Tugas 2
Membukukan Masa Silam
“15 Tahun yang Menyenangkan”
Masa Balita
Aku anak pertama dari kedua orangtua ku dengan ibu Yanty Melianty Isa dan ayah Isa Surya Nurmuhamad. Aku lahir di kota kampung halaman ku, Bandung pada hari Selasa tanggal 21 May 1996 pukul 14:25 di Rumah Sakit Limidjati. Dengan panjang 50 cm dan berat 3,1 kg dengan nilai apgar 10.Dokter yang menangani kelahiranku adalah dr. Sofyan Sahid dan dokter anak yang bernama dr. Abdurahman. Kakekku juga dokter bedah, jadi ikut masuk kedalam ruang operasi. Ibuku memberiku nama Hasya Ghassani Isa yang artinya Hasya adalah kesempuranaan, agar aku always do the best, Ghassani adalah cantik dan Isa adalah nama ayahku, tapi nama panggilanku cukup gia saja.Awalnya diperkirakan aku akan lahir tanggal 5 Mei, namun entah mengapa aku tak kunjung keluar dari perut ibuku sampai akhirnya di operasi Caesar karena terjadi perkapuran di plasenta. Saat hari kedua dirumah sakit, aku difoto memakai baju renda-renda oleh rumah sakit dan dijadikan hadiah untuk ibuku. Saat itu mungkin mungkin jarang rumah sakit yang melakukan itu, sehingga itu mengesankan sehingga ibuku menggunakan Rumah Sakit yang sama saat kelahiran adikku. Kedua orangtuaku berasal dari suku sunda, namun setelah 2 bulan dibandung aku pulang kerumahku di Bintaro Jaya Jl. Kucica JF3 No.13 Sektor 9, Jakarta. Dulu di Bintaro itu masih sangat sepi, dan jarak antar rumah cukup berjauhan. Disini aku hanya memiliki sedikit tetangga dan teman. Namun di Bintaro udara nya sangat segar, setiap pagi aku gemar sekali naik sepeda bersama ayahku.
Aku bayi yang sehat karena minum asi sampai umur 1 tahun, kalau ibuku pergi kerja pasti dikirim asi pakai kurir motor dari kantor ibuku. Aku selalu menunggu-nunggu asinya dating, aku hafal suara motor nya. Kalau dirumah ibu juga stok asi di lemari es. Selagi bayi, aku lincah sekali sampai tiga kali jatuh dari meja ganti dan tempat tidur, tapi Alhamdulillah aku baik-baik saja. Pernah juga waktu aku berumur 1 tahun, aku naik tralis jendela rumah, habis aku suka memanjat. Rumah kami juga bertingkat, dan ada tanggal yang menuju lantai dua, maka dari itu ibuku membuat pagar agar aku tidak naik tangga sendirian. Aku juga anak yang susah makan, kalau ibuku menyuapi aku makan, aku sering menyemburkan makanan dan seluruh tembok dan lantai rumah penuh dengan muntahan makanan. Yaa bagiku saat itu, makan adalah disaster.
Ibuku hamil anak yang kedua ketika aku umur 9 bulan. Jadi pada saat adikku lahir, aku baru berumur 1, 5 tahun. Adikku diberi nama Tsania Mahrani Isa dipanggil Tasya. Saat Tasya lahir mungkin aku iri karena ibuku sibuk dengan bayi baru, jadi setiap ibuku sedang menyusui Tasya aku sering memukul kepala nya Tasya karena aku iri aku tidak mendapat asi lagi dan jarang digendong ibuku lagi. Tapi ibuku tambah marah kalau memukul Tasya, jadi aku mulai rewel dan kesal dengan ibuku, padahal asalnya aku anak yang gembira. Tasya juga lahir di bandung di Rumah sakit yang sama, dan saat berumur 2 bulan, kembali ke Bintaro. Aku mulai senang bermain dengan Tasya bayi. Saat ibuku sudah kembali kerja, kami pindah sementara ke ruko di Jl. Woltermonginsidi milik tante nya ibu. Setiap Jum’at malam kembali ke Bintaro dan Minggu malam kembali lagi ke Ruko tersebut, terus begitu hinggal adikku berumur satu tahun. Tujuannya ibuku melakukkan itu adalah agar bias menengok kami dan memberikan asi pada jam istirahat kantor. Saat aku bayi sampai umur 5 tahun, aku punya mbak pengasuh yang baik bernama Mbak Mi’ah, sampai sekarang masih kontak telepon, menulis surat ataupun kadang datang untuk berkunjung dan sudah beberapa kali memberi sepasang Marmut yang kami pelihara dirumah.
