Setiap individu memiliki mimpi yang berbeda. Secara pribadi, saya memiliki mimpi berprofesi dalam bidang ekonomi.
Sebagai permulaan saya berminat memasuki kelas berjurusan IPA saat kelas XI nanti, untuk memperdalam ilmu kesukaan saya. Meskipun saya ingin berprofesi dalam bidang ekonomi, saya yakin saya dapat memasuki perguruan tinggi terbaik dengan fakultas yang bersangkutan melalui pendidikan kelas berjurusan IPA.
Saat SMA, saya akan mendapatkan nilai maksimal, berprestasi dalam akademik, namun juga aktif dalam kegiatan non-akademik. Dengan terwujudnya hal tersebut, saya akan lolos dalam seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Undangan untuk memasuki Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi.
Karena fakultas yang saya pilih adalah fakultas ekonomi, pembelajaran akan dilaksanakan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang mengizinkan muridnya untuk melaksanakan pendidikan sarjananya lebih singkat jika murid tersebut sanggup serta memiliki nilai yang memungkinkan. Saya sendiri berminat untuk menyelesaikan S1 saya dalam waktu singkat. Kerja keras saya akan terbayar 3,5 tahun kemudian dengan keberhasilan menyelesaikan S1 pada umur 20 tahun.
University of Cambridge di Inggris merupakan tujuan saya selanjutnya. Saya akan mengambil gelar Master of Business Administration sebagai S2, dan gelar Doctor of Philosophy (PhD) pada bidang Economics; Trade and Finance sebagai S3. Universitas legendaris ini menarik perhatian saya dengan lokasinya yang cantik, atmosfir kesehariannya yang tenang, sertatentunya kualitas tinggi universitas tersebut yang telah diketahui dunia.
Sepengetahuan saya hingga saat ini mayoritas pelajar berminat menyelesaikan S2 mereka, melanjutkan kehidupan pribadi dan profesinya, lalu baru melanjutkan pendidikan S3 saat mereka sudah berkeluarga. Menurut pendapat mereka,mengambil gelar S3 akan memakan waktu yang cukup panjang sehingga kebutuhan lain dalam kehidupan pribadi mereka akan tertunda.
Namun menurut pendapat saya, melanjutkan pendidikan S3 saat sudah berkeluarga akan jauh lebih merugikan daripada melaksanakannya langsung setelah mendapatkan gelar S2. Terlebih lagi, S2 dan S3 secara berutun dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat di luar negeri. Sebutlah 4 tahun; jangka waktu tersebut dalam opini saya layak dilaksanakan untuk memperjuangkan kedua gelar tertinggi tersebut.
Menyelesaikan S3 di universitas ternama tentunya membanggakan, terlebih lagi mendapatkan gelar tersebut saat berumur 25 tahun. Setelah melewati hal tersebut, saya akan kembali ke tanah air. Dengan gelar yang telah dimiliki, saya akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup.
Menyelesaikan S3 di universitas ternama tentunya membanggakan, terlebih lagi mendapatkan gelar tersebut saat berumur 25 tahun. Setelah melewati hal tersebut, saya akan kembali ke tanah air. Dengan gelar yang telah dimiliki, saya akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup.
Profesi saya akan dimulai dengan bekerja di Ernst and Young, sebuah perusahaan jasa konsultasi bisnis profesional yang bermarkas di London, Inggris. Saya akan berkerja di cabang Ernst and Young di Jakarta, yang saat ini terletak di gedung Bursa Efek Indonesia.
Ernst and Young merupakan perusahaan milik negara asing. Perusahaan ini merupakan salah satu dari empat perusahaan yang disebut the Big Four auditors bersama PricewaterhouseCoopers, Deloitte Touche Tohmatsu, dan KPMG karena kesuksesannya. Tentunya, saya akan bangga untuk berkarir di sebuah perusahaan ternama seperti ini. Namun, pasti akan lebih membanggakan jika perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan milik asing, namun merupakan perusahaan domestik.
