-acara besar salah satunya Acex dan Labspart yang saya sempat menjadi panitia sebagai Sekretaris. Tentu itu menjadi pengalaman yang mengesankan.
Kemudian di pertengahan kelas 8 saya mengikuti lanjutan dari Back To School, namun kali ini adalah pertukaran pelajar lokal. Ajang ini salah satu pembuka jalan untuk mengikuti pertukaran pelajar nasional yang akan lebih di batasi pengikutnya. Beruntunglah saya dapat mengikuti kedua nya. Pertukaran pelajar lokal saya pergi ke SMP Negri 13 dan Pertukaran pelajar Nasional saya ditempatkan di SMP 3 Semarang. Itu adalah salah satu pengalaman yang menarik. Setelah serangkaian kegiatan pertukaran pelajar, saya mengikuti pula pertukaran pelajar International ke Australia. Untuk seleksi ke Melbourne saya tidak berhasil, namun syukurlah saya berhasil untuk melakukan pertukaran pelajar ke Sydney. Tepatnya ke Menai High School. Kegiatan tersebut dilaksanakan di awal kelas 9.
Kemudian di pertengahan kelas 8 saya mengikuti lanjutan dari Back To School, namun kali ini adalah pertukaran pelajar lokal. Ajang ini salah satu pembuka jalan untuk mengikuti pertukaran pelajar nasional yang akan lebih di batasi pengikutnya. Beruntunglah saya dapat mengikuti kedua nya. Pertukaran pelajar lokal saya pergi ke SMP Negri 13 dan Pertukaran pelajar Nasional saya ditempatkan di SMP 3 Semarang. Itu adalah salah satu pengalaman yang menarik. Setelah serangkaian kegiatan pertukaran pelajar, saya mengikuti pula pertukaran pelajar International ke Australia. Untuk seleksi ke Melbourne saya tidak berhasil, namun syukurlah saya berhasil untuk melakukan pertukaran pelajar ke Sydney. Tepatnya ke Menai High School. Kegiatan tersebut dilaksanakan di awal kelas 9.
Tingkat terakhir di SMP saya masuk ke kelas 9D atau Empire of Mon9Dolia nama kelasnya. Wali kelas yang mendampingi adalah bapak Armat. Di akhir SMP ini saya mengalami banyak sekali pengalaman dan kejadian tak terduga dari mulai kebahagiaan serta kesedihan. Dikelas 9 saya bertemu lagi dengan Jasmine, dan saya mendapatkan teman-teman yang belum pernah sekelas dengan saya. Di kelas 9 saya mengejar masuk SMA Labschool dengan jalur khusus dan Nem yang memuaskan. Dan pada masa ini pula nama Scavolendra Talvoreight pada 3 September 2011 lahir. Banyak waktu kebersamaan dengan angkatan di tingkat ini yang tentu membuat kami semakin solid. Ketika waktu sudah mendekati UAS kami semua tidak sabar untuk melewati nya dengan ke suksesan. Karena sudah hampir 3 tahun kami menimba ilmu di SMP maka akan segera kami dapatkan hasil kerja keras kami.
Sudah dekat dengan UAN peristiwa buruk terjadi di kelarga saya, dua hari sebelum UAN om saya meninggal dunia. Hal tersebut menggemparkan saya sekeluarga namun akhirnya Tanggal 25 April 2011 UAS pertama, yaitu Bahasa Indonesia tiba. Soal-soal yang diberikan cukup rumit namun kami melupakannya dan terus maju kedepan untuk pelajaran selanjutnya. Tanggal 26 April 2011, hari kedua adalah Matematika. Tentu kami menaruh harapan besar pada pelajaran ini karena kemarin baru saja melewati bahasa Indonesia yang cukup sulit. Selesai Matematika berlanjut ke Bahasa Inggris esok hari. Saya pulang kerumah diantar pulang bersama mama dan papa saya. Karena tiap hari ujian nasional saya diantar pulang dan pergi oleh kedua orangtua. Itu sebagai tanda support dari mereka. Sesudah mengantar saya pulang papa saya pergi berangkat ke kantor. Saya dan keluarga tidak ada firasat apapun begitupula keadaan papa saya yang tidak sakit ataupun mengeluh tentang sesuatu.