Pada saat berumur 22 bulan, aku sudah mulai sekolah di Playgroup International, Kids Club di Jl. Cikajang, Kebayoran Baru. Pemilik sekolah tersebut namanya Ibu Rini, itu tempat yang menyenangkan sekali pengantarnya Bahasa Inggris, aku paling suka pelajaran Cooking Class. Disitu aku mempunyai teman baik namanya Adit dan Rery. Lalu saat berumur 3 tahun, aku dipindahkan oleh ibuku ke Playgroup International pula yaitu Kid’s World yang bertempat di Apartemen Brawijaya. Disini aku paling menyukai hari Rabu dan hari Jum’at sebab hari Rabu adalah Cooking Class, aku paling suka membuat cookies, namun aku lebih suka adonan yang mentah ketimbang yang sudah matang. Dan hari Jum’at adalah Swimming Class, aku sangat menyukai berenang. Lalu aku juga mengikuti banyak les, seperti KUMON, menyanyi di Binavokalia, TPA dan les Piano. Ibuku juga pernah mengajakku ke Bali, itu merupakan pengalaman pertamaku menaiki pesawat terbang, saat itu aku sangat tidak suka, rasanya pusing sekali, dan aku menangis.
Aku bersekolah Taman Kanak kanak di Al-Azhar Syifa Budi Kemang, saat aku TK A aku merasa kurang bahagia karena aku tidak punya banyak teman, aku hanya punya satu orang teman yang bernama Alda. Setiap hari aku diantar oleh ayahku ke Sekolah sebab apabila aku diantar oleh ibuku, aku sering kali telat sebab ibuku dandan nya lama. Lalu pada saat TK B aku sangat senang karena aku memiliki banyak teman, dan sahabatku bernama Dee-Dee. Dee-Dee itu anak yang menarik sekali, dia sangat baik dan setia padaku, namun memang kadang ceritanya sering kali aneh, dia bercerita tentang ayahnya yang meninggal sewaktu perang, lalu dia juga bercerita tentang cara menelepon tengkorak yang akan dating pada jam 10 malam. Memang aneh, tapi dia sungguh anak yang menarik, aku kangen sekali padanya sekarang. Aku juga banyak mengikuti ekskul, aku mengikuti ekskul gambar dan menari. Aku gemar sekali sekali menggambar kuburan dan pocong. Aku juga mendapat juara harapan kedua dalam perlombaan menari, aku sungguh senang karena itu merupakan piala pertamaku.
Masa SD
Hampir sama ketika TK, saat duduk di bangku kelas 1 aku juga tak memiliki banyak teman awalnya, namun lama-kelamaan aku mendapat banyak teman dan memiliki sahabat bernama Sasha. Di SD aku mendapat kesulitan mempelajari huruf sambung serta menggunakan pena. Menurutku setiap pelajaran tersebut berlangsung adalah disaster bagiku. Aku juga memiliki pengalaman yang amat sangat pahit di SD, yaitu ketika aku duduk di bangku kelas 3. Temanku ini hampir tiap hari ia membullying aku. Apabila aku tidak memberinya contekan saat ujian, pasti ia langsung marah dan menghasut semua teman sekelas untuk menjauhi aku, dan ujung-ujung nya aku pasti di keroyok oleh semua anak perempuan, untungnya anak laki-laki tidak terlibat dalam kasus ini. Hampir tiap hari pula aku kekuar-masuk ruang BP untuk diberi penyuluhan. Aku sangat sayang pada guru BP ku yang selalu memberikan semangat untuk tetap masuk sekolah dan untuk menghadapi temanku yang satu ini. Karena pada saat ini aku sudah hampir tidak ingin sekolah lagi. Yang aku heran adalah semua anak perempuan dikelas patuh pada perintah teman ku ini. Apabila ia memerintah untuk menjauhi si A, B atau C semua anak pasti langsung menurutinya, aku juga bingung mengapa bisa seperti itu. Selain itu, nilai rapotku selalu lebih bagus darinya juga nilai-nilai ulanganku, dan pasti dia langsung marah apabila seperti itu. Aku juga merasa sangat tersiksa sebab setiap pulang sekolah aku selalu dibuat oleh nya agar aku menuntahkan makanan yang aku makan tadi siang. Pernah pula suatu saat ia ingin bermain salon-salonan bersama