Ernst and Young merupakan perusahaan milik negara asing. Perusahaan ini merupakan salah satu dari empat perusahaan yang disebut the Big Four auditors bersama PricewaterhouseCoopers, Deloitte Touche Tohmatsu, dan KPMG karena kesuksesannya. Tentunya, saya akan bangga untuk berkarir di sebuah perusahaan ternama seperti ini. Namun, pasti akan lebih membanggakan jika perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan milik asing, namun merupakan perusahaan domestik.
Dengan alasan yang telah disebutkan di atas, saya berminat untuk membangun perusahaan bisnis profesional dari Indonesia yang setingkat dengan the Big Four auditors. Untuk mencapai mimpi ini, saya akan mengakhiri karir saya di Ernst and Young saat saya sudah mengerti bagaimana cara membangun sebuah perusahaan sepertinya, dan memulai misi saya untuk membanggakan tanah air yang akan berakhir dengan keberhasilan.
B. TARGET-TARGET MEWUJUDKAN MIMPI
Banyak dari kita yang bermimpi dan tidak mencapainya. Sebagian dari mereka mungkin berpikir, "Bermimpi hanya untuk hiburan hidup yang tidak sempurna. Toh, hidup memang sudah tidak dapat diubah lagi." Padahal hidup sebenarnya dapat diubah dengan perjuangan. Saya pun mempunyai cara sendiri untuk mencapai mimpi saya, yang akan saya tuliskan dalam kesempatan ini.
Bermulai dari SMA, yang menurut saya merupakan suatu jenjang pendidikan yang menguras tenaga. Untuk sukses melewati tahapan pendidikan ini, individu harus memfokuskan perhatiannya dalam prestasi akademik agar mendapatkan perguruan tinggi yang diinginkan, namun pada sisi lain ditantang pula untuk aktif dalam kegiatan serta merekatkan persahabatan dan hubungan pribadi. Karenanya, jenjang pendidikan ini tidak akan mudah dilupakan di masa mendatang.
Target saya untuk berhasil melewati SMA adalah berusaha untuk membagi waktu dan berdisiplin dalam melaksanakankewajiban saya. Dengan melaksanakan hal tersebut, saya dapat membiasakan diri untuk kehidupan di masa mendatang.
Tidak hanya pembagian waktu dan pendisiplinan diri, saya juga dapat melatih diri secara fisik dan mental. Yang dimaksud dengan fisik di sini adalah membiasakan menjaga kesehatan, serta bertahan untuk menghindari kelelahan. Pada sisi lain, mental yang dimaksud merupakan berlatih untuk menghindari mengeluh dan bersabar dalam mencapai sesuatu. Pelatihan mental juga termasuk dalam menerima kritik dan saran untuk membangun diri lebih baik, bukan menerimanya dengan emosi yang diakhiri dengan putus asa.
Dengan semangat, taqwa kepada Allah SWT, serta melaksanakan kegiatan di atas saya akan berhasil memasuki kelas berjurusan IPA saat saya naik ke kelas XI, mendapatkan nilai maksimal, berprestasi akademik, namun juga akif dalam kegiatan non-akademik. Perjalanan SMA saya akan diakhiri dengan diterimanya diri saya di FEUI Akuntansi melalui SNMPTN Undangan.
Berlanjut di masa kuliah saat saya telah terbiasa dengan kehidupan yang sibuk, saya akan berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana pertama saya dalam waktu sesingkat mungkin. Saya tidak akan mengorbankan pengalaman belia saya, namun saya akan mencoba untuk menikmati masa remaja saya sekaligus belajar dengan giat. Dengan ini, kemungkinan saya menyesal di kemudian hari akan menyempit.
Target saya untuk mencapai pendapatan gelar S1 dengan nilai terbaik dalam waktu yang singkat adalah selalu mendapatkan IPK di atas 3,5. Dengan ini, saya dapat mengambil jumlah SKS maksimal, sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang bersangkutan dalam 7 semester.
