A) Merancang Mimpi
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti mempunyai keinginan, tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita semua manusia bermacam-macam. Ada yang ingin menjadi dokter, guru, polisi, dan lain-lain.
Pada waktu kecil, saya selalu ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Sebagai anak-anak, alasan saya cukup sederhana yaitu agar dapat bermain dengan murid-murid saya yang masih kecil. Namun saya berubah pikiran setelah mengetahui bahwa menjadi guru taman kanak-kanak tidaklah mudah. Guru taman kanak-kanak harus bisa menangani anak-anak yang menangis, buang air sembarangan, sakit, dan masalah-masalah lainnya.
Selain guru taman kanak-kanak, dulu saya juga ingin menjadi seorang penyiar radio. Pada saat saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, tiap pagi saya selalu mendengarkan radio. Itulah sebab saya ingin menjadi seorang penyiar radio. Alasan lainnya adalah karena menurut saya penyiar radio dapat mengabarkan berita-berita yang terjadi secara langsung. Penyiar radio juga dapat mewawancarai orang-orang terkenal dan orang-orang penting. Penyiar radio memiliki wawasan yang luas dan harus dapat berpikir dengan cepat agar acara yang dibawakan tidak membosankan. Sebenarnya sampai sekarang keinginan saya yang satu ini masih dipertimbangkan karena saya merasa penyiar radio dapat dijadikan pekerjaan saya yang kedua. Siapapun dapat menjadi penyiar radio, walaupun orang tersebut memiliki latar belakang pendidikan selain pendidikan broadcast.
Seiring berjalannya waktu, pergantian masa, dan perkembangan dunia, saya telah mengubah cita-cita saya beratus-ratus bahkan mungkin beribu-ribu kali. Sampai sekarang, bukan tidak mungkin saya mengganti cita-cita saya yang sekarang. Mungkin saja, tahun depan saya ingin menjadi dokter. Namun saat ini, saya berpindah cita-cita dari seorang guru taman kanak-kanak menjadi seorang arsitek.
Mengapa memilih arsitek? Orangtua saya menyukai dan mengoleksi majalah-majalah dan buku-buku tentang arsitektur dan interior desain. Itulah awal mula saya mengenal dunia arsitektur dan interior design. Pertama kali membacanya, saya tidak terlalu tertarik. Saya hanya senang melihat gambar kamar-kamar untuk anak saja karena lucu. Namun lama kelamaan, akhirnya saya tertarik dengan dunia design.
Pada awal mengenal dunia design, saya sangat ingin menjadi seorang perancang mode. Hoby saya adalah menggambar dan menulis. Sewaktu berumur 10 tahun saya senang sekali menggambar dan merancang model-model baju anak-anak. Ayah saya menyetujui jika saya ingin menjadi perancang mode. Saya hampir dimasukan ke sekolah desain untuk perancang mode muda. Tetapi saya menolak karena alasan saya malas untuk mengikuti les dan semacamnya. Maka itu, saya tidak lagi menginginkan menjadi seorang perancang mode.
Saya selalu menginginkan sebuah kamar pribadi yang bagus dan lucu seperti yang saya lihat di majalah-majalah milik orangtua saya. Tetapi, karena kamar saya yang berukuran biasa saja dalam artian tidak terlalu besar, keinginan tersebut harus ditolerir. Seiring bertambahnya usia, saya semakin sering meminjam dan membaca koleksi majalah interior design milik orangtua saya. Saya semakin tertarik dengan dunia interior design. Saya merasa senang membaca majalah-majalah itu, dan majalah-majalah tersebut dapat memunculkan ide-ide brilian untuk merancang-ulang kamar saya yang berukuran tidak terlalu besar. Kamar saya dapat sewaktu-waktu saya ubah sesuai dengan keinginan saya sendiri dan saya merasa sangat gembira setelah merancang-ulang kamar saya.
Dari situlah saya merasa pekerjaan sebagai arsitek merupakan pekerjaan yang saya senangi. Salah satu ciri pekerjaan yang cocok dengan kita adalah pekerjaan yang kita senangi. Jika pekerjaan itu kita senangi, maka kita tidak akan mengeluh dan merasa lelah setelah mengerjakannya. Saya harap setelah saya menjadi arsitek nanti, saya dapat mencintai pekerjaan saya dan menikmatinya.
B) Target-target Mewujudkan Mimpi
Untuk mencapai cita-cita diatas, memerlukan usaha dan perjuangan yang
cukup berat dan tentunya tidak mudah. Masih banyak hal-hal yang harus saya lakukan dan saya lewati untuk meraihnya. Impian saya yang tidak sedikit tentu juga membutuhkan niat dan usaha yang tidak gampang pula. Yang akan saya lakukan pertama-tama untuk meraihnya adalah membulatkan tekad. Dengan tekad yang bulat dan keinginan yang kuat juga diharapkan saya akan dapat meraih semua impian yang saya inginkan. Salah satu usaha yang dapat saya lakukan adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan menguatkan keinginan.