ku, namun ia malah memotong rambutku sungguhan, tentu saja aku sangat marah namun dia hanya mentertawai ku dan langsung berlari pulang, sungguh amat sangat menyebalkan. Dia juga sudah pernah di skors, dan rasanya apabila tidak ada dia sungguh amat sangat nikmat, semua anak perempuan bermain dan berbaur bersama tanpa ada rasa takut. Namun saat dia sudah masuk lagi, semuanya kembali buruk seperti sediakala. Hal lain yang sangat aku tidak suka darinya adalah dia sering sekali berbohong, hampir semua perkataannya ada kebohongan, dan yang menyebalkannya lagi adalah dia juga menyuruh aku membiasakan untuk berbohong, Sungguh masa kelas 3 yang sangat amat pahit. Lalu aku berjuang keras untuk memperoleh nilai yang bagus agar bisa memasuki kelas Bina Bakat yang merupakan kelas khusus untuk anak-anak yang nilai maupun akhlaknya baik. Standar nilai nya pun berbea dengan kelas regular. Dan Alhamdulillah Aku masuk kelas Bina Bakat di Kelas 4. Namun bukan berarti apabila sudah memasuki kelas bina bakat berarti sudah aman, apabila nilai kita kurang bagus di kelas tersebut dan ranking nya tidak bagus pula, maka ketika naik kelas kita bisa saja di keluarkan, namun Alhamdulillah aku tetap berada di kelas bina bakat hingga aku kelas 6.
Sejak SD pula aku sudah diajari oleh ibuku untuk berdagang. Aku mulai berdagang di kelas 2 sampai aku kelas 6. Awalnya ibuku membelikan aku aku alat-alat tulis ntuk dijual, namun lama –kelamaan aku bisa membeli barang-barang yang lain dengan uangku sendiri, Alhamdulillah daganganku ini laku keras. Ibuku bilang uang nya untuk ditabung untuk bisa pergi ke Singapore, dan alhamdulilah ketika aku duduk di kelas 5 aku berangkat ke Singapore, yang merupakan pertama kalinya aku pergi ke luar negeri. Selain itu aku juga senang sekali ikut ibuku bekerja ke luar kota, Ketika ibuku pergi ke Padang, aku pun ikut dengannya, itu pertama kalinya aku pergi ke Pulau Sumatra.
Pernah suatu saat ketika aku duduk di kelas 5, tepat di hari lebaran kedua, aku sedang bermain-main dengan sepupu-sepupuku di bandung. Aku memang tinggal di Jakarta namun dikarenakan orangtuaku adalah orang sunda, dan semua saudaraku orang sunda, hamper semua saudaraku tinggal di Bandung. Setiap 2 minggu sekali atau kadang seminggu sekali aku selalu ke Bandung untuk berkunjung kerumah nenek dan kakek dari ibu dan menginap disana. Ketika itu hari sudah malam, aku sedang mengejar Kakak sepupuku yang sedang bermain sepeda di depan rumah nenek dan kakek dari ayah, aku tidak sengaja tersandung sesuatu dan jatuh, namun tangan kananku tak kuat menopang tubuhku karena sudah terlalu telat. Semua sepupuku sangat kaget ketika melihat kondisiku sedangkan aku bingung kenapa karena aku merasa baik-baik saja hanya terasa sedikit sakit di kedua gigi depanku. Lalu mereka semua menyuruh aku masuk ke dalam rumah, ketika aku berkaca di depan cermin kamar mandi, aku sangat kaget ketika melihat wajahku sendiri. Dahiku robek, kulit pipiku mengelupas, dua seri gigi depan ku patah setengah, daerah diatas bibirku robek pula, wajahku benar-benar penuh akan darah dan sisanya luka-luka di tangan, bahu, lutut dan siku. Seketika itu juga aku langsung dibawa UGD kerumah sakit St. Borromeus yang merupakan salah satu rumah sakit tempat kakekku bekerja. Luka-lukaku hampir semua nya dijahit, rasanya sakit, tapi aku tidak menangis. Yang membuatku agak stress adalah pasien disebelahku adalah orang yang sepertinya habis kecelakaan dan sudah sekarat, ditambah lagi sekujur tubuhnya penuh dengan darah. Dan aku pulang kerumah dengan kondisi banyak sekali perban. Dan dua hari setelah itu gigiku ditambal dengan gigi palsu.