Setelah mendapatkan gelar S1, saya berminat melanjutkan pendidikan saya di University of Cambridge. Untuk memasuki universitas tersebut, saya menargetkan TOEFL setinggi 600 atau lebih. Meskipun kebanyakan pelajar bermimpi memasuki universitas kelas dunia melalui beasiswa, saya memilih untuk memulai kuliah saya tanpanya. Selain beralasan bahwa beasiswa untuk gelar Master of Business Administration di University of Cambridge cukup terbatas, menurut saya lebih baik fokus dalam memasuki universitas ternama daripada fokus untuk mendapati beasiswa pada tahapan ini.
Sesampainya di Inggris, saya bukan hanya perlu mempersiapkan tekad yang kuat dalam belajar, tetapi juga mental. Tidak sedikit jumlah pelajar Indonesia yang sudah pergi jauh berkuliah di luar negeri, namun pulang kembali ke tanah air karena tidak sanggup menghadapi perbedaan budaya. Ada sebagian dari mereka yang menghabiskan uangnya untuk pesta pora dan melupakan niat awalnya pergi jauh, yaitu menuntut ilmu. Sebagian yang yang lain tidak sanggup hidup tanpa keluarga dan memilih untuk menyerah.
Saya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menjadi pelajar Indonesia berikutnya yang pergi jauh ke luar negeri, lalu pulang ke tanah air dengan tangan kosong. Ini hanya akan membuat negara lain mencemooh Indonesia lebih lanjut, mengatakan bahwa bangsanya merupakan pengecut yang tidak sanggup menghadapi tantangan. Saya berminat belajar ke luar negeri, dan baru akan pulang ke Indonesia setelah membawa gelar yang membanggakan.
Untuk melewati masa-masa merana yang dialami kebanyakan pelajar yang berkuliah di negara asing, perlu disiapkan iman dan taqwa kepada Tuhan. Karena saya beragama Islam, saya harus memiliki iman yang kuat serta bertaqwa kepada Allah SWT. Saya harus sanggup menahan godaan untuk melaksanakan hal yang salah, dan selalu mengingat alasan saya untuk pergi ke Inggris; belajar dan mendapatkan gelar S2 yang dilengkapi dengan S3.
Banyak yang berkata bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, dan saya merupakan salah satu dari mereka yang setuju dengan pernyataan ini. Karenanya menurut saya tidak ada salahnya berteman dan bergaul saat saya melaksanakan kuliah di Cambridge nanti, bahkan dengan orang asing berbudaya lain sekalipun. Namun saya harus tetap berpegang teguh kepada kepercayaan saya dan tidak terbawa ke jalan yang salah.
Dengan kerja keras, saya pun akan berhasil mendapatkan gelar Master of Business Administration. Selanjutnya saya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan terakhir yang berupa pengambilan gelar S3. Sebenarnya gelar S3 tidak terlalu diperlukan dalam berprofesi. Untuk bekerja di suatu perusahaan ternama, gelar S2 pun sudah cukup. Lagipula biaya untuk S3 tidak terlalu terjangkau.
Namun untuk mendapatkan S3 di universitas yang sama saat mengambil gelar S2 sebelumnya, beasiswa lebih mudah diperoleh. Dengan membuktikan bahwa seorang pelajar melaksanakan pembelajaran dengan baik dan serius dalam proses pengambilan gelar S2, orang tersebut memperluas kemungkinan dirinya untuk memperoleh beasiswa dari universitas tempat ia menuntut ilmu.
Menurut saya minat untuk mendapatkan beasiswa saat mengambil gelar S3 sekaligus dapat menjadi acuan untuk disiplin belajar dari saat saya mulai memasuki University of Cambridge, karena secara tidak langsung syarat utama mendapatkannya adalah membuktikan bahwa saya merupakan siswi yang memiliki niat belajar tinggi dan melaksanakan kuliah dengan serius saat mengambil gelar S2.
