Membukukan Masa Silam
Bagoes Raditya XF
Nama Saya Bagoes Raditya, dan saya biasa dipanggil Adit. Saya Lahir di Jakarta, 24 febuari 1997. Saya lahir tepatnya di Rumah Sakit Bunda, di kawasan Jakarta Pusat. Saya lahir pukul 02.00 pagi WIB. Saya mulai bisa berjalan berumur sekitar 14 bulan, atau 1 tahun 2 bulan, dan ketika itu , saat diadakannya pernikahan om saya dan tante saya. Karena itu, bisa diketahui bahwa saya sudah bisa merangkak di bawah 14 bulan, atau 1 tahun 2 bulan, karena orang tua saya tidak ada yang mengingat kapan saya bisa merangkak. Saya masuk ke dalam dua kelompok bermain, yaitu Tumble Tots daerah Cempaka Putih dan Pembangunan Jaya di daerah Bintaro. Kenapa saya bersekolah di Tumble Tots Cempaka Putih? Karena saya dulu tinggal di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kata nenek saya, saya sering main di tetangga nenek saya, dan diberi coklat, dan saya makan coklat itu secara diam – diam. Kata nenek saya, saya juga sering dibelikan permen oleh tetangga saya. Saya juga ingat, bahwa saya juga punya teman, dan itu tetangga saya. Dia bernama Adit juga. Kata nenek saya,dia pernah diculik, dan dibawa pergi dengan mengendarai bus metro mini. Beruntung, ayahnya kebetulan melewati bus metro mini tersebut, dan teman saya itu minta tolong melalui jendela bus metro mini tersebut. Akhirnya, penculik itu terkejar, dan teman saya terselamatkan. Menurut saya, rumah di daerah Cempaka ptih itu merupakan kenangan dan sejarah yang penting bagi saya. Akan tetapi, rumah itu hanya tinggal kenangan. Rumah nenek saya tersebut sudah hancur, rata dengan tanah. Saya pindah dari rumah itu tahun 2000. Saya masuk ke kelompok bermain pada umur 3 tahun. Waktu itu, saya bersekolah di kelompok bermain Pembangunan Jaya, di sekitar Bintaro jaya sektor 9.pada saat itu, saya sudah pindah dari rumah saya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi di Kompleks Bumi Karang Indah, Blok A6 no. 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Itu merupakan rumah nenek saya. Sewaktu itu, saya masih bertempat tinggal di daerah Lebak Bulus .Saya ingat bahwa pada saat itu, saya tidak mau masuk kelas dan menangis tanpa alasan, dan saya baru bisa berhenti menangis ketika diberi permen oleh ibu dari teman saya. Selanjutya, Saya masuk TK A atau Taman Kanak- kanak tingkat satu. Ketika itu, rumah saya pindah menjadi di daerah Kompleks Graha Hijau 2 blok E – 13, Kampung Utan, Ciputat, Tangerang. Saya masuk ke dalam Taman Kanak-kanak pada umur 4 tahun. Pada saat TK A, sekolah saya masih berlanjut di sekolah yang sama, yaitu TK Pembangunan Jaya daerah sektor 9 Bintaro Jaya. Saya masih ingat kalau saya sewaktu TK A saya menjadi dirijen yang memimpin sekelompok paduan suara TK A . Lalu, Saya Naik ke TK B, atau taman kanak-kanak tingkat 2. Saya masuk ke TK B pada umur 5 tahun. Pada saat TK B, sekolah saya masih di TK Pembangunan Jaya Bintaro Sektor 9. Ketika saya TK B, saya pernah menjadi petugas upacara, yaitu menjadi petugas pengibar bendera, dan menjadi pemimpin upacara. Saat – saat itu merupakan saat – saat yang indah menurut saya.