Saya ingin masuk ke Universitas Indonesia fakultas Tekhnik jurusan arsitektur melalui jalur SNMPTN Undangan. SNMPTN Undangan adalah Seleksi Nilai Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN Undangan memudahkan para siswa-siswi untuk masuk Perguruan Tinggi Negri. SNMPTN Undangan adalah salah satu cara untuk memasuki Perguruan Tinggi Negri tanpa tes. Untuk masuk SNMPTN Undangan, dibutuhkan nilai-nilai yang baik dari semester 1 SMA sampai semester 5. Maka dari itu, sejak saat ini saya harus terus berusaha meraih nilai-nilai yang bagus dan tinggi dengan usaha sendiri. Saya berharap saya dapat terus meningkatkan nilai-nilai saya dan ketika nilai saya sudah baik saya harap saya dapat mempertahankannya agar saya bisa masuk ke PTN melalui jalur SNMPTN Undangan.
Agar saya bisa memasuki fakultas yang saya inginkan, saya harus bisa masuk jurusan IPA pada saat kelas 2 nanti. Belajar sungguh-sungguh merupakan suatu usaha agar saya dapat masuk ke jurusan tersebut. Saya akan berusaha untuk terus meningkatkan nilai-nilai dan mempertahankannya sebisa mungkin agar keinginan saya tersebut dapat tercapai. Keinginan yang kuat juga dibutuhkan agar saya terus terpacu untuk belajar sungguh-sungguh. Jika keinginan kita belum kuat, maka pekerjaan yang kita lakukan akan terasa berat dan sulit dicapai. Apa saja dapat tercapai dengan sebuah keyakinan dan keinginan yang kuat.
Jika saya masuk jurusan IPA, saya harus tetap belajar sungguh-sungguh untuk dapat mempertahankan nilai dan meningkatkan nilai-nilai yang masih kurang. Jika saya berhenti belajar sungguh-sungguh maka seluruh usaha untuk masuk jurusan IPA akan sia-sia. Setelah saya masuk jurusan IPA, target saya selanjutnya adala
Untuk menjadi arsitek yang baik, dibutuhkan pendidikan yang juga baik. Dalam artian, kita tidak boleh memilih sembarang universitas. Pilihan pertama universitas saya adalah Universitas Indonesia, lalu yang kedua adalah Institut Tekhnologi Bandung dan pilihan terakhir adalah Universitas Padjadjaran. Setelah lulus dari S1 Arsitektur UI, saya ingin melanjutkan pendidikan saya ke luar negri yaitu tepatnya ke New York University. New York University terkenal dengan lulusan tekhniknya yang bagus. Saya ingin melanjutkan pendidikan di New York University dan mengambil jurusan interior desain. Alasannya adalah karena saya senang menata ruang dan mendesain ruangan.
Agar dapat masuk ke New York University, saya harus melancarkan bahasa inggris dengan cara mengikuti les bahasa inggris dan membiasakan berbicara dengan bahasa inggris. Tidak hanya itu, saya juga harus berusaha sebisa mungkin untuk mendapat nilai yang baik di S1 UI nanti. Saya berharap akan ada beasiswa ke luar negri dan saya berharap saya dapat masuk ke New York University melalui beasiswa. Saya ingin menjadi siswa teladan dan dapat lulus dengan status cum laude.
Saya ingin menjadi anak yang mandiri dan dapat membanggakan kedua orangtua saya. Sebelum bekerja menjadi arsitek setelah lulus kuliah nanti, saya ingin dapat mencari penghasilan sendiri melalui cara menjadi seorang penyiar radio agar saya tidak perlu menyusahkan orangtua dalam bidang ekonomi.
Selain menjadi arsitek, saya mempunyai cita-cita kedua yaitu menjadi seorang perancang mode. Tidak muluk-muluk, saya ingin mendesain pakaian untuk remaja dan menjualnya di toko online. Selain dengan menjadi penyiar radio, saya juga dapat menambah isi dompet dengan membuka toko online kecil-kecilan yang menjual berbagai macam pakaian dengan desain saya sendiri. Lebih baik lagi jika toko online saya ini dapat berkembang menjadi toko yang internasional atau dikenal oleh negara lain dan mengekspor barang saya ke negara lain.
Selain S2 jurusan Interior Desain di New York University, saya ingin mengambil double degree dengan jurusan bisnis sehingga saya dapat merencanakan masa depan saya secara ekonomi. Saya juga berharap dapat mendesain rumah untuk orang terdekat saya terutama orangtua saya dan tentunya juga untuk saya sendiri. Saya harap saya dapat menjadi seorang arsitek yang baik dan bermanfaat bagi semua orang.
Saya harap seluruh cita-cita dan impian saya dapat terwujud. Begitu pula cita-cita dan impian teman-teman saya dan generasi saya. Saya juga berharap generasi kami dapat sukses dalam memimpin dunia pada masa depan nanti.
"Sebenarnya kita tidak harus masuk fakultas Tekhnik jurusan Arsitektur untuk menjadi seorang arsitek. Karena sekarang ini, kita semua sudah menjadi arsitek untuk diri kita sendiri yang merancang masa depan kita." - Astrid Fahnasya
0 comments:
Post a Comment