Saya juga berminat untuk mendapatkan gelar S3 saat berumur 25 tahun. Meskipun waktu yang cukup singkat untuk menyelesaikan sampai jenjang pendidikan S3 tidak mudah, hal tersebut dapat dicapai dengan kerja keras seperti halnya mencapai waktu yang singkat dalam mendapatkan gelar S1. Asal memiliki niat dan daya juang tinggi, hal-hal tersulit pun dapat terlaksanakan dengan lancar.
Mimpi saya berikutnya merupakan berkarir di perusahaan bisnis profesional bernama Ernst and Young dan membangun sebuah perusahaan domestik serupa yang berkualitas lebih tinggi. Secara garis besar, tulisan saya di atas telah menjelaskan target-target untuk mencapai kedua mimpi tersebut. Namun, yang saya prioritaskan dalam mencapai mimpi-mimpi saya adalah iman dan taqwa kepada Allah SWT serta semangat dan daya juang yang tinggi.
Target saya untuk berhasil melewati SMA adalah berusaha untuk membagi waktu dan berdisiplin dalam melaksanakankewajiban saya. Dengan melaksanakan hal tersebut, saya dapat membiasakan diri untuk kehidupan di masa mendatang.
Tidak hanya pembagian waktu dan pendisiplinan diri, saya juga dapat melatih diri secara fisik dan mental. Yang dimaksud dengan fisik di sini adalah membiasakan menjaga kesehatan, serta bertahan untuk menghindari kelelahan. Pada sisi lain, mental yang dimaksud merupakan berlatih untuk menghindari mengeluh dan bersabar dalam mencapai sesuatu. Pelatihan mental juga termasuk dalam menerima kritik dan saran untuk membangun diri lebih baik, bukan menerimanya dengan emosi yang diakhiri dengan putus asa.
Dengan semangat, taqwa kepada Allah SWT, serta melaksanakan kegiatan di atas saya akan berhasil memasuki kelas berjurusan IPA saat saya naik ke kelas XI, mendapatkan nilai maksimal, berprestasi akademik, namun juga akif dalam kegiatan non-akademik. Perjalanan SMA saya akan diakhiri dengan diterimanya diri saya di FEUI Akuntansi melalui SNMPTN Undangan.
Berlanjut di masa kuliah saat saya telah terbiasa dengan kehidupan yang sibuk, saya akan berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana pertama saya dalam waktu sesingkat mungkin. Saya tidak akan mengorbankan pengalaman belia saya, namun saya akan mencoba untuk menikmati masa remaja saya sekaligus belajar dengan giat. Dengan ini, kemungkinan saya menyesal di kemudian hari akan menyempit.
Target saya untuk mencapai pendapatan gelar S1 dengan nilai terbaik dalam waktu yang singkat adalah selalu mendapatkan IPK di atas 3,5. Dengan ini, saya dapat mengambil jumlah SKS maksimal, sehingga saya dapat menyelesaikan jenjang pendidikan yang bersangkutan dalam 7 semester.
Setelah mendapatkan gelar S1, saya berminat melanjutkan pendidikan saya di University of Cambridge. Untuk memasuki universitas tersebut, saya menargetkan TOEFL setinggi 600 atau lebih. Meskipun kebanyakan pelajar bermimpi memasuki universitas kelas dunia melalui beasiswa, saya memilih untuk memulai kuliah saya tanpanya. Selain beralasan bahwa beasiswa untuk gelar Master of Business Administration di University of Cambridge cukup terbatas, menurut saya lebih baik fokus dalam memasuki universitas ternama daripada fokus untuk mendapati beasiswa pada tahapan ini.
Sesampainya di Inggris, saya bukan hanya perlu mempersiapkan tekad yang kuat dalam belajar, tetapi juga mental. Tidak sedikit jumlah pelajar Indonesia yang sudah pergi jauh berkuliah di luar negeri, namun pulang kembali ke tanah air karena tidak sanggup menghadapi perbedaan budaya. Ada sebagian dari mereka yang menghabiskan uangnya untuk pesta pora dan melupakan niat awalnya pergi jauh, yaitu menuntut ilmu. Sebagian yang yang lain tidak sanggup hidup tanpa keluarga dan memilih untuk menyerah.