Namun takdir berkata, hari itu sekitar pukul 5 saya ditelfon oleh papa saya dan ia mengatakan bahwa ia sakit. Lalu mama saya mencoba menelfon balik dan saya melihat bahwa mama saya berkata di telfon dengan wajah yang panik. Mama saya menyusul papa saya dan saya dirumah sendirian dan mendapatkan kabar buruk tentang papa saya yang meninggal dunia. Tentu semua orang kaget. Kejadian tersebut terjadi ditengah ujian nasional yang ketika itu saya sedang belajar untuk esok hari. Maka akhirnya saya mengikuti ujian susulan di SMP 19. Semua berubah ketika itu dan pengumuman kelulusan tiba, saya mendapatkan hasil yang memuaskan saya harap papa saya akan bangga dari sana. Mama saya bertutur “Makin kamu besar kamu makin tekun dan makin rajin belajar.” Namun akhir cerita SMP saya belum selesai sampai saya menghadiri Farewell dan Pelulusan Scavolendra Talvoeight. Jalur khusus SMA Labschool Kebayoran berhasil saya dapatkan sehingga saya tidak perlu memusingkan masalah SMA lagi.
Sudah dekat dengan UAN peristiwa buruk terjadi di kelarga saya, dua hari sebelum UAN om saya meninggal dunia. Hal tersebut menggemparkan saya sekeluarga namun akhirnya Tanggal 25 April 2011 UAS pertama, yaitu Bahasa Indonesia tiba. Soal-soal yang diberikan cukup rumit namun kami melupakannya dan terus maju kedepan untuk pelajaran selanjutnya. Tanggal 26 April 2011, hari kedua adalah Matematika. Tentu kami menaruh harapan besar pada pelajaran ini karena kemarin baru saja melewati bahasa Indonesia yang cukup sulit. Selesai Matematika berlanjut ke Bahasa Inggris esok hari. Saya pulang kerumah diantar pulang bersama mama dan papa saya. Karena tiap hari ujian nasional saya diantar pulang dan pergi oleh kedua orangtua. Itu sebagai tanda support dari mereka. Sesudah mengantar saya pulang papa saya pergi berangkat ke kantor. Saya dan keluarga tidak ada firasat apapun begitupula keadaan papa saya yang tidak sakit ataupun mengeluh tentang sesuatu.
Namun takdir berkata, hari itu sekitar pukul 5 saya ditelfon oleh papa saya dan ia mengatakan bahwa ia sakit. Lalu mama saya mencoba menelfon balik dan saya melihat bahwa mama saya berkata di telfon dengan wajah yang panik. Mama saya menyusul papa saya dan saya dirumah sendirian dan mendapatkan kabar buruk tentang papa saya yang meninggal dunia. Tentu semua orang kaget. Kejadian tersebut terjadi ditengah ujian nasional yang ketika itu saya sedang belajar untuk esok hari. Maka akhirnya saya mengikuti ujian susulan di SMP 19. Semua berubah ketika itu dan pengumuman kelulusan tiba, saya mendapatkan hasil yang memuaskan saya harap papa saya akan bangga dari sana. Mama saya bertutur “Makin kamu besar kamu makin tekun dan makin rajin belajar.” Namun akhir cerita SMP saya belum selesai sampai saya menghadiri Farewell dan Pelulusan Scavolendra Talvoeight. Jalur khusus SMA Labschool Kebayoran berhasil saya dapatkan sehingga saya tidak perlu memusingkan masalah SMA lagi.
Foto Masa SMP
Pertukaran Pelajar Nasional
Pertukaran Pelajar Internasional
Lari Pagi Terakhir
Farewell
Pelulusan
0 comments:
Post a Comment