Selanjutnya, saya masuk kelas satu SD. Saat kelas satu SD, saya masih bersekolah di SD Pembangunan Jaya, tetapi lokasinya terpisah dari TK Pembangunan Jaya, yaitu terletak di daerah sektor 3A ,Bintaro Jaya. Saat kelas satu, saya ingat saya masuk ke kelas 1A dan absen 7. Pada kelas satu, saya ingat bahwa permainan yang sedang nge “trend” pada saat itu merupakan kartu Yu Gi Oh. Berhubung saya dan teman saya masih belum punya permainan kartu tersebut, saya dan teman – teman saya membuat permainan kita sendiri, yaitu mencari harta karun. Saya berpikir, saya dan teman – teman saya menjadi seperti orang aneh dan kurang kerjaan, karena saya dan teman – teman saya menggaruk – garuk tanah, layaknya mencari harta karun. Tapi, kita tidak merasa malu pada saat itu. Saya juga mengikuti semacam konser drama, dan saya menjadi sekelompok anak yang suka bermain. Saya juga ikut lomba class meeting, yaitu lomba estafet bendera tunggal, dan estafet bendera kelompok. Kelas saya juara dua pada saat itu. Pada saat ulang tahun teman saya tiba, ia membuatkan baju kelas beserta dengan topinya bertuliskan kelas 1A, dan keluarga kelas 1A, baik muridnya dan wali kelas. Pada akhirnya, saat kenaikan kelas, saya bersyukur saya bisa masuk ranking 5. Di SD Pembangunan Jaya, libur kenaikan kelas dapat mencapai tiga minggu lamanya.
Saat masuk sekolah tiba, saya masuk ke kelas 2 B. Kelas 2B terletak pada lantai 2 di sekolah saya. Saat itu merupakan pengalaman pertama saya memiliki kelas di lantai dua. Ternyata, kelas yang terletak pada lantai dua tersebut menurut saya cukup menguras tenaga . selama kelas dua pun, itu adalah pengalaman yang sangat mengesankan selain kelas satu bagi saya. Di kelas dua, saya sudah mulai belajar perkalian dan pembagian. Di kelas dua, kelas saya mengikuti class meeting. Saya mengikuti class meeting di bidang olahraga tarik tambang dan sepakbola. Kenapa saya ikut lomba tarik tambang? Karena saya dahulu berbadan besar. Tarik tambang kelas saya menang juara 2. Akan tetapi, tim sepakbola dari kelas kami kalah 2 – 0. Akan tetapi, kelas kami tetap bangga dapat memenangkan lomba tarik tambang. Saat sesudah ulangan kenaikan , dibagikan raport saya dan rangking. Saya mendapat prestasi yang bagi saya itu kurang membanggakan, karena saya rangking 7. Meskipun itu, nilai ulangan kenaikan kelas saya tidak terlalu buruk. Nilai rata – rata dari ulangan saya adalah 8.00. saat kenaikan kelas tiga, kelas saya menampilkan pentas seni atau pensi yaitu paduan suara. Pada kenaikan kelas tiga, saya juga pindah rumah untuk yang ke tiga kalinya. Saya pindah ke Perumahan Bumi Karang Indah, blok C5 no 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yaitu satu kompleks dengan rumah nenek saya yang dulu, jadi apabila saya ingin pergi mengunjungi rumah nenek saya, saya tinggal jalan kaki, naik sepeda, ataupun minta tolong dijemput oleh pembantu nenek saya. Rumah itu merupakan rumah yang kecil. Hanya ada 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 kamar mandi pembantu, 1 kamar pembantu, dan sisanya ruang tamu dan keluarga. Saya tingal di rumah itu dan hanya mengontrak untuk beberapa tahun saja. Pada liburan kenaikan kelas tiga, saya diajak oleh keluarga saya pergi ke luar negri, yaitu ke Singapura. Di sana saya menginap di Hotel Conrad, di Orchard Road, Singapura. Di sana saya mengunjungi beberapa tempat wisata diantaranya mall Takashimaya, dan Snow City. Mall Takashimaya sebenarnya hanya mall biasa seperti yang terdapat di Jakarta. Akan tetapi, bedanya hanya ada dua. Yaitu harga dan kebersihannya. Harga barang yang terdapat di singapura ada yang lebih mahal, ada juga yang lebih murah. Kalau masalah kebersihannya, jangan ditanya. Kebersihannya terjamin di sana. Kalau ada yang ketahuan membuang sampah sembarangan, bisa didenda ratusan atau bahkan ribuan dollar singapura. Kalau dikonversikan ke dalam satuan mata uang rupiah, dapat mencapai puluhan juta rupiah. Kalau Snow City adalah suatu bangunan tertutup, yang didalamnya terdapat salju buatann yang sangat dingin. Di sana kita dapat bermain selancar dengan ban, dapat bermain perang salju, dan juga dapat membuat boneka es. Kalau kedinginan, kita bisa keluar ruangan tersebut. Kalau masalah keamanan pada saat berselancar, itu akan aman sekali. Karena kita diberi perlengkapan seperti helm, jaket kangan panjang, dan sarung tangan agar tidak tergores.