Ketika duduk di bangku kelas 6, aku belajar dengan keras dan giat untuk bisa masuk SMP Labschool Kebayoran, dan semua itu terbayar ketika aku mengetahui aku diterima disana. Hadiahnya aku berlibur di Hongkong Selama satu minggu, aku sungguh senang.
Masa SMP
Awal masuk Labsky, aku agak kaget sebab sekolahnya sibuk, tidak santai seperti di SD ku dulu. Banyak PR, banyak ulangan ditambah lagi moving-class, bagiku saat itu cukup berat. Tapi di kelas 7 ini aku banyak menemukan teman-teman yang hebat, maka dari itu menurutku kelas au7oBots (7B) merupakan kelas yang paling banyak meninggalkan kenangan dibandingkan di kelas 8 dan 9. Teman-teman nya asik, dan menurutku ini kelas yang paling berbaur, tidak ada yang pilih-pilih teman. Pernah suatu ketika pelajaran Biology kelas kami dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok, kebetulan aku mendapat kelompok yang ditugaskan untuk membedah Kodok, dan aku pula lah yang membeli kodoknya. Ternyata ,embedah kodok itu seru, kita harus membedahnya perlahan-lahan jangan sampai pembuluh darah nya bocor. Sungguh pengalaman yang mengesankan.
Sejak Kelas 7 aku memilih ekskul Softball yang terus berlanjut hingga aku kelas 9. Ketika aku awal bermain softball, kakak kelas 9 nya banyak yang kurang sungguh-sungguh, hanya dua atau tiga orang yang mainnya serius, sisanya tidak. Sedangkan Aku, Kianty, Gianty dan Dinda masih sangat baru, itulah yang membuat kami kalah telak dalam pertandingan ini. SEtelah mengikuti Turnamen Pelajar ini, kami pindah Klub menjadi Radjawali dan mendapat dua coach baru yang saya senangi, Coach Nina dan Coach Yuki. Ketika aku duduk di kelas 8, aku kembali mengikuti Turname Pelajar, kali ini ada pemain cabutan namanya Tari, Inta dan Shawnee. Dan ada pemain baru dari angkatan kami yaitu Putty dan Rani, juag ada beberapa adik Kelas. Alhamdulillah tahun ini kami meraih Juara Ketiga. Ketika kau duduk di Kelas 9, aku sangat bangga karena kami mendapat Juara Pertama.
Perjalanan ku ke luar negeri sudah cukup banyak, aku sudah ke Singapore, Hongkong, Kuala Lumpur, Dubai, Umroh (Arab), Melbourne, Phillippines dan yang terakhir Tokyo & Osaka. Kalau di dalam negeri aku sudah ke Bali, Yogyakarta, Cirebon, Padang, Jambi, Malang. Menurutku perjalanan yang paling menarik adalah ketika pergi ke Jepang. Jepang itu Negara nya sangat maju, transportasinya sangat beragam. Penduduknya pun ramah. Aku bercita-cita mencari beasiswa untuk kuliah nanti di Tokyo Daigaku (University of Tokyo).
Pelajaran yang paling berharga di SMP aku sudah bisa menemukan cita-citaku ingin menjadi apa. Aku ingin menjadi Koki dan Pengusaha, maka dari itu aku mulai berjualan Pizza dan Cheesecake di Sekolah, tapi dengan modal sendiri tidak dari orangtua lagi. Aku juga ingin punya kerja sampingan, yaitu menjadi softball athlete.
-Hasya Ghassani Isa-
0 comments:
Post a Comment