Saya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menjadi pelajar Indonesia berikutnya yang pergi jauh ke luar negeri, lalu pulang ke tanah air dengan tangan kosong. Ini hanya akan membuat negara lain mencemooh Indonesia lebih lanjut, mengatakan bahwa bangsanya merupakan pengecut yang tidak sanggup menghadapi tantangan. Saya berminat belajar ke luar negeri, dan baru akan pulang ke Indonesia setelah membawa gelar yang membanggakan.
Untuk melewati masa-masa merana yang dialami kebanyakan pelajar yang berkuliah di negara asing, perlu disiapkan iman dan taqwa kepada Tuhan. Karena saya beragama Islam, saya harus memiliki iman yang kuat serta bertaqwa kepada Allah SWT. Saya harus sanggup menahan godaan untuk melaksanakan hal yang salah, dan selalu mengingat alasan saya untuk pergi ke Inggris; belajar dan mendapatkan gelar S2 yang dilengkapi dengan S3.
Banyak yang berkata bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, dan saya merupakan salah satu dari mereka yang setuju dengan pernyataan ini. Karenanya menurut saya tidak ada salahnya berteman dan bergaul saat saya melaksanakan kuliah di Cambridge nanti, bahkan dengan orang asing berbudaya lain sekalipun. Namun saya harus tetap berpegang teguh kepada kepercayaan saya dan tidak terbawa ke jalan yang salah.
Dengan kerja keras, saya pun akan berhasil mendapatkan gelar Master of Business Administration. Selanjutnya saya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan terakhir yang berupa pengambilan gelar S3. Sebenarnya gelar S3 tidak terlalu diperlukan dalam berprofesi. Untuk bekerja di suatu perusahaan ternama, gelar S2 pun sudah cukup. Lagipula biaya untuk S3 tidak terlalu terjangkau.
Namun untuk mendapatkan S3 di universitas yang sama saat mengambil gelar S2 sebelumnya, beasiswa lebih mudah diperoleh. Dengan membuktikan bahwa seorang pelajar melaksanakan pembelajaran dengan baik dan serius dalam proses pengambilan gelar S2, orang tersebut memperluas kemungkinan dirinya untuk memperoleh beasiswa dari universitas tempat ia menuntut ilmu.
Menurut saya minat untuk mendapatkan beasiswa saat mengambil gelar S3 sekaligus dapat menjadi acuan untuk disiplin belajar dari saat saya mulai memasuki University of Cambridge, karena secara tidak langsung syarat utama mendapatkannya adalah membuktikan bahwa saya merupakan siswi yang memiliki niat belajar tinggi dan melaksanakan kuliah dengan serius saat mengambil gelar S2.
Saya juga berminat untuk mendapatkan gelar S3 saat berumur 25 tahun. Meskipun waktu yang cukup singkat untuk menyelesaikan sampai jenjang pendidikan S3 tidak mudah, hal tersebut dapat dicapai dengan kerja keras seperti halnya mencapai waktu yang singkat dalam mendapatkan gelar S1. Asal memiliki niat dan daya juang tinggi, hal-hal tersulit pun dapat terlaksanakan dengan lancar.
Mimpi saya berikutnya merupakan berkarir di perusahaan bisnis profesional bernama Ernst and Young dan membangun sebuah perusahaan domestik serupa yang berkualitas lebih tinggi. Secara garis besar, tulisan saya di atas telah menjelaskan target-target untuk mencapai kedua mimpi tersebut. Namun, yang saya prioritaskan dalam mencapai mimpi-mimpi saya adalah iman dan taqwa kepada Allah SWT serta semangat dan daya juang yang tinggi.
0 comments:
Post a Comment