Di awal kelas tiga, kelas saya terletak pada lantai 2. Untung saja kelas saya tidak terletak pada lantai 3. Saya masuk ke kelas 3B. Di kelas tiga, saya mulai belajar bilangan romawi. Pada saat lomba 17 agustusan, saya mengikuti lomba makan kerupuk. Saya kalah dalam lomba itu. Saya sempat kecewa dengan hal itu. Akan tetapi, semua itu terobati dengan class meeting yang diikuti saya dan teman – teman saya di bidang sepak bola. Kami juara 2. Dan kami memenangkan hadiah untuk kelas berupa semacam lemari untuk di pajang di kelas. Pada akhirnya, saat kenaikan kelas, saya masuk ke ranking 7. Nilai rata – rata saya adalah 8.50. Pada liburan kenaikan kelas 4, saya pergi ke daerah Yogyakarta. Saya pergi kedaerah Yogyakarta menggunakan pesawat terbang. Saya pergi ke daerah Yogyakarta karena daerah asal saya dari Yogyakarta. Saya ke Yogyakarta pergi ke daerah candi prambanan dan Borobudur. Itu adalah pengalaman pertama kali ke candi Borobudur dan candi Prambanan. Di sana, saya naik ke puncak candi Borobudur. Katanya , jika ada orang yang dapat menyentuh patung Buddha yang terdapat di dalam stupa, keinginan orang yang menyentuh patung Buddha tersebut akan terkabul. Pada saat itu juga, waktu kontrak rumah saya yang di blok C5 no 7 sudah habis, jadi saya mencari kontrakan lagi, dan saya mendapat kontrakan di komplek yang sama, berada di blok C 7 no 8. Itu adalah rumah dua tingkat yang tanahnya tidak terlalu lebar, yang terdapat di seberang rumah nenek saya.
Pada saat kelas 4 SD, saya masuk ke kelas 4B. di kelas 4 SD, pelajaran matematika sudah mulai susah. Akan tetapi, kelas kita menjadi kelas terbaik di saat class meeting. Mengapa seperti itu? Pada saat class meeting, saya ikut bidang sepak bola. Kelas saya berhasil memenangkan pertandingan sepak bola antar kelas dan berhasil juara satu. Saya mengikuti ekskul bola pada kelas 4 SD. Posisi saya di tim itu adalah menjadi pemain bertahan yaitu menjadi goalkeeper dan menjadi pemain back. Di saat akhir, saya dapat menduduki ranking 6. Pentas seni dari angkatan kita adalah bermain drama. Drama dari angkatan kita adalah tentang film kartun “The Lion King”. Tim dari grup drama dibagi menjadi dua, yaitu grup perkusi dan grup drama. Grup perkusi adalah grup yang memainkan lagu dari drama yang dimainkan oleh grup drama.
Kenaikan kelas 5 SD telah tiba. Kelas lima, saya masuk ke dalam kelas 5B, terletak di lantai 2. Saya dapat nomor absen 10. Saat ada acara 17 Agustusan, diadakan lomba drama. Saat itu juga, kelas kami juara satu. Karena, kelas yang lain menampilkan paduan suara, kelas kami menampilkan drama musical. Tetapi, tanpa sengaja, drama musical kelas kami yang tadinya bersifat serius, menjadi seperti komedi gara – gara teman saya yang terpeleset di atas panggung, gara – gara dia mengenakan kaus kaki di atas lantai kayu yang licin. Bahkan, drama kami ikut dipakai untuk pentas pada saat acara pembukaan Pembangunan Jaya Cup atau biasa dikenal PJ Cup. Di akhir semester, saya dapat menduduki ranking 6. Drama pentas seni dari kelas kami adalah memainkan drama yang sebelumnya telah kita mainkan pada saat 17 Agustusan. Di liburan kenaikan kelas 6, saya diajak oleh teman – teman saya pergi ke Dunia Fantasi Ancol. Kami menaiki jet coaster, masuk ke rumah kaca, rumah yang didalamnya miring – miring, dan wahana star wars. Saya juga kembali diajak oleh keluaga saya ke Singapura. Di sana kita menginap di hotel Conrad, terletak di daerah Orchard road. Di sana kita pergi mengunjungi Singapore Flyer, sebuah kincir angin raksasa yang setiap tabung penumpangnya terbuat dari kaca transparan. Jadi, kita bisa melihat ke bawah secara langsung. Kita juga menaiki mobil amphibi , yaitu mobil yang dapat berjalan di darat dan dapat mengapung di atas air. Saya juga pindah rumah lagi ke daerah Bintaro Jaya, di jalan Camar. Saya mengontrak selama kurang lebih 1 tahun, sampai rumah saya yang asli selesai dibangun.
