MASA BALITA
Nama saya Astrid Fahnasya, biasa dipanggil Astrid. Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saya lahir di Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit Pondok Indah pada hari Jumat, tanggal 26 Januari tahun 1996. Saya tinggal di Jl. H. Nurisan di kawasan Pondok Pinang, dan selama 15 tahun saya belum pernah pindah rumah sama sekali.
Hari dimana saya lahir merupakan hari Jum’at. Pada saat itu, Ayah saya sedang memasang dasi, bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Tiba-tiba saja, Ibu saya meminta Ayah saya untuk tidak pergi ke kantor dan menemaninya ke rumah sakit. Dibawalah Ibu saya ke Rumah Sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Pondok Indah. Sesampainya disana, ternyata sudah waktunya bagi Ibu saya untuk melahirkan.
Pada pukul 09.45 seorang bayi tanpa nama lahir di dunia. Awalnya, Ibu saya sempat ingin menamakan saya Alyssa. Alyssa merupakan nama salah satu idola ibu saya yaitu Alyssa Milano, seorang artis cilik cantik asal Itali yang mengambil peran di film seri The House. Namun tiba-tiba ada rumor yang beredar bahwa sang idola tersebut memiliki sifat yang buruk. Akhirnya eyang dari ayah saya memberi nama Astrid yaitu nama seorang ratu dan Fahnasya merupakan singkatan nama ayah saya, nenek dari ibu saya, dan eyang dari ayah saya.
Setelah saya lahir, banyak yang datang mengunjungi rumah sakit untuk melihat saya. Oom, Tante, Kakek, Nenek, Eyang, dan lain-lain. Nenek dan Kakek saya memberikan sebuah sepasang anting, Eyang saya memberikan sebuah balon, Tante saya memberikan sebuah pigura foto dan masih banyak yang lainnya. Semuanya membawakan hadiah untuk saya dan Ibu saya J
Ketika saya lahir, saya divonis mengidap sakit kuning sehingga saya harus tinggal semalam setelah ibu saya pulang. Setelah perawatan intens, saya akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah.
Di rumah, saya disambut dengan gembira oleh kakak saya.
Tahun 2000, ketika saya berumur 3 tahun, saya memasuki kelompok bermain di kawasan Kemang yang bernama KB Kepompong. Saya sangat senang masuk ke KB tersebut karena di dalamnya terdapat banyak permainan yang menyenangkan. Di dalam KB itu, satu angkatan dibagi menjadi beberapa kelas antara lain kelas kumbang, kelas capung, kelas belalang, dan lain-lain. Satu kelas dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok kuning, biru, hijau, dan merah. Saya termasuk dalam kelompok merah di kelas belalang.
Permainan yang tersedia di KB Kepompong sangat banyak. Ada permainan luar kelas dan permainan dalam kelas. Permainan luar kelas meliputi ayunan, bermain pasir, perosotan, memberi makan kelinci, memberi makan ayam dan lain-lain. Sedangkan permainan dalam kelas meliputi masak-masakan, mobil-mobilan, rumah-rumahan, boneka, dan lain-lain. Untuk pelajaran, semua anak wajib mengikuti pelajaran melukis, menggambar, dan menonton drama yang diperankan oleh guru-guru.
Setiap tahun selalu diadakan sebuah pentas pelulusan. Pentas seni tersebut adalah sebuah pertunjukkan yang dimainkan oleh para murid. Ada menari, drama, menyanyi, dan sebagainya. Seluruh orang tua murid diundang untuk menyaksikan pertunjukan putra-putrinya. Saya ikut dalam 3 pertunjukan yaitu menyanyi, drama, dan menari. Ayah dan Ibu saya ikut menyaksikan saya. Para orangtua membawa kamera untuk dokumentasi.
Tidak hanya pentas dan pelulusan saja, perayaan hari-hari nasional, misalnya hari kartini, juga dirayakan. Pada hari kartini, semua murid diharuskan memakai baju tradisional. Ada yang memakai baju tradisional lampung, jawa, sunda, dan lain-lain. Saya memakai baju adat blabla
Pada usia 5 tahun yaitu pada tahun 2001 saya mulai memasuki Taman Kanak-Kanak. Taman Kanak-Kanak Bakti Mulya 400 menjadi pilihan pertama karena jaraknya dekat dengan rumah yaitu di kawasan Pondok Indah. Berbeda dengan KB Kepompong, di TK Bakti Mulya 400 halaman untuk bermain diluar kelas lebih kecil dan permainannya lebih sedikit.
Drama Pentas Pelulusan
Seperti KB Kepompong, TK Bakti Mulya 400 mengadakan pentas pelulusan tiap tahunnya. Bentuk pentasnya juga beragam. Mulai dari drama musikal, operet, paduan suara, sampai membaca puisi. Pada tahun pelulusan saya, saya ikut pementasan operet Bawang Putih Bawang Merah. Saya menjadi ibu tiri bawang putih, yang jahat dan memihak bawang merah.