Tidak terasa, kali ini saya sudah kelas 6 SD. Sebentar lagi angkatan kami sudah harus menghadapi ujian nasional. Angkatan kami harus mengikuti try out ujian nasional sebanyak tujuh kali, dan setiap putaran try outnya akan dibuat ranking. Kami juga harus mengikuti semacam pemantapan di hari sabtu. Sesudah ujian nasional, angkatan kami mengadakan acara wisuda. Saya masuk juara 3 NEM tertinggi, yaitu 29,10. Dua orang di atas saya mendapat nilai seri, yaitu 29,15. Hanya selisih 0,05 dengan saya. Kami mengadakan acara makan bersama saat itu.itu adalah saat – saat yang sangat mengharukan. Tempat perpisahan kami terletak di Villa Ratu Outbond, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kami bermain bermacam permainan seperti flying fox, ada juga game seperti kita harus duduk di atas kursi yang diatasnya terdapat ember yang terisi air. Ember itu terikat oleh tali yang terhubung dan membentuk ranjau. Salah satu teman kami harus ditutup matanya dan harus diberi instruksi oleh yang duduk dibawah ember agar tidak menyentuh ranjau tersebut. Apabila dia menyentuh ranjau, orang yang duduk dibawah ember akan basah terguyur air. kami juga berfoto untuk buku perpisahan. Kebetulan kelas kami mendapat tema “Cowboy”. Jadi kami harus mengenakan kostum koboi.
Saya sudah naik ke kelas 1 SMP. Saya masuk ke SMP Bakti Mulia di dekat Carrefour Lebak Bulus. Kebetulan saya mendapat tawaran akselerasi, yaitu menyelesaikan SMP dengan hanya 2 tahun saja. Tentu saja saya tidak akan melewatkan kesempatan itu dan mengambil tawaran itu. Di kelas 1 SMP, saya masuk aksel hanya dengan 19 murid. Posisi kelas yang hanya 19 orang itu pun bertahan hingga kami kelas 3 SMP. Di pertengahan semester, nilai saya sempat buruk dan turun ke ranking 11. Tetapi, mendekati akhir saya berhasil menduduki ranking 1. Saya juga sempat menjadi ketua kelas selama beberapa tahun terakhir. Beberapa bulan sebelum ujian nasional, kelas kami mendapat program sendiri yaitu pemantapan setiap hari sabtu. Kami juga sering membawa sepeda ke sekolah dan bermain sepeda di saat istirahat telah tiba. Hasil ujian nasional saya cukup baik. Saya mendapat NEM 34.00. akan tetapi, juara 1 NEM tertinggi sampai juara 4 NEM tertinggi berasal dari kelas akselerasi. Di buku tahunan, kelas saya mendapat tema “Cowboy” lagi. Prom night diadakan di Dharmawangsa Square. Saya dan teman – teman saya hanya dapat bertahan sampai jam 11 malam.
Sampai saat itulah saya masuk ke SMALabschool kebayoran. Pengalaman di Labschool kebayoran juga tidak kalah seru. Saya ikut MOS dan berkenalan denganteman – teman baru. Saya juga bertemu dengan kakak – kakak osis dengan berbagai latar belakang yang unik. Saya juga sudah memulai pelajaran secara rutin. Itulah cerita saya selama 14 tahun.
Foto saya sewaktu perpisahan
foto saya dan teman – teman saya sewaktu perpisahan.
Foto saya saat di Dunia Fantasi Ancol
Foto saya saat di Dunia Fantasi Ancol
Foto saya saat di Dunia Fantasi Ancol
Foto saya sewaktu di pantai Ancol
Foto saya sewaktu di pantai Ancol
0 comments:
Post a Comment