Karyawisata ke Pemadam Kebakaran
Selain pementasan seni, tiap tahunnya juga diadakan karyawisata ke tempat-tempat diluar sekolah. Tujuannya untuk belajar dengan bermain dan agar siswa-siswi tidak bosan belajar di sekolah saja. Karyawisata tempatnya bermacam-macam, bisa ke museum, ke pemadam kebakaran, ke ragunan dan lain-lain.
Itulah masa Balita saya yang cukup menyenangkan.
MASA SD
Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana saya mengenal tekhnologi. Dari TK saya sudah mendapat pelajaran komputer, namun belum diajarkan tentang program-program yang tersedia dan belum diajarkan tentang internet. Setelah masuk SD, teman-teman saya mulai memiliki telefon genggam. Mereka mulai membicarakan tentang internet, situs-situs dan komputer.
Saya masuk Sekolah Dasar Bakti Mulya 400 tanpa tes, karena kakak saya yang bernama Faisal Meinaldy sudah bersekolah disitu dan karena saya merupakan siswi Taman Kanak-kanak Bakti Mulya 400. Sebagian besar teman-teman di Sekolah Dasar merupakan teman-teman dari Taman Kanak-kanak yang sama. Saya duduk di bangku kelas 1 SD Dalam keadaan sudah bisa membaca, yang telah saya kuasai sejak berusia 3 tahun.
Di Sekolah Dasar, saya berkenalan dengan banyak orang saat kelas 2 SD. Kelas 1 SD merupakan masa dimana saya masih pendiam, kalem, dan malu. Saya hanya kenal dengan sebagian orang saja di kelas, yang kebetulan adalah teman TK saya. Semenjak kelas 2, saya memberanikan diri untuk berkenalan dengan teman baru. Ada satu anak yang baru saja pindah dari SD Harapan Ibu ke kelas saya yaitu kelas 2A. Saya berkenalan dengannya dan dengan teman-teman baru. Kelas 2 adalah saat-saat saya yang paling saya kenang karena sejak itu saya menjadi anak yang tidak pendiam lagi. Saya sering berkeliaran diluar kelas dengan teman-teman saya pada jam pelajaran. Saya dan beberapa teman dekat saya memakai sepatu roda, yang sedang sangat populer di kalangan anak SD pada saat itu, ke sekolah.
Masih duduk di bangku kelas 2 SD, saya termasuk anak yang cukup menonjol di kelas. Walaupun banyak kenakalan yang saya lakukan, saya masuk 3 besar dalam pembagian rapot semester 1. Suatu hari, saya sedang asyik berbincang dengan teman saya pada saat pelajaran sudah dimulai dan yang lain sudah tertib. Guru bahasa inggris saya menegur, “Astrid, Alya, masih mau ngobrol?” lalu dengan polosnya saya dan teman saya menjawab, “masih, Bu.” Saya dan teman saya mengira bahwa itu bukanlah sebuah teguran. “Kalau masih mau, silahkan keluar.” Masih dengan muka biasa saja tanpa merasa bersalah, saya dan 1 teman saya berdiri dan keluar kelas untuk mengobrol. Lalu tiba-tiba terdengar suara pintu dikunci. Barulah kami berdua tau bahwa kami sedang dihukum. Akhirnya kami berdua duduk di depan pintu sambil menangis.
Pada kelas 3, saya masuk ke kelas 3B dengan teman-teman kelas yang berbeda. Beruntung saya berada dalam satu kelas dengan beberapa teman dekat saya. Wali kelas saya pada masa kelas 3 adalah seorang guru baru yang bernama bapak Wachyu Sunarya. Pada awal pengajaran kelas 3, Pak Wachyu sangat menyenangkan dan sering berinteraksi dengan murid-murid kelasnya. Beliau juga sering mengadakan permainan di waktu-waktu tertentu. Kami sangat senang diajari olehnya. Beliau senang bernyanyi dan mengajarkan lagu baru kepada kami. Namun pada pertengahan, tiba-tiba saja ia sering menasehati kami dengan kata-kata yang tidak menyenangkan bagi murid kelas 3.
Hari Profesi dengan Maia Estianty
Di kelas 4, banyak kegiatan yang diadakan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah hari profesi. Hari Profesi adalah sebuah hari dimana orangtua para murid yang memiliki pekerjaan berbeda-beda, datang ke sekolah dan mengadakan seperti sebuah penyuluhan. Kami para murid akan mendengarkan materi-materi yang diberikan oleh sang pembicara. Pembicara yang diundang tiap tahunnya berbeda. Ada dokter, guru, polisi, dan ada pula artis. Pada saat saya kelas 4, pembicara yang diundang adalah seorang artis yaitu Maia Estianty dari grup duo maia. Kami sangat senang dan semua mengantri untuk berfoto bersama.
Pesantren Kilat Ramadhan
Selain Hari Profesi, Kegiatan yang saya lakukan selama masuk Sekolah Dasar antara lain adalah pesantren kilat. Kami, angkatan 18 SD Bakti Mulya 400 yang sedang duduk di bangku kelas 5, mengikuti pesantren selama 3 hari 2 malam. Kami dibagi menjadi banyak kelompok. Laki-laki dan perempuan di pisah, dan terbagi dalam 2 lorong yang berbeda. Saya dan 3 teman saya yang lain yaitu Nadia, Dara dan Inyal, menempati kamar nomor 5 lorong B. Kebanyakan teman saya yang takut tidur dalam keadaan sepi rata-rata ikut tidur di kamar kami sehingga kamar kami sangat ramai dan sumpek. Pemandangan yang dapat kami lihat dari jendela tidak terlalu bagus. Tepat di depan jendela terdapat 2 buah makam cina yang dihiasi bunga-bunga berwarna merah dan kuning. Awalnya kami merasa takut, tetapi pada malam hari ketika kamar kami sudah ramai, kami tidak terlalu perduli dengan keadaan di luar.
Pelulusan Angkatan XVIII
Setelah sekian tahun menimba ilmu di Sekolah Dasar, akhirnya datang juga hari itu. Hari pelulusan, hari dimana semua anak kelas 6 menerima hasil UASBN dan melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkat Sekolah Menengah Pertama.
MASA SMP
Angkatan 8 SMP Labsky
Ketika seluruh teman-teman Sekolah Dasar saya sudah memilih dan menetapkan hati dimana mereka akan melanjutkan sekolah mereka, saya sama sekali tidak punya pikiran tentang SMP. Saya sangat menikmati masa liburan itu dan bermain serta berlibur dengan teman-teman dekat saya.
Saya hanya berniat untuk mengikuti tes di SMP Bakti Mulya 400 saja, karena saya sudah merasa nyaman bersekolah di Bakti Mulya 400. Saya mengikuti tes di SMP Bakti Mulya 400 dan alhamdulillah saya diterima di sekolah tersebut.
Kakak saya bersekolah di SMP Labschool Kebayoran dan ia mengikuti program akselerasi yaitu percepatan dari 3 tahun belajar di SMP menjadi 2 tahun saja. Saya juga ingin mengikuti program tersebut agar saya tidak tertinggal oleh kakak saya.
Ibu dan kakak saya sangat menginginkan saya untuk masuk ke SMP Labschool Kebayoran. Saya sudah banyak mendapatkan cerita tentang SMP Labschool Kebayoran dari kakak tapi saya tidak terlalu tertarik karena sudah diterima di SMP Bakti Mulya 400 dan saya mendapatkan keohrmatan untuk ikut program akselerasi disana. Karena orangtua dan saudara-saudara saya sangat mendorong saya untuk masuk ke SMP Labschool Kebayoran, sayapun dibelikan formulir oleh ibu saya dan ibu saya tetap menyuruh saya untuk ikut tes di SMP Labschool Kebayoran walaupun saya tidak terlalu menginginkannya.
Semakin dekat dengan hari pengumuman hasil tes SMP Labschool Kebayoran, cerita yang kakak saya berikan semakin menarik. Sayapun menyesal telah menyia-nyiakan kesempatan emas untuk masuk ke SMP Labschool Kebayoran. Ketika tes dulu, saya sama sekali tidak belajar karena pada malam harinya sering terjadi mati listrik di rumah saya. Saat tes akademik, hanya pelajaran Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang saya kerjakan dengan benar. Selebihnya, saya menutup kertas soal dan menjawab asal-asalan di lembar jawaban komputer.
Ketika hari pengumuman, pagi-pagi sekali saat saya masih tidur, handphone saya berdering, lalu saya angkat, “Strid! Selamat ya! Lo keterima di labsky!” masih setengah tidur, saya hanya dapat menjawab, “oh iya alhamdulillah” lalu saya mematikan handphone dan tidur lagi. Ketika saya bangun, kakak saya berkata, “Cie anak labschool.” saya yang mengira kejadian telefon tadi pagi itu hanya mimpi, cuma bisa tersenyum dan mengangguk.
Hari pertama di labsky, merupakan kegiatan Pra-MOS. Pra-Mos adalah sebuah kegiatan dimana calon siswa-siswi smp labschool kebayoran dipersiapkan untuk mengikuti MOS yang diadakan selama 5 hari, dipimpin oleh kakak-kakak OSIS dan MPK. Pada saat pra-MOS para murid diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai MOS dan mengenal teman-teman yang selama 3 tahun akan bersama-sama belajar di Labschool Kebayoran sebagai satu angkatan.
MOS adalah sebuah kegiatan dimana para pesertanya akan dipersiapkan untuk menjadi seorang labschoolians yang baik. Di dalam MOS, kami, angkatan 8 diajarkan tentang solidaritas sesama teman satu angkatan, diajarkan panduan hidup labschool, diajarkan bagaimana menghormati senior, diajarkan untuk dapat berbicara didepan khalayak ramai, diajarkan untuk mencintai tanah air.
Banyak momen-momen saat MOS yang tidak terlupakan. Misalnya saat senior kami menyuruh kami untuk mencium tanah lapangan. Ketika senior kami berteriak, “Cinta gak sama tanah air? Cium tuh tanah!” kami sebagai anak baru yang inosen dan tidak tau apa-apa hanya celingak-celinguk dan melihat satu sama lain. Kakak itu pun melanjutkan, “katanya cinta! Cepet cium!” akhirnya kami satu angkatan pun mencium tanah merah di lapangan dalam posisi push-up.
Selain MOS, masih banyak kegiatan lain yang sangat menyenangkan bagi saya. Saya masuk kelas 7 di kelas 7B. Di SMP Labschool Kebayoran, kelas kami diberi nama. Nama kelas saya saat saya kelas 7 adalah au7oBots. Saya sangat senang di kelas itu. Kami sekelas sudah seperti teman dekat. Ketika tiba saatnya calon siswa akselerasi dari kelas kami untuk pergi, kami membuatkan kejutan dan memberikan mereka kue serta hadiah-hadiah.
Melihat kakak-kakak OSIS dan MPK yang berwibawa, saya merasa tertarik untuk mengikuti rangkaian Orientasi. Rangkaian Orientasi adalah sebuah rangkaian yang harus diikuti oleh seluruh siswa dan siswi kelas 8 untuk dapat menjadi OSIS dan MPK. Alhamdulillah saya sangat beruntung dan dapat menjadi MPK. Sebelum menjabat, kami para calon OSIS dan MPK diharuskan untuk mengikuti sebuah kegiatan yang bernama LALINJU yaitu Lari Lintas Juang. Lari Lintas Juang adalah kegiatan dimana semua calon OSIS dan MPK serta calon mantan OSIS dan MPK harus berlari sejauh 7 km dari museum Satria Mandala sampai ke SMP/SMA Labschool Kebayoran pada tanggal 17 Agustus. OSIS dan MPK saya memiliki nama Hasthaprawira Satya Mahadhika yang berarti prajurit angkatan delapan yang jujur dan istimewa. Selama beberapa bulan, saya menjabat sebagai bendahara umum. Kemudian ketika teman kami dari kelas akselerasi yang menjadi MPK harus turun jabatan, saya menggantikan seorang teman saya yang menjabat sebagai Ketua Bidang 1 MPK. Ketika saya dilantik, saya dikerjai oleh teman-teman dan Pembina OSIS saya karena pada saat itu saya berulang tahun.
E8UDDY
Naik kelas 8, saya termasuk dalam kelas 8D. Kelas 8 angkatan 8 memiliki tema social network, sehingga kami harus menamai kelas kami dengan nama social network apa saja. Kelas saya diberi nama e8uDdy. Kelas 8 adalah masa yang paling menyenangkan di SMP. Ketika kelas 7 kami masih malu-malu dan ketika kelas 9 kami sudah harus fokus untuk melaksanakan UAN. Masuk ke kelas 9, saya berada di kelas 9B. Nama kelas saya adalah Montene9Bro. Saya sangat senang dan nyaman berada di kelas 9B karena kami sudah saling mengenal satu sama lain.
MONTENE9BRO
Kelas 9 masa yang rasanya sangat cepat karena kami hanya belajar bersama dalam waktu yang sempit. Selain belajar, kami harus terus fokus dan menjaga kesehatan agar kami dapat mengerjakan UAN dengan sebaik-baiknya. Kami tidak mengikuti terlalu banyak kegiatan namun diakhir semester, kami ikut pesta kostum lari pagi Jum’at terakhir. Rasanya sangat seru karena kami semua seangkatan ikut heboh menyiapkan kegiatan tersebut.
Tibalah saatnya untuk perpisahan. Kami para siswa siswi kelas 9 angkatan 8 SMP Labschool Kebayoran harus berpisah dengan teman-teman dekat kami dan guru-guru kami yang kami sayangi. Kami bahagia karena kami telah dengan sukses menjalankan semua rangkaian kegiatan dari kelas 7 sampai kelas 9 tetapi juga merasa sedih karena harus meninggalkan semua hal yang kami sukai di SMP Labschool Kebayoran. Walaupun begitu, kami harap kami dapat terus berkomunikasi dan bertemu satu sama lain di